Prolog

89 14 4
                                    

Namaku Melyavaritta. Sebenarnya, nama panjang ku adalah Valerie Melyavaritta. Aku hanya tidak ingin menyebut 'nama' itu, bahkan untuk mengakui 'nama' itu yang secara sah melekat pada namaku pun tidak mau. Why? Aku memiliki alasan tersendiri. So, panggil aku Mel bukan Valerie!

Sekarang, aku sedang mengintip akun fb Nath. Kalau istilah keren nya sih, nge-stalk. Stalking Nath sudah menjadi kebiasaan untuk ku. Kenapa? Tentu karena, aku merindukan nya. Walau rasanya sia-sia, Nath tidak meng-update apapun pada seluruh akun media sosial nya.  Heran.. , apakah Nath pindah ke tempat yang tidak memiliki jaringan internet?, atau.. dia tidak memakai hp lagi?.

Aku mulai membuka Instagram, dan melakukan hal yang sama pada akun Instagram Nath. Foto-foto nya masih terpampang manis disana. Salah satunya ada foto wefie aku dan Nath. Senyum nya di foto tersebut, mengingatkan ku dengan mata sayu nya di hari terakhir aku melihatnya. Sekali lagi aku tekan kan, aku merindukannya.

Saat aku berusaha meng-screenshoot foto tersebut, secara tiba-tiba fotonya hilang.

Lah? Kenapa? Apakah dia menghapusnya?

Akupun melakukan refresh berulang kali. Tapi tetap saja tiada. Tidak salah lagi! Fotonya di hapus!

Tidak terpikirkan olehku mengapa ia menghapus foto tersebut, yang terlintas di benak ku hanyalah.. Dia On!

Aku hendak mengirimkan pesan kepadanya, namun gerakan ku terhenti saat Nath meng-update sebuah foto baru.

Itu Nath! Tapi... Apa ini? Tangan siapa itu? Kenapa dia seperti itu?
Berbagai pertanyaan berputar-putar di pikiranku.

Nath hilang bagai di telan bumi. Dan kini kabarnya datang bagai gunung berapi yang meletus.

"Mel, Kita ada janji dengan Kak Danial di kampus.. , hei.. Kamu kenapa?" Layla masuk ke kamar secara tiba-tiba dan ia sempat melihat wajah gusarku. Sebagai info, Layla adalah roomate ku.

"Ah, tidak apa-apa. Aku mandi dulu ya." aku langsung bangkit dari kasur dan berjalan cepat menuju kamar mandi. Aku tahu, aku melarikan diri dari sahabatku sendiri.

Saat pintu kamar mandi telah ku tutup, secara lancang air mataku terurai begitu saja.

Aku terus memikirkan Nath, apakah.. aku telah di lupakan?

Melyavaritta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang