Wanna One × Blackpink Fiction

2 : Imam | Minhyun×Jennie

Jennie suka banget sama Ramadhan tahun ini. Kenapa? Karena waktu dia shalat Isya' di hari Selasa dan Kamis, dia bakalan ketemu sama lelaki tampan yang jadi imam di kedua malam itu.

Namanya Minhyun. Jennie tahu lelaki itu berada di kampung yang sama dengannya, hanya saja komplek keduanya berbeda. Rumah keduanya memang agak jauh, tapi setidaknya saat Jennie pergi ke masjid utama kampung ini setiap malam Rabu dan malam Jum'at, ia akan bertemu Minhyun.

Minhyun tampan, sangat malah. Minhyun juga pintar. Jennie tahu darimana? Tentu saja ia mengorek informasi dari Jisung, ketua organisasi 'Lambe Turah' di desanya yang sedang vakum dari dunia pergosipan karena sekarang bulan puasa.

Jisung bilang, Minhyun lagi kuliah di jurusan kedokteran. Minhyun lulusan terbaik waktu SMA dulu, juga UN-nya paling tinggi satu provinsi. Gimana Jennie gak mau jatuh cinta coba? Minhyunnya aja sempurna gitu.

Ini sudah minggu kedua Ramadhan berjalan dan terhitung sudah dua kali pertemuan Jennie dan Minhyun. Sekarang hari Senin. Setelah shalat Tarawih di masjid utama, Jennie langsung pulang karena udah capek banget. Dia pulang bareng Lisa, sahabatnya dari jaman pra-aksara sampe sekarang.

Sekedar informasi. Lisa itu cantik, pinter juga. Makannya cewek itu udah ada yang punya. Lisa gak pacaran karena gadis itu taat banget sama agama dan Papanya memang ngelarang keras anak-anaknya pacaran. Tapi Lisa itu udah tunangan, sama Jungkook anak kampung sebelah dan kemungkinan bakal nikah kalau keduanya udah jadi sarjana S2. Jennienya masih jomblo, kasihan emang.

"Kak Jen," panggil Lisa ketika keduanya sedang jalan menuju rumah masing-masing. Rumah keduanya searah, makannya pulang bareng.

"Dalem." Jennie ngejawab dengan sopan.

"Kakak suka sama Kak Minhyun?" tanya Lisa. Walaupun Jennie bilang cuma sekedar 'mengagumi' Minhyun, Lisa tahu apa yang dikatakan Jennie tidaklah benar. Hidup hampir dua puluh tahun bersama Jennie ngebuat Lisa tahu segala tetek bengek Jennie. Termasuk gimana gelagat cewek itu kalau lagi bohong.

"Eng--"

"--jujurlah, Kak. Capek gue nanyain gini terus," potong Lisa.

Jennie tersenyum, kemudian merangkul sahabatnya. "Iya, deh, gue ngaku. Hooh, gue suka sama Kak Minhyun."

Jennie dan Lisa memang sama-sama manggil Minhyun 'Kak'. Kan gak enak kalau sebut nama langsung.

"Kenapa? Lo gak lagi suka sama Kak Minhyun, 'kan?" Jennie menyipitkan mata kucingnya. Makin sipit deh.

Lisa menggeleng keras. "Dih, apaan. Ya enggaklah. Mau gue taruh mana Si Jungkook?" tanyanya. "Cuma.."

"Cuma... apa?" Jennie ikut bingung.

"Lo yakin Kak Minhyun gak ada cewek? I mean, girlfriend or something."

Jennie menggeleng. "Katanya Kak Jisung, Kak Minhyun itu jomblo."

"Tahu dari mana?" tanya Lisa.

"Ya soalnya Kak Minhyun gak pernah keliatan bawa cewek," jawab Jennie.

"Sebenernya, itu alasan yang gak bisa diterima, Kak," ujar Lisa, "karena guepun gak pernah bawa cowok. Dianter cowok gak pernah, main sama cowok juga gak pernah. Tapi nyatanya, gue punya tunangan, 'kan? Cuma gak keliatan aja di mata masyarakat karena guenya-pun gak nunjukkin."

Jennie menoleh. "Maksud lo, Kak Minhyun punya pacar tapi dia gak nunjukkin dan orang-orang gak tahu?"

"Mungkin?" Lisa membalas.

"Atas dasar apa lo bilang kayak gitu?"

Lisa menghela nafas. "Kak Minhyun itu ganteng, Kak. Gak mungkin cowok seganteng dia free gitu aja. Pasti banyak cewek yang demen."