23. Pertemuan Sang Bidadari dan Panglima Phonix

161K 9.8K 603
                                    

Play List : Lily - Alan Walker ft Emeie Hollow

*****

Chapter 23 : Ies Dream aku unpubh, semoga kalian suka dengan part ini....

*****

Hamerra tiba di bawah, kemudian ia bersembunyi di semak-semak untuk melihat rombongan kerajaan Phonix itu dari dekat.

Rombongan Phonix yang tidak terlalu banyak itu semakin mendekat. Hamerra terkesiap saat melihat si pemimpin rombongan.

Kembali, tanpa pikir panjang, Hamerra pun berlari ke arah rombongan.

"ARESH!"

*****

Aresh yang mendengar sebuah teriakan yang meneriakan namanya, mengangkat tangan, menginterupsi anak buahnya agar berhenti. Kemudian ia memicingkan matanya, memperhatikan seorang wanita yang menghalagi jalannya. Wanita berpakaian serba hitam dengan cadar menutupi sebagian wajahnya. Tidak hanya itu, bau iblis sangat menyengat pada tubuh wanita itu.

Namun suara itu, terdengar sangat familiar di telinganya. Suara yang begitu merdu di telinga, suara yang terdengar seperti alunan cello  yang selalu membuat dirinya terlena jika mendengar.

Dan mata itu.... Mata hazelnut terang, dengan lingkaran bulat seperti boneka yang sangat tidak asing di mata Aresh. Meskipun ia melihatnya dari kejauhan tapi mata itu adalah mata yang sangat memancarkan keindahan sang pemiliknya. Dan lagi-lagi sudah tidak asing baginya.

"Aresh...." Panggil wanita itu sekali lagi, dengan suara bergetar seperti menahan tangis.

Tidak salah lagi. Suara itu milik,-

"H-hamerra...?"

Hamerra mengangguk, ia melangkahkan kaki telanjangnya berlari menghampiri Aresh.

Aresh langsung turun dari kudanya ikut berlari menghampiri Hamerra.

"Aresh."

Hamerra menubrukan tubuhnya pada tubuh Aresh. Ia memeluk pria yang merupakan sahabat terbaiknya di istana Phonix.

Begitu pun dengan Aresh, meskipun ia masih tidak yakin jika yang berada di dalam dekapannya kini adalah Hamerra. Hamerra-nya. Apalagi ia tidak bisa mencium harum semerbak yang berada di dalam tubuh Hamerra. Bahkan sekarang bau iblis-lah yang Aresh cium. Tapi untuk sekarang hal tersebut tidak lah penting. Yang terpenting, Hamerra kembali dan bidadari malang itu baik-baik saja.

"Ya Tuhan, Hamerra apa ini benar-benar kau?"

Aresh melepaskan pelukannya dari Hamerra, kemudian ia memeriksa Hamerra dengan seksama.

Hamerra pun membuka cadar yang menutupi sebagian wajahnya untuk meyakinkan Aresh.

"Iya... ini aku Aresh... Hamerra..."

"Ya Tuhan, akhirnya aku menemukanmu Hamerra... Aku tau kau masih hidup."

Aresh kembali memeluk Hamerra. Hamerra tersenyum dengan membalas pelukan erat dari lelaki itu.

"Selama kau menghilang aku mencarimu kemana-mana. Aku tidak pernah menyerah untuk mencarimu, meskipun banyak yang meragukan kau masih hidup. Dan sekarang aku sangat bahagia bisa menemukanmu..."

Aresh melepaskan pelukannya, dan memegang kedua bahu Hamerra. Ia menatap dengan binar.

"Raja akan bahagia jika tau kau masih hidup. Raja akan lega jika tau putrinya baik-baik saja."

Dewi Hamerraحيث تعيش القصص. اكتشف الآن