CHAPTER 18

16.2K 2.2K 53
                                    

#18

Aneh. Satu kata itulah yang terus menggerayangi isi kepala Elzi. Akhir-akhir ini, ia merasa harinya sedikit berat. Semangatnya pun seolah tersedot sebuah pipa yang amat besar, hingga tak menyisakan barang sebutir pun untuknya melanjutkan hidup. Oke, kalian sudah paham Elzi memang lebay!

Tapi sungguh, Elzi ingin melanjutkan hidup seperti sebelumnya. Menjadi gadis cerewet dan bar-bar. Iiiisshh, sebenarnya, dirinya ini kenapa sih?

Ck, sepertinya Elzi harus memutar otak cantiknya. Bermula saat kejadian di basecamp-- tunggu! Jujur saja Elzi tak mau mengingat ini, karena dengan mengingatnya saja sudah membuat hatinya berdebar. Dan belum lagi pipinya yang sekarang kembali merona. Aishh. Di sini yang salah siapa sih? Hatinya yang terlalu lemah atau Nata yang terlalu tampan! Eh?!

Oke, Elzi yang salah. Sebab ia lemah dan lebay!

Lupakan pemikiran tadi!

Mari putar ingatannya lagi, tetapi skip mengenai basecamp. Kita lanjutkan sehari setelah itu. Elzi pikir, dirinya sudah melanjutkan hidup normal seperti biasa. Bangun tidur, berangkat ke sekolah, belajar, berdebat dengan Nelly, ke kantin, makan cireng, bakso, cilok dan kenyang. Setelah itu pulang. Ya, ia kira harinya cukup melelahkan. Walaupun kegiatan dan gerakannya itu-itu saja. Tapi, beginilah kehidupan normal Elzi.

Tapi, kenapa ia merasakan hidupnya flat seminggu belakangan ini. Apa karena lomba telah dilaksanakan? Jadi, Elzi tidak punya kesibukan lagi. Akan tetapi, Elzi pun sering belajar di rumah guna mengalihkan sedikit perasaan aneh itu. Dan hasilnya-- sama saja. Justru ia tak mendapatkan fokusnya untuk belajar, karena pikirannya di penuhi oleh-- Nata.

Eh.

Benar.

Nata.

Apakah karena lelaki itu? Ck, tidak mungkin. Siapa dia?

Elzi yakin, hidupnya begini bukan karena Nata. Kurang kerjaan sekali memikirkan Nata. Seperti tidak ada hal lain lagi yang lebih berfaedah.

Tapi, faktanya hati dan pikiran Elzi memanglah tidak sinkron. Elzi memikirkan Nata. Selalu. Dan itu, di luar kontrol Elzi.

Akh! Agaknya otak Elzi perlu di sterilisasikan agar terhindar dari virus human bernama Nata.

Elzi memejamkan matanya untuk menghempas bayang-bayang Nata di pikirannya. Berulang kali gadis itu melakukan ini, seraya berkomat-kamit tidak jelas. Entah itu mantra sihir atau apalah itu, yang jelas Elzi ingin Nata enyah dari otaknya. Sekarang! Dan selamanya!

Namun, lagi-lagi usaha yang dilakukan Elzi sia-sia. Wajah Nata justru semakin terpampang jelas di benaknya.

Nata itu manusia apa kutu rambut sih? Kenapa selalu berkeliling di kepalanya?

Ini bukan definisi dari rindu 'kan?

Rindu? Nata? Dia? Elzi merindukan Nata?

Membayangkan itu semakin membuat Elzi bergidik. Masa iya Elzi merindukan cowok bermuka lempeng itu.

Aish, entahlah Elzi lelah. Rasanya seperti Elzi menjadi Ironman!

Bugggg

Sebuah bantal guling melayang ke kepala Elzi hingga tubuh kecilnya itu terhuyung ke belakang. Elzi menatap sang pelaku dengan berapi-api, siapa lagi jika bukan Nelly. Sahabatnya yang laknat.

Malam ini, Elzi tengah menginap di rumah Nelly. Alasannya, ya seperti biasa. Nelly 'kan manusia penakut!

"Apa-apaan sih lo?!" Elzi melotot garang kepada Nelly.

NATA [Selesai]✓Where stories live. Discover now