01. Dewi yang di asingkan

689K 22.9K 4.1K
                                    

"Hamerra, kau sedang apa?"

"Ayah?" Hamerra tersenyum cerah menatap Raja Elios yang berjalan ke arah nya yang sedang berdiri di balkon menatap ke luar Istana Phonix. 
"Aku hanya sedang menikmati udara segar, ayah."

"Kau tidak makan malam bersama kami?"

"Aku lebih nyaman makan di kamar, ayah." Hamerra tersenyum simpul pada Raja Elios. 

"Maafkan ayah." Raja Elios menatap nanar sang putri bungsu. 

"Kenapa ayah terus minta maaf,  aku baik-baik saja. Ada apa ayah kemari?" Hamerra mencoba mengalihkan pembicaraan. 

Raja Elios menghela nafas sebelum menjawab, 

"Besok Ayah dan Ratu Antonite akan pergi dari istana. Ayah ada kunjungan ke kerajaan Rodhes selama beberapa hari.  Kau baik-baik di istana selama Ayah pergi."

"Tentu saja, ayah juga harus berhati-hati. Sampaikan salamku pada Ratu Antonite."

"Tentu nak..." Raja Elios mendekat bermaksud memeluk Hamerra, namun Hamerra memundurkan langkahnya menjauh dari Raja Elios.

"Maaf... aku tidak bisa memeluk ayah, pakaianku tidak cukup tertutup." ujar Hamerra dengan nada menyesal. 

Raja Elios tersenyum kecut kemudian ia mengangguk mengerti.

"Ayah lupa,  ayah hanya ingin memberikan pelukan perpisahan padamu. Ayah akan merindukan mu."

"Aku juga akan merindukan mu, ayah."

"Istirahatlah, udara malam tidak baik untukmu jika terlalu lama. Kalau begitu ayah pergi. Selamat malam nak."

"Selamat malam juga, ayah."

Raja Elios pun pergi dari kamar Hamerra.

Hamerra tidak langsung menuruti permintaan Raja Elios untuk beristirahat dengan membaringkan tubuhnya di tempat tidur.

Matanya jauh memandang,  melihat pemandangan di depan mata nya, Benteng istana yang di kelilingi obor-obor terlihat indah bila di pandang di kamar nya yang di tempatkan di istana tertinggi. Atau bintang-bintang yang bertaburan cantik di langit yang menggelap.

Pikiran nya menarawang dengan nasib yang harus di jalani dengan penuh anugrah dan kutukan secara bersamaan.

Hamerra di anugrahi kecantikan yang begitu luar biasa rupawan melebihi bidadari yang ada di Negri putih termasuk kerajaannya sendiri, kerajaan Phonix.

Selain kecantikan, Hamerra juga di anugrahi tubuh yang wangi semerbak melebihi wewangian yang pernah ada di semesta. 

Namun semua anugrah yang dimiliki Hamerra terasa sia-sia,  dimana ia juga mempunyai kutukan yang tidak dapat di terima nalar. Hamerra adalah putri yang tidak bisa menyentuh dan disentuh oleh makhluk yang ada di semesta. Jika kulit mereka bersentuhan secara langsung maka makhluk yang menyentuhnya akan mati secara perlahan.  Mereka akan mengalami sesak nafas sampai nafas nya benar-benar hilang. Dan yang menjadi korban pertamanya adalah ibu kandung nya sendiri, Ratu Casandre. Istri pertama dari Raja Elios. 

Akibat kutukan itu, tidak ada pangeran atau laki-laki desa sekali pun yang berani meminang Hamerra, padahal usia Hamerra sudah cukup untuk menikah.

Tapi itu tidak menjadi masalah bagi Hamerra,  yang lebih menyakitkan dari kutukan yang ia terima selain melenyapkan nyawa ibu nya sendiri, adalah pengasingan yang di terimanya dari para penghuni istana nya sendiri,  termasuk keluarganya. Sampai-sampai ia di tempatkan di menara tertinggi di istana Phonix atas perintah dari Ratu Antonite, sang ibu tiri. 

Dewi HamerraWhere stories live. Discover now