17. Suara Hati Sang Bidadari & Sang Pangeran Kegelapan

202K 13.8K 1.3K
                                    

Play list : It's okay,  that's love - Davichi

*****

"Kau tidak ingin mengobati lukamu terlebih dahulu?"

Tanya Yakov karena luka-luka gigitan dari para iblis serigala belum di obati. Christoff tidak mengkhawatirkan kalau arom koa darah manusia nya akan tercium, karena tempat persembunyiannya jauh dari jangkauan siapa pun.

"Nanti saja."

Jawab Christoff tanpa menghentikan langkahnya, sedangkan matanya fokus menatap gadis yang tengah termenung menatap bulan.

*****

Christoff mendekat pada bidadari yang masih termenung dengan tidak menyadari kehadirannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Christoff mendekat pada bidadari yang masih termenung dengan tidak menyadari kehadirannya. 

Hamerra tersentak kaget ketika tiba-tiba Christoff sudah duduk di hadapannya. Ia meletakan sebuah wadah air dan obat racikan Yakov di atas daun. 

Bidadari itu memalingkan wajahnya dari Christoff, Hamerra tampak jijik sekali padanya meskipun hanya untuk menatapnya sejenak.

Christoff mencoba mengabaikan meskipun pikirannya penuh tanya dengan sikap perubahan dari Hamerra. 

Tanpa kata ia menarik kaki Hamerra yang terluka, 

"Apa yang kau lakukan?" sentak Hamerra mencoba menarik kakinya kembali,  namun Christoff menahannya sampai terdengar ringis kesakitan dari bidadari itu. 

"Mengobati kakimu."

Kemudian Christoff membawa kaki Hamerra ke atas pahanya.

Hamerra terlihat pasrah, dengan membiarkan Christoff melakukan apa yang akan ia lakukan.

Christoff menyibakan gaun berlumuran darah milik Hamerra. Lalu secara perlahan,  ia membuka robekan jubahnya yang ia gunakan sebagai perban untuk menutupi darah Hamerra yang terus mengalir. Christoff melihat wajah pucat bidadari itu. Hamerra tampak sayu akibat terlalu banyak kehilangan darah,  wajahnya sembab bekas air mata, bibirnya sedikit membiru, rambutnya acak-acakan tapi kecantikan Hamerra belumlah terkalahkan hanya dengan keadaannya yang memprihatinkan.

Setelah seluruh perban di lepas,  Christoff memandang lekat pada kaki Hamerra yang berlumuran darah akibat luka dari beberapa bekas tancapan besi yang sangat dalam,  sampai Christoff seperti bisa melihat belulang bidadari malang itu di balik darah birunya yang teramat cemerlang. 

Christoff menelan ludahnya, naluri iblisnya sangat bergairah melihat darah Hamerra yang menggiurkan. Ia menetralisir jantungnya yang berdebar, menahan napsu predatornya yang memang harus di singkirkannya. 

"Aku akan membersihkan lukamu sebelum di obati,  mungkin akan sakit. Tahanlah."

Seru Christoff kemudian saat kesadarannya telah kembali.

Dewi HamerraWhere stories live. Discover now