6

2.3K 353 11
                                    

“iya ini abis nyari buku terus pulang,”

“jangan lupa makan ya, Ta.”

Attala tersenyum mendengar suara orang yang berbicara diseberang telepon –Kinan. Hari ini Attala tidak ada jadwal kuliah dan ia pergi ke toko buku untuk mencari referensi buat skripsinya. Maka itu ia menelepon kekasihnya sekarang, karena kemungkinan besar hari ini tidak bisa bertemu. Attala juga semakin sibuk dengan tugas akhirnya itu.

“iya –kamu juga.” Balasnya sambil mencari-cari buku yang disusun dalam rak kayu besar.

“ya udah lanjutin, kututup ya?”

“oke.”

Sambungan itu berakhir begitu cewek diseberang sana menekan ikon berwarna merah di ponselnya.

Attala pun memasukkan kembali ponsel kedalam saku celana jeans-nya kemudian lanjut mencari buku. Terlalu banyak buku tentang permesinan, ia sendiri sampai pusing mencarinya.

Diambilnya beberapa buku yang sudah tidak disegel lalu ia duduk disana, bersandar pada rak buku lain dan mulai membacanya satu-satu.

Karena kebetulan sedang pergi sendiri, jadi ia punya banyak waktu untuk melakukan ini. Hal yang biasa dilakukan juga oleh kebanyakan orang.

Selama kurang lebih setengah jam akhirnya ia memutuskan untuk membeli buku yang mana –gak enak juga nongkrong disini kelamaan, nanti dikira baca doang tapi gak beli.

Diserahkannya dua lembar uang berwarna merah pada mbak kasir, yang sejak tadi curi-curi pandang terus pada dirinya. Baru liat cowok ganteng kali.

“kembalinya mas, terima kasih.” Ucap mbak kasir sambil tersenyum lebar, menyerahkan kembalian dan juga seplastik buku yang dibelinya.

Attala menerimanya juga dengan senyum, “makasih, mbak.” Balasnya. Setelah itu melenggang pergi dari toko buku.

Dan berakhirlah ia disini, pada salah satu coffee shop yang ada di mal tersebut. Sengaja memilih kursi paling pojok karena tidak terlalu bising. Sebab tujuannya kesini bukan untuk bersantai melainkan untuk mengerjakan skripsinya.

Ditemani secangkir coffee latte, yang sudah mendingin karena temperatur udara disana, juga karena sejak tadi belum disentuhnya sama sekali.

Fokusnya masih tertuju pada layar laptop dan juga lembaran kertas dari buku yang tadi dibelinya.

Drrt drrtt

Ponsel yang tergeletak diatas meja, tepat disebelah laptop itu bergetar. Memunculkan notifikasi dibagian atasnya. Pesan dari Kinan yang menanyakan dirinya sudah pulang atau belum.
Tak mau berlama-lama hanya untuk melempar pesan, Attala langsung menekan gambar telepon kemudian meletakkan ponsel tersebut pada satu telinganya.

“kamu dimana, Kin?” tanyanya langsung begitu panggilannya diangkat.

“di kampus, baru selesai. Kenapa?”

“aku kesana ya,”

“emang kamu dimana?”

“masih disini. Ya udah aku kesana ya, kamu jangan pulang dulu. Tunggu ditempat yang adem,”

“oh, oke. Aku tunggu,”

Setelah itu sambungan terputus. Attala langsung mematikan laptop, tentunya setelah menyimpan tugasnya terlebih dahulu. Kemudian segera dibereskannya benda-benda dari atas meja dan dimasukkan kedalam tas. Tak lupa ia meminum kopi pesanannya sekilas lalu pergi dari sana.

Dipacunya kawasaki hitam itu dengan kecepatan bukan main, meliuk kesana-kemari menghindari kendaraan lainnya. Hanya karena tidak mau gadisnya menunggu terlalu lama. Jarak dari mal ke kampus memang tidak seberapa jauh, cuma macetnya yang kebangetan.

✔ [0.1] AN ACCIDENTALLY - KINAN chap. 1 // Lee TaeyongWhere stories live. Discover now