CHAPTER 2

39.6K 3.7K 238
                                    

#2

Kantin merupakan salah satu tempat favorit Elzi di SMA Citra Bangsa. Selain untuk melepas lapar dan dahaga, Elzi juga bisa dengan tenang melepaskan amarah dan kekesalannya di sini. Karena marah-marah juga membutuhkan tenaga. Jadi, saat ia tengah membuang tenaganya, bersamaan dengan itu pula ia mengisi tenaganya, yah! makan dan minum tentunya.

Seperti saat ini, gadis itu tengah melahap roti ke lima-nya. Ia mengunyah roti sembari meremas-remas botol plastik ditangannya. Ia benar-benar kesal sekarang.

"Udah lah El, karena cowok itu juga akhirnya lo bisa nerobos masuk 'kan?" ujar gadis dihadapannya.

Ia adalah Nelly, teman sebangku sekaligus sahabatnya yang sudah menemaninya dari bangku SMP. Semenjak Elzi menceritakan perihal gerbang dengan menggebu-gebu, Nelly sudah berusaha menenangkan gadis itu. Tetapi, sangat sia-sia. Dasar pemarah!

Elzi semakin meremas-remas botol plastik ditangannya itu. Nelly yang melihat kelakuan Elzi pun harus meneguk ludah dengan kasar. Bagaimana pun ia harus was-was, takut ia sendiri terkena amukan sahabatnya. Menakutkan!

Elzi menelan kunyahan terakhir dengan kasar, lalu ia meneguk segelas jus tanpa jeda dan meletakkan kembali gelas itu hingga menghasilkan dentuman kecil.

Nelly mengusap dadanya, "El gue tau lo lagi erosi, tapi jangan buat gue jantungan juga 'kan?"

Elzi memutar bola matanya jengah, "emosi Nel." Koreksinya.

"Iya itu maksud gue."

Elzi menghela nafas panjang. "Gue hari ini bener-bener sial. Udah bangun kesiangan, laptop rusak, dapat hukuman pula dari Pak Handoyo." Keluh Elzi.

Gadis itu mengacak-acak rambutnya frustasi. Lalu ia menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang ia jadikan sebagai topangan. Sesekali terdengar desisan kesal dari gadis itu.

"Aaiisshhh... sial sial sial!" kesal Elzi sembari menghentak-hentakkan kakinya.

"Wahhh, sialan!" celetuk Nelly.

"Lo ngatain gue sialan?!" protes Elzi yang masih menundukan kepalanya.

"Bener-bener nikmat duniawi emang!"

"Dasar temen laknat!"

"Gue harap ini bukan yang terakhir kali." Ucap Nelly.

Sontak Elzi langsung mendongakkan kepalanya. "Lo mau gue sial tiap hari?!"

Elzi mengerutkan keningnya. Dilihatnya Nelly yang tengah senyum-senyum sendiri saat ini. Gadis itu pun mengibas-ngibaskan tangannya di depan mata Nelly. Tapi, temannya itu tak merespon juga.

"Wahhh! Kerasukan bubuk boncabe ini bocah!"

Pletakkkk

"Sssttt... sakit bego! Kepala gue benjol lo mau tanggung jawab?!" protes Nelly.

Gadis itu menggaruk kening sembari menampilkan deretan gigi rapinya. "Ya maap. Lagian lo senyum-senyum sendiri. 'Kan serem."

"Gue lagi liatin cowok-cowok blesteran surga dunia di belakang lo!"

Sontak Elzi pun memutar badannya guna melihat ke belakang. Ia memicingkan matanya kala melihat sosok yang tak asing baginya. Sepertinya ia pernah melihat salah satu dari mereka. Tapi dimana?

Tunggu! Mata tajam, alis tebal, muka datar dan perawakannya yang tinggi-- oh shit! Dia cowok ketidakadilan gerbang!

Elzi menatap tajam Nelly yang masih senyum-senyum sendiri.

NATA [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang