CHAPTER 4

26K 3K 233
                                    

#4

Presensi gadis bermuka garang di ambang pintu, sukses merebut atensi kelas XI IPA 2 sepenuhnya. Kelas yang awalnya tengah ricuh kini benar-benar hening. Atmosfer di kelas ini pun berubah drastis sekarang. Bagaimana tidak, gadis itu baru saja meneriaki nama Nata-- pria dingin yang siapapun akan takut mencari masalah dengannya.

Mendapatkan tatapan dari mereka semua sempat membuat nyali Elzi menciut. Ia meneguk salivanya, setelah itu ia berjalan mendekati Nata dengan memasang wajah angkuh. Ia menghentak-hentakan kakinya, sebagai simbol bahwa ia tengah marah. Mengibarkan bendera perang!

"Lo Nata-Nata itu 'kan?! Si makhluk kaku yang kemarin nyolong permen jahe gue?!"

Nata yang mendapatkan serangan dari gadis aneh di depannya langsung mendengus kesal. Gadis modelan seperti dia lagi, batinnya. Seolah gadis dihadapannya itu akan mati mendadak jika tak mencari keributan dengannya.

"Lo tau ini apa?!" tanya Elzi sembari menunjuk ujung roknya yang kotor.

"Rok." Jawab Nata enteng.

Elzi menganga, lalu merotasikan matanya jengah. "Upin Ipin yang dari dulu nggak pernah lulus TK juga tau ini rok!"

"Pinter lo Nat," timpal Zikri.

"Ngilmu dimana lo Nat?" tanya Daffa jenaka.

"Bangga gue punya temen kayak lo, bisa bedain yang mana rok yang mana bajunya Adudu." Sindir Fikri.

Nata menatap nyalang tiga temannya itu sebentar, lalu ia kembali menatap Elzi. "Terus?"

"Ya ini rok gue kotor gara-gara lo bawa motornya pecicilan!"

Pria itu sempat mengerutkan keningnya, lalu berjalan mendekati Elzi dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana. Nata tersenyum miring. "Tampang gue kelihatan peduli?"

Tak mau kalah, Elzi pun ikut melangkah maju mendekati pria tinggi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak mau kalah, Elzi pun ikut melangkah maju mendekati pria tinggi itu. Lalu, ia menatap lekat obsidian tajam milik Nata sembari berkacak pinggang.

 Lalu, ia menatap lekat obsidian tajam milik Nata sembari berkacak pinggang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Assalamu'alaikum, punten slur." celetuk Diki di ambang pintu dengan kedua tangan yang memegang cireng.

Pria itu menggaruk keningnya, sepertinya ada yang tidak beres di kelas ini. Emm, ada anak di balik bakso beranak nih...

NATA [Selesai]✓Where stories live. Discover now