comeback home

24.7K 1K 16
                                    

" Drive please " suara tegas mark menggema di dalam mobil Porsche miliknya.

Cherry duduk membuat jarak sejauh mungkin dengan Mark. Cherry memalingkan wajahnya. Dahinya ditempelkan di jendela. Sekalipun membenturkan kepala atau memukul kaca jendela mobil Mark itu tidak akan merusaknya.

Mobil keluaran terbaru ini sama sekali tidak membuat Cherry nyaman. Padahal semuanya terlihat mengagumkan.

Selama Mark bersamanya itu tidak akan membuatnya nyaman sekalipun didalam mobil seperti ini. Cherry melihat pemandangan di luar dengan pandangan kosong. Pikirannya masih fokus pada sang pengkhianat. Hatinya benar benar terluka.

" Coba aku lihat apa yang sakit tadi " Mark menyentuh telapak tangan Cherry dengan lembut. Merasa ada yang menyentuhnya Cherry menarik tangannya tanpa berbicara.

Mark membuka dashboard disampingnya lalu mengeluarkan kotak obat yang selalu tersedia di setiap mobilnya. Memajukan tubuhnya kedepan mengambil botol mineral diatas meja kecil didepannya. Botol mineral itu kemudian hadir di depan wajah Cherry.

" Minumlah. Dari tadi kamu belum minum sesuatu aku takut kamu dehidrasi karena berteriak sejak tadi"

Dan lagi Cherry tidak meresponnya. Cherry menutup matanya dan menulikan pendengarannya.

" Katakan padaku bagian mana yang sakit aku akan mengobatinya." Mark tiba tiba ada dijarak terdekat dengan Cherry. Nafasnya menerpa lehernya. Cherry membuka mata.

" Menjauhlah "

" Sayang tolong kata--"

" Apa maksud dari pertanyaanmu tuan? Aku tidak memiliki SAKIT apapun . " Cherry menekankan kata sakit dengan keras.

" Dan maaf namaku Cherry bukan sayang " tambah Cherry.

Mark perlahan menjauhkan tubuhnya tanpa melepas pandangannya dari Cherry. Kemudian Membenarkan posisinya dan menyandarkan tubuhnya perlahan matanya tertutup.

Cherry melihat kearah Mark. Tidak menyangka Mark langsung menarik dirinya secara cepat. Apakah perkataannya sangat keterlaluan ? Cherry tidak perduli. Mark sadar dengan perkataannya atau tidak itu sudah tidak penting menurutnya.

Cherry melihat wajah Mark dari samping. Wajahnya makin terlihat tegas. Bulu di sekitar rahangnya terlihat rapi habis bercukur. Alis matanya tebal melengkung turun. Hidung mancungnya terpahat bagus Bibirnya tercipta sangat seksi dibandingkan pria manapun. Rambutnya berganti menjadi Army look membingkai wajahnya semakin hot. Ciptaan Tuhan yang sangat indah. Cherry menggeleng lalu memukul kepalanya karena mengagumi pria yang melukainya dua tahun yang lalu bahkan sampai sekarang.

Cherry melihat tas nya ada di meja depannya. Pasti Tristan yang memasukkannya ke mobil ini. Cherry mengambil tasnya lalu mengaduk isinya. Cherry menemukan ponselnya dengan cepat mencari kontak bosnya di cafe.

" Tidak usah menelfonnya. Aku sudah menemuinya dan memberitahu langsung kalau kamu resign dari sana." Mark bersuara tanpa membuka matanya.

Cherry menoleh dan merasa Mark sedang bermimpi. Cherry kembali mencari kontaknya namun sebuah tangan menggenggam tangannya dan juga ponselnya.

" Aku serius. Tidak perlu menelfon. " Mark tetap saja memejamkan matanya.

Cherry merasa geram dengan sikap Mark yang seenaknya menyentuhnya. Baru saja Cherry ingin bersuara , sebuah pesan masuk di ponselnya.

" Aku menerima surat resign mu. See you again Cherry. Aku akan berlibur ke Indonesia suatu saat nanti. Salam kami semua disini untukmu. Ps: your man so handsome. Jangan dilepas nanti banyak wanita nakal yang sukarela menampungnya. Haha ."

Love At The First And Second Sight ( C H E R R Y )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang