Don't Leave me , please

10.4K 437 39
                                    

Sepertinya Cherry akan memiliki banyak Haters hahaha

Happy reading

Perlahan mata Mark terbuka. Sayup sayup telinganya menangkap suara ibunya yang membangunkannya. Mark menoleh dan mendapati ibunya duduk di sisi kirinya dengan mengelus lengannya.

" bangun nak. Sarapan dulu "

Mark menatap langit langit kamarnya. Perlahan tangannya meraba disekitar nya mencari ponselnya.

Setelah mendapat ponselnya , Mark mengecek berharap mendapat kabar , tapi hasilnya nihil. Mark mencoba menelfon , namun tidak bisa terhubung.

Sudah 2 minggu , Mark tidak mendapat kabar Cherry. Cherry seperti menghilang ditelan bumi. Mark selalu meyakinkan dirinya kalau Cherry tidak meninggalkannya lagi.

" nak , kamu selama ini tidak teratur makan nya. "

Memunggungi ibunya , Mark memejamkan matanya.

" aku tidak lapar ma. "

" kamu ini manusia , bukan robot . Kamu butuh makan nak "

" aku tidak butuh itu. Yang aku butuhkan Cherry. Hanya dia. "

Airmata mengalir dari kedua sudut mata Mark yang terpejam.

" kamu sudah dengar bukan dari mamanya Cherry kalau mamanya sama sekali tidak tahu kalau Cherry ke paris. Kamu juga sudah terbang ke paris dan mencari Cherry bahkan seluruh suruhanmu menyebar ke paris tapi tetap tidak kamu temukan. Dia pergi nak. Dia meninggalkanmu lagi. Kamu harus bisa terima kenyataan itu. "

Ya , Mark menemui Mama Hanny untuk menanyakan tentang keberadaan Cherry di Paris , namun yang di dapatkan Mark adalah wajah heran. Mama Hanny sama sekali tidak mengetahui kalau Cherry ke Paris. Tidak pernah ada undangan ke sana. Justru Mama Hanny mengira Cherry ada di rumah Ibu Mark karena ijin ingin menjaga Abel. Dari situ perasaan Mark makin gelisah. Begitu pula dengan Mama Hanny. Kenapa Cherry sampai tega berbohong kepadanya dan juga keluarganya.

Ibu viona mengelus kepala Mark. Ibu Viona tidak bisa melihat anaknya terpuruk untuk kesekian kalinya

" Cherry tidak meninggalkanku. Dia sudah janji ma dan aku percaya janjinya. Aku yakin Cherry punya alasan. Mungkin dia hanya sibuk "

Ibu Viona tidak bisa berkata apa apa lagi kalau Mark sudah mengatakan itu. Setiap coba disadarkan, setiap itu juga kalimat nya terlontar.

" baik , tapi kamu sarapan. Mama sudah buat sandwich kesukaanmu. "

Setelah menyuruh Mark untuk sarapan , ibu Viona keluar dari kamar.

Tidak tega melihat usaha ibunya selama dua minggu yang setiap pagi membuatkannya sarapan dan tidak pernah menyentuhnya, Mark bangun dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Mengambil piring yang berisikan sandwich.

" tadaaaaaa aku bawa sarapan untukmu "

Cherry menyingkirkan laporan mark yang sedikit berantakan di atas meja lalu meletakkan kotak makanan yang dibawahnya.

" kenapa repot begini. Aku baru saja ingin menjemputmu dan sarapan bersama "  Mark menyandarkan tubuhnya disandaran kursi empuknya

" tidak ada waktu. Kamu ada meeting pagi bukan. Lagipula kita belum pernah sarapan bersama di kantor ini. Hanya makan siang waktu itu. My , coba tebak aku bawa apa untukmu " cherry menaik turunkan alisnya.

Mendudukan dirinya di atas meja , Cherry membuka kotak makanannya dan menyodorkan di depan wajah Mark

Mark mencium bau makanan kesukaannya dan matanya berbinar.

Love At The First And Second Sight ( C H E R R Y )Where stories live. Discover now