My - Cherry

15K 687 6
                                    

Happy reading....semoga senyam senyum sendiri hehe 🤗

Pelan pelan kedua mata mark terbuka. Cahaya matahari dari luar menembus masuk ke dalam kamarnya. Sembari mengumpulkan nyawanya , tangan kiri mark meraba di sisi kirinya. Tidak menggapai apapun, mark menoleh. Kosong. Tidak ada siapapun di sebelahnya. Bertanya apakah kemarin adalah mimpi ? Apakah bersama cherry kemarin adalah ilusinya ?

Menelusuri disekitarnya , tak ada siapapun. Mark bergegas turun dari ranjang dengan penampilan acak acakan. Sementara memakai sendalnya , mark melihat kotak obat terletak di atas meja kecil di samping ranjangnya. Kakinya melangkah mendekati meja tersebut. Mark melihat secara dekat dan akhirnya yakin kalau itu adalah kotak obat yang di berikan rinka kemarin padanya. Dan di sebelahnya ada tas beserta ponsel cherry. Itu artinya mark tidak bermimpi ataupun ilusi. Cherry memang bersamanya dan semua kejadian kemarin adalah nyata.

Cherry berdiri di taman belakang rumah mark. Kedua tangannya direntangkan untuk menghirup ydara pagi yang segar. Tubuhnya sudah berangsur baik dengan bantuan mark yang semalam sangat telaten merawatnya

" nak cherry " tegur bik minah

Cherry berbalik dan tersenyum kearah bik minah yang disambut sebuah senyuman juga dari bik minah

" bagaimana keadaanmu nak ? "

" lebih baik daripada sebelum sebelumnya "

Bik minah mendekati cherry dan mensejajarkan tubuhnya

" saya lihat wajah nak cherry berseri. Matamu berbinar. Seperti sedang jatuh cinta " bik minah tertawa kecil

Tiba tiba Cherry memeluk bik minah " bik aku bahagia. "

" apa penyebabnya adalah tuan mark? "

Cherry mengangguk sambil menatap bik minah.

" aku sudah tahu sejak malam itu , malam sebelum kamu pergi dari sini. Malam itu bibir mu mengatakan tidak mencintainya tapi matamu berkata sebaliknya. Kamu hanya ragu dan takut pada saat itu. Tapi entah kenapa saya yakin kamu akan tetap bersama tuan mark. "

Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari bik minah dan cherry , mark berdiri mendengar semuanya. Jika dulu hatinya sakit mendengar percakapan mereka berdua , sekarang hatinya berbunga dan bibirnya tak hentinya untuk tersenyum.

Mark ingin menghampiri cherry , tapi ponsel di tangannya berdering. Mark mengangkatnya dengan tatapan mengarah terus menatap cherry.

" baik. Aku akan mengurusnya "

Mark menutup telfonnya dan menggenggam ponselnya cukup erat. Mark berbalik menuju kamarnya untuk bersiap pergi mengurus sesuatu yang membuatnya geram.

Setelah rapi dengan memakai kemeja pas badan berwarna biru muda, celana kain berwarna hitam , serta rambut yang rapi. tak lupa pagi ini mark bercukur membuat rahanhnya bersih dari bulu , mark segera keluar dan turun kebawah. Sambil menuruni tangga , mark mengaitkan jam tangannya . Telinganya menangkap suara cekikan sepasang pria dan wanita.

Mark terburu buru turun dan mendapati cherry di sofa bersama dengan willy. Mereka tertawa lepas dengan adegan saling memukul memakai bantal sofa.

" apa yang kau lakukan ! " suara mark yang tegas dan dingin tergema di ruang tamu.

Cherry dan willy menoleh mendapati mark berdiri dengan posisi siap tempur. Auranya sangat menyeramkan.

Mark menghampiri mereka dan berdiri sambil berkacak pinggang di hadapan willy.

" setelah kau mengatakan membawa wanitaku menginap di rumahmu , kau masih berani bertemu dengannya ? Ah aku rasa pukulanku waktu itu belum berefek apapun padamu. Dasar pria brengsek. "  mark menatap tajam seolah ingin mencabik willy.

Love At The First And Second Sight ( C H E R R Y )Where stories live. Discover now