Chapter 3 (Wisteria)

6.2K 735 32
                                    

"Tidak kah dia makan terlalu banyak?" Yoongi menautkan kedua alisnya, kedua tangannya menyilang di depan dada. Pemuda berambut putih ke-perak-an itu melihat Seokjin makan dengan pipi mengembung dan seakan tak mau berhenti mengunyah.

'Bagaimana ia bisa begitu kurus padahal makannya sangat banyak.'

"Melihatnya makan membuat perutku terasa penuh." Hoseok menimpali. Kedua werewolf itu melihat Seokjin yang sedang makan di dalam rumahnya dari jauh. Malam itu adalah tugas mereka berdua untuk berkeliling, menjaga hutan yang merupakan teritori mereka, dan lingkungan tempat Seokjin tinggal adalah bagian darinya.

"Dengan caranya makan seperti itu dia tidak seperti orang yang sedang sakit." Hoseok bersandar pada pohon pinus di belakang mereka, sementara Yoongi masih memperhatikan Seokjin yang kini telah menghabiskan semua makanannya. "Ia tinggal sendiri tapi aku mencium bau orang lain, seperti bau seorang wanita paruh baya." Ucap Hoseok, ia menoleh ke arah Yoongi, "Kurasa ini akan lebih mudah."

"Ya, sepertinya." Yoongi balik menatap Hoseok, "Tapi saat Namjoon kembali tadi siang, ia terlihat... yah, kau tahu, antara sedih dan frustasi." Yoongi berucap pelan. Ia ingat betul saat melihat alpha mereka kembali, alpha mereka memang kuat namun juga sensitif, terpatri jelas pada wajah tampannya jika ada hal yang tidak beres. Ia memang tampak menyembunyikannya, tapi mereka semua tahu, karena mereka selalu bersama selama bertahun-tahun lamanya, dan hal itu membuat mereka sangat mengenal satu sama lain.

"Apa yang sebenarnya terjadi saat dia mengantar Seokjin?" Hoseok bertanya, pandangannya kini lurus menatap Seokjin. Masih membayangkan apa yang sebenarnya terjadi pada pemimpin mereka dengan mate-nya.

"Apa Namjoon sudah tahu kondisi Seokjin yang sebenarnya?" Hoseok kembali bertanya.

Yoongi menggigit bibir bawahnya, "Tidak, dia masih belum tahu." Ucapnya. Ia baru akan melanjutkan kalimatnya namun tertelan begitu saja karena suara lolongan yang memanggil mereka. Itu Namjoon.

Berkumpul!

Hoseok dan Yoongi bertukar pandangan. Segera, mereka berlari dengan wujud serigala mereka.

But, I Still Want You

Seokjin bangun lebih awal dari biasanya, 'Di luar masih gelap' ia bersandar pada bantal empuk yang tertumpuk dibelakang kepalanya. Seokjin meraih telpon genggam yang terletak di sisi lain kasurnya, ia menghela nafas pelan saat melihat jam yang menunjukan pukul setengah enam.

Seokjin memejamkan matanya, kejadian kemarin masih membekas dibenaknya. Ia bertemu dengan segerombolan werewolf yang selama ini ia anggap tidak nyata, ia bahkan langsung di bawa ke tempat tinggal mereka, dan semua itu terjadi dalam satu hari saja. Seokjin kaget, tentu saja, tapi ia lebih kaget lagi pada dirinya yang merasa tidak takut atau gentar pada mereka. Ia malah ingin lebih dekat dengan mereka, terlebih dengan sosok pemuda tinggi dengan rambut silver dan mata zambrud-nya yang kelihatannya adalah pemimpin mereka.

Seokjin ingat betul saat ia pertama kali menatap Namjoon. Seokjin begitu mengagumi sosoknya, ia terlihat tampan, mata zambrud-nya yang tajam namun indah, rambut silver-nya terlihat begitu halus saat tertiup angin, dia sangat tinggi, dan yang paling Seokjin sukai adalah senyumnya. Saat Namjoon tersenyum, Seokjin tak bisa mengalihkan pandangannya dari lesung di pipi Namjoon, dan saat Namjoon bicara, suara husky itu seolah menghipnotis Seokjin.

But, I Still Want You [End]Where stories live. Discover now