Rencana

18.6K 860 8
                                    

Cherry membuka matanya ketika mendengar bunyi alarm yang terdengar nyaring. Kedua tangannya di renggangkan dan menguap sekali. Cherry duduk menatap sekelilingnya. Cherry ingat semua kejadian sampai dia tertidur disini. Tunggu dulu ini kamar yang sangat rapi dan beraroma mint . Mata Cherry kemudian menangkap sebuah lukisan seorang wanita sedang tertawa memegang setangkai bunga mawar pink. Cherry menyibakkan selimut turun dari ranjang dan menghampiri lukisan yang terpajang di dinding di atas televisi . Cherry mendongak melihat lukisan itu dengan seksama. Cherry meneliti dan berteriak dengan keras

" Arrrrrrghhhhhhhh"

" Brakkkk!!" Pintu terbuka dan muncul seorang wanita yang kira kira berumur 60 tahun . 

" Maaf nyonya apa yang terjadi ? Kenapa anda berteriak. ? " wanita itu mendekati cherry.

" Maaf anda siapa ? " Cherry mundur selangkah.

" Saya Minah nyonya. Saya bertugas membersihkan dan merapikan rumah tuan Mark. Saya juga bertugas memasak makanan untuk tuan. " Minah menunduk hormat.

Cherry berlari lalu mengangkat kepala wanita tua didepannya. " Jangan menunduk. Anda orang tua tidak pantas menunduk untukku"

Wanita itu tersenyum dan menatap Cherry dengan takjub " tuan beruntung mempunyai calon istri seperti anda. Anda sangat santun kepada siapapun tanpa memandang status. "

" Apa ? " Cherry mengerjakan matanya.

" Anu nyonya sarapan nyonya sudah siap dari tadi. Mau saya antarkan kesini ? "

" Tidak perlu. Aku akan sarapan ruang makan. "

" Baiklah sekarang sudah jam 10 pagi. Sarapan lah tuan Mark menelfon kerumah berkali kali menanyakan apakah anda sudah sarapan atau belum. "

Cherry menangkap kalimat bik Minah dengan baik. Mark menelfon kesini berkali kali berarti Mark sedang tidak dirumah. Ah ini kesempatannya untuk kabur. Tinggal mengelabui Bik Minah saja maka dia akan bebas.

" Maaf nyonya kenapa senyum senyum sendiri? " Minah terlihat khawatir.

" Ah tidak Bik. Baiklah aku akan turun untuk sarapan. Aku mandi dulu. "

" Baik nyonya. " Minah baru saja berbalik badan , Cherry memanggilnya.

" Bik Minah. Kalau Mark menelfon lagi katakan aku sudah sarapan biar dia tidak menelfon dan mengganggu pekerjaan bik Minah dengan deringan telfon darinya. "

" Tapi nyonya , saya tidak bisa berbohong sama tuan Mark . Saya takut nyonya " Minah menggenggam erat sapunya.

" Tenang saja bi. Mark tidak akan tahu. Aku yang menanggungnya. " Cherry mengangkat kelingkingnya ke udara.

" Dan satu lagi " Cherry berjalan memegang tangan Bik Minah " jangan panggil aku nyonya. Aku bukan nyonya rumah ini. Aku juga bukan nyonya dari tuan mu. Panggil aku Cherry saja. Aku masih muda tidak cocok panggilan ibu atau nyonya untukku. Charli aku ancam akan menendang bokongnya jika memanggilku ibu lagi. Kalau bik Minah akan aku ancam menjewer Mark jika memanggil aku nyonya lagi . "

Keduanya tertawa bersama sama. Minah merasa nyaman dengan Cherry . Cherry seperti anak kandungnya saja. 

" Jika aku memanggilmu nak Cherry tidak masalah? " Bik Minah mengelus rambut Cherry.

Cherry memeluk Bi Minah dan berteriak senang " iya aku mau. Bik "

Minah tertawa dan mengelus punggung Cherry. " Mandi lalu cepat sarapan . "

Cherry melepaskan pelukannya lalu membuat gerakan hormat " siap Bik "

Bik minah tersenyum lalu keluar dari kamar. Cherry menuju kamar mandi namun langkahnya terhenti lagi di depan lukisan yang dilihatnya tadi.
Ini bukan kamarnya tapi kenapa ada lukisan wajahnya terpajang di sini.

Love At The First And Second Sight ( C H E R R Y )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang