47. Jeon Sakit

5.6K 704 64
                                    


23.11 pm kst.

Malam ini Jenna diributkan oleh beberapa panggilan tak terjawab dari Jungkook. Entah apa yang ada dipikiran bocah itu, tapi serius ini sangat mengganggu kelangsungan tidur nyenyak Jenna.

Ini udah malam. Please lah, besok pagi juga bisa ngobrol lagi bahkan ketemu langsung pun Jenna pasti mau-mau aja.

Masalahnya gini, Jenna masih tinggal di rumah kakaknya. Belum dibolehin balik sama Kim Seokjin dengan alasan biar Jenna nggak terlibat pergaulan bebas— biasalah bapak-bapak yang udah punya anak cewek satu. Ya jadi gitu, masih nganggep Jenna adik kecilnya, pokoknya apa-apa harus nurut sama omongannya dia.

Untung Jenna anaknya nurut, meskipun dia udah balikan dan baikan sama Jungkook, tapi dia juga nggak sebegitu hypenya harus hari itu juga pulang ke apartemennya biar kalau pacaran bisa deket. No. Jenna nggak seperti itu, dia bucinnya juga sama kayak Jungkook kok, tapi bucinnya masih mendingan. Untung Jungkooknya pasrah, karena baginya yang paling penting itu bisa balikan sama Jenna— pun setiap hari juga ngapelin kok.

Nah hari ini juga sama. Jungkook habis ngapelin Jenna lagi, rela jauh-jauh cuma karena kangen berat sama pacarnya. Beberapa hari ini Jungkook cuma pakai motor matic kesayangannya— si kunna. Mobilnya rusak, masih ada dibengkel katanya. Jadi mau nggak mau dia jauh-jauh naik motor, pasti pulangnya juga malem hari mumpung kuliah mereka masih libur sampai minggu depan.

Cuaca dikota mereka lagi dingin-dinginnya, setiap Jungkook pulang pasti langsung menggigil kedinginan disepanjang perjalanannya. Jaket yang dia pakai kurang ampuh buat hangatin badannya. Soalnya yang paling ampuh tuh cuma pelukan dari Jenna sih.

Eh maaf, bucinnya emang suka kumat. Ngeselin emang si Jeon tuh.

Waktu Jungkook pamit pulang, Jenna sebenarnya udah ngantuk banget. Dia sampai nggak sempat gosok gigi dulu sebelum tidur, baju pun nggak sempet ganti karena saking magernya buat ganti dulu. Jenna tadi langsung tidur, nggak gubris apapun yang Jungkook kirim setelahnya.

Tapi kali ini, sepertinya Jenna harus benar-benar mengangkat telepon yang terus berdering nyaring di telinganya. Matanya masih susah untuk dibuka dengan sempurna, namun diotaknya udah terancang dengan sempurna bahwa dia bakalan marahin Jungkook karena udah ganggu waktu tidurnya.

Maksudnya Jenna gini loh, kalau kangen tuh yang sewajarnya aja. Baru aja pisah beberapa jam, masa udah kangen lagi? Kan bucinnya udah nggak waras kalau udah kayak gitu ceritanya. Harus segera dibawa ke dokter biar Jungkook dapat obat anti bucin bucin club.

"Ha—"

Belum sempat Jenna bilang Hallo, eh Jungkooknya udah ngasih hembusan napas panjang yang membuatnya langsung melekin matanya.

"Sayang... " panggil Jungkook begitu lirih, bulu kuduk Jenna sampai berdiri dengernya.

"Lo kenapa sih telpon gue malem-ma—"

"Aku sakit" kata Jungkook, sengaja memotong omelannya Jenna sebelum semakin menjadi.

"Rasain!"

Dari seberang sana, Jungkook mengeryitkan dahinya, "loh kok gitu sih yang?!"

"Ya maunya gimana?" Jenna sok cuek gini padahal aslinya dia khawatir karena dia sendiri nggak bisa apa-apa. Mereka lagi jauh.

"Kamu kesini. Pelukin aku."

"Gila"

"Apa yang gila?"

Terdengar Jenna manghela napas beratnya, "udah jam berapa sekarang?" tanyanya.

"Eum— Jam 12 kurang 5 menit? Lalu kenapa?"

Jungkook dan egoisnya emang benar-benar menyebalkan.

"Masa gitu aja harus dikasih tau sih, Jeon?" Jenna bener-bener nggak tahu lagi mau ngomong apa. Ya nggak mungkin aja kalau dia kabur tengah malam gini dari rumah dan on the way sendirian buat pulang ke apartemen.

Lalu disana, Jungkook udah nekuk wajahnya, manyun-manyun sambil nahan biar nggak nangis, "sayang huhu sakit, badanku panas banget huhu... " rengeknya.

Pun semakin membuat Jenna khawatir. Soalnya setiap kali Jungkook sakit, yang dibutuhkan dia itu cuma Jenna.

Jenna yang masakin, nyuapin, nyiapin air hangat, ngasih obat dan ngepuk-pukin si Jeon kalau dia susah tidur. Ya gitu, jadi si pacar pasti sekarang lagi butuh Jenna pakai banget. Pasti disana Jungkook bingung mau ngapain kalau sendirian gitu pas sakit.

"Cek laci samping tempat tidurmu, obatnya masih ada nggak?" perintah Jenna ke Jungkook.

"Nggak ada sayang, habis, waktu kita putus kemarin sampai sekarang kamu belum ngurusin aku lagi huhu... "

"Hah— masih bisa jalan kan tapi?"

"Hu'um"

"Ke dapur, bikin teh atau susu hangat. Pakai jaket tebel gue yang ada dilemari lo. Habis itu tidur selimutan!" Jenna dan sifatnya itu sama saja menyebalkan.

"Yang, please, jaket punyamu itu kan warna pink, masa aku pakai it—"

Sontak bikin Jenna langsung teriak protes dari balik telepon, "BIAR TUBUH LO HANGAT, NGELUARIN KERINGET DAN BIAR CEPET SEMBUH JEON!"

Jungkook langsung jauhin teleponnya dari telinganya, "I-iya sayang iya, aku lagi mau buat susu du— huhuuu susunya juga habis—"

"Bikin teh kalau gitu"

"Gaenak yang!"

"J-e-o-n J.u.n.g.k.o.o.k?!" ucap Jenna dengan penuh penekanan. Sengaja gitu, biar Jungkooknya takut.

Pun Jungkook kicep, langsung nurut ngebuat teh panas biar nyonya tersayangnya nggak marah-marahin mulu. Padahal cuma via telpon, tapi kenapa masih bikin Jungkook takut. Entahlah dia pun juga bingung.

Dan setelahnya hanya ada suara Jungkook yang lagi ngadukin teh panasnya. Juga beberapa umpatan kecil ketika Jungkook nggak sengaja jatuhin sendoknya. Pokoknya bikin Jenna geleng-geleng kepala waktu denger itu semua.

"Udah sayang, lalu aku harus ngapain lagi?" tanya Jungkook setelah menghabiskan tehnya.

"Pakai jaket tebel gue, terus tidur selimutan!"

Jungkook nurutin lagi, dia ambil jaket yang ditinggal Jenna dilemarinya, warna pink dan untung aja jaketnya tebel banget. Wanginya Jenna masih nempel dijaketnya, bikin Jungkook mau nangis aja rasanya.

"Sayang, mau peluk... " rengeknya setelah dia selesai melakukan semua yang dianjurkan Jenna.

"Sayang?"

"Sayangggg.... "

"Jenn?"

Yea, pacarnya udah ketiduran dulu. Bikin Jungkook lagi-lagi dibuatnya gemas dan tambah nggak bisa kehilangan Jenna untuk kedua kalinya lagi. Nggak mau, pokoknya jangan sampai lepas lagi kayak kemarin.

"Nice dream. Love you, Jenn. Muah!" kalimat wajib disetiap akhir dari percakapan via telepon mereka berdua. Begitu manis tapi tetap pada porsinya.

Jungkook pun akhirnya ikut terlelap dengan jaket pink milik Jenna yang menempel di tubuhnya. Wanginya membuat Jungkook seakan sedang dipeluk oleh Jenna.

— asal kalian tahu, memang itu tujuan Jenna meninggalkan jaket kesayangannya dilemari Jungkook. Karena ketika dirinya sedang jauh seperti saat ini, jaket wanginya itu bisa sedikit membantu mewakilinya buat melukin Jungkook.



[]

/Semoga ini bisa menemani malam minggu kelabu kalean💜/

My Childish Jeon ¦ Jjk ✔️Where stories live. Discover now