20 : Pernikahan | Jaehwan×Jisoo

867 45 1
                                    

Jisoo mengecek penampilannya lagi. Mulai dari rambut hingga kaki, ia harus terlihat sempurna. Merasa cukup, Jisoo akhirnya melangkahkan kakinya supaya masuk ke dalam sebuah gedung besar di daerah Jakarta Timur ini.

Jisoo menghela nafas, rasa gugup memenuhi hatinya. Berkali-kali gadis itu menghembuskan nafas kasar, merasa hari ini begitu berat untuknya.

Gedung besar ini terlihat gagah di pagi yang cerah. Banyak orang berlalu lalang. Menyalami orang di sana sini, memakan makanan yang tersedia, atau sekedar mengobrol saja. Jisoo tak termasuk satu dalam mereka karena gadis itu akan menyelesaikan urusannya sendiri, urusan yang berbeda dengan orang lain.

Bukan, Jisoo bukanlah pengantin yang memiliki semua acara ini. Jisoo bukan pemeran utama dalam acara besar yang digelar di gedung ini. Jisoo bukan menjadi orang penting di sini.

Karena, pemeran utama di gedung ini adalah dua manusia yang berdiri di atas panggung dengan pakaian selaras yang mengindahkan pemandangan.

Itu Jaehwan dan Jennie.

Menyebut nama mereka saja sudah membuat Jisoo harus menumpu badannya ke sebuah tiang. Dia tak sanggup, sungguh. Seharusnya dia tak menolak tawaran Lisa agar gadis itu menemani Jisoo datang ke sini. Agar jika Jisoo menangis nantinya, ia akan baik-baik saja karena ada Lisa. Tapi terlambat, semuanya sudah terjadi.

Jisoo perlahan memantapkan hatinya. Menghembuskan nafasnya sekali lagi sebelum akhirnya naik ke panggung untuk menyalami dua manusia di sana.

Saat mendekati mereka, Jaehwan terlihat terkejut dengan kedatangan Jisoo. Jisoo hanya bisa diam, menutup mata sejenak dan berpikir semuanya akan baik-baik saja.

"S-selamat ya." Suara Jisoo bergetar, tentu saja. Dia bukan wanita sekuat itu. Gadis itu tak sengaja mengulurkan tangannya pada Jaehwan, takut perasaan lama makin menyeruak ke dalam relung hatinya.

Jaehwan mengangguk. "Iya."

Kemudian Jisoo maju, menghampiri Jennie. Kemudian keduanya saling mempertemukan pipi mereka, salaman ala perempuan. "S-selamat, Jen. Selamat menempuh hidup baru."

Jennie menatap Jisoo iba. "Kak--"

"--aku duluan, ya." Jisoo segera pergi. Karena ia tahu, Jennie akan melanjutkan perkataannya dengan sesuatu yang pasti membuat Jisoo menangis.

Jisoo turun dari panggung. Gadis itu segera berlari ke kamar mandi di belakang gedung dan menutup wajahnya.

Sudah, hancur sudah pertahanan Jisoo pagi ini.

Tak ada yang lebih menyakitkan dari pada datang ke pernikahanmu kekasihmu dan sahabatmu. Dan Jisoo melakukannya.

Gadis itu datang ke pernikahan Jaehwan, kekasihnya--bahkan sampai sekarang tak ada dari keduanya yang mengakhiri hubungan mereka--dan Jennie--sahabat Jisoo.

Jennie mengkhianati Jisoo. Meskipun begitu, Jisoo tak pernah membenci sahabatnya. Bagi Jisoo, sekalipun Jennie adalah perusak impian kecilnya, ia tetaplah gadis yang pernah membuat Jisoo tertawa dan Jisoo bersyukur dengan itu.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Jisoo menangis karena pria. Bisa dibayangkan seberapa sayangnya Jisoo pada lelaki di atas altar tadi.

Jisoo tak ada niatan untuk mencari pengganti Jaehwan ataupun Jennie. Karena untuk sekarang, Jisoo hanya ingin menangis, hanya ingin menjalani hari-harinya tanpa kebahagiaan. Jisoo hanya akan membiarkan dirinya jujur bahwa ia memang tersakiti.












•••

Dengan ini berarti series Jaehwan×Blackpink member di buku ini selesai ya.

Wanna One × Blackpink FictionWhere stories live. Discover now