20. Danau Astaroth

193K 9.4K 965
                                    

"Kau mau apa?"

Tanya Igor pada Hamerra dengan menaikan satu alisnya. Hamerra turun ke dalam danau dengan pakaian lengkapnya.

"Tentu saja mandi."

"Putri, tapi kaki anda masih terluka..."

"Tidak apa-apa Meredith, aku ingin berenang. Aku sangat tergoda oleh air danau yang jernih."

Bukan. Tapi alasan sebenarnya ialah ingin menjernihkan pikiran negatifnya dari Christoff dan Elektra yang tengah berduaan di dalam kamar. Sudah hampir satu jam, tapi pria itu belum menyusul dirinya ke danau.

"Dengan berpakaian lengkap?" sela Igor kemudian, membuyarkan pikirannya mengenai Christoff dan Elektra.

"Lalu menurutmu aku harus bertelanjang di depanmu begitu?"

Hamerra memutar kepalanya ke belakang hanya untuk memberikan delikan tajamnya pada abdi setia Christoff itu.

Dan lihat, si songong itu sedang memutar bola matanya dengan angkuh.

"Sebagai pengawalmu, aku hanya ingin mengingatkan saja, nanti kau akan masuk angin!"

Hamerra memicingkan matanya pada Igor yang kini sedang melompat dan terbang naik dari danau menuju padang bunga dandelion yang terletak di atas danau.

"Tuan Igor benar. Nanti anda akan basah kuyup dan masuk angin, putri..."

"Meredith tempat ini terbuka, tidak mungkin aku menanggalkan semua pakaian disini. Sudahlah, kita jangan berdebat hanya karena aku yang berenang dengan pakaian lengkap."

Tanpa menunggu respon dari Meredith, Hamerra menenggelamkan dirinya ke dasar danau. Ia berenang dengan sangat lincah, menarikan kedua kaki dan tangannya menyusuri bawah danau yang sangat indah.

 Ia berenang dengan sangat lincah, menarikan kedua kaki dan tangannya menyusuri bawah danau yang sangat indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hamerra tersenyum saat melihat sekelompok ikan cantik yang berenang berkelompok. Hamerra berenang menuju ikan-ikan itu, ia berdiri di antara ikan-ikan cantik itu. Hamerra menahan tawanya saat ikan-ikan tersebut merecoki dirinya. Ia kegelian. Hamerra berenang kembali dengan ikat-ikan itu mengikuti Hamerra.

Suasana hatinya yang penuh pikiran kotor mengenai Christoff terasa lebih ringan hanya dengan hal sederhana seperti ini. Menikmati keindahan alam dengan bebas, tanpa larangan karena ketakutan mereka akan kutukan yang Hamerra derita.

Hamerra seperti menari-nari indah di dalam air. Merasa napasnya semakin berkurang, Hamerra kembali berenang ke atas untuk mengambil napas.

Namun kakinya di jegal sesuatu, Hamerra melotot. Mungkinkah monster penunggu danau? Hamerra berontak, namun kakinya tidak bisa terlepas. Hamerra hampir menjerit saat dirinya di tarik semakin dalam ke dasar danau.

Hamerra memukul-mukulkan tangannya dengan mata terpejam rapat pada seseorang yang membalikan tubuhnya.

Hamerra membuka matanya dengan lebar, saat sebuah benda kenyal menyentuh bibirnya. Ia di cium.

Dewi HamerraWhere stories live. Discover now