Chapter 12 (Bond)

4.2K 568 17
                                    

"Jungkook? Kau sudah menemukannya?"

Itu suara Taehyung, ia memanggil dari teras belakang rumah Seokjin. Sudah lebih dari dua puluh menit Jungkook di dalam, satu kaki Taehyung mengetuk-ngetuk lantai kayu di bawahnya, kepalanya menengok ke kiri dan kanan, ia gelisah, "Jungkook-ah?" Pemuda dengan surai coklat lembut itu tidak sabar, ia segera masuk untuk menyusul Jungkook. Berada di rumah Seokjin pada siang hari termasuk membahayakan, di lingkungan sekitar rumah Seokjin memang tidak banyak manusia yang tinggal, namun tetap saja, di tengah hari seperti ini bisa saja ada seseorang yang melintas dan melihat mereka.

"Tidak bisa 'kah kau mencarinya saat Seokjin hyung kembali?" Taehyung berdiri di belakang pemuda yang tengah duduk bersila disana, Jungkook ada di perpustakaan mini (Seokjin lebih senang menyebutnya ruang belajar) di rumah itu, nampaknya Seokjin belum sempat menatanya, karena masih banyak kardus yang tersusun disana dan hampir tertutup debu.

"Tidak bisa, belakangan ini kita sibuk melacak kawanan werewolf jahat itu. Aku harus mencarinya sekarang." Taehyung memutar kedua bola matanya, ia menghela nafas pelan sebelum akhirnya bergabung di samping Jungkook.

"Apa judul buku dan warna sampulnya?" Jungkook tersenyum lebar, ia mengusap dagunya, dahinya membuat kerutan kecil saat ia berpikir, mencoba mencari gambaran dari buku yang ia cari.

Jungkook ingat Seokjin pernah bilang kalau ia memiliki banyak buku dongeng, salah satunya kisah tentang serigala dan domba. Dahulu, ayahnya sering membacakan dongeng itu, Jungkook masih ingat salah satu bagian yang paling ia sukai adalah saat serigala tidak memakan si domba yang seharusnya menjadi mangsanya, dan mereka menjadi sepasang sahabat baik di akhir kisahnya. Dongeng itu selalu menjadi favorit Jungkook, ia juga ingat, ia sempat marah besar pada ayahnya karena beliau menghilangkan buku itu, ia menolak untuk bicara pada ayahnya, dan keesokan harinya sang ayah tewas dalam tragedi mengenaskan yang terjadi tiga belas tahun lalu.

"Aku lupa judulnya, tapi di sampulnya ada gambar domba putih memakai slayer merah dan serigala hitam yang memakai slayer biru." Jungkook bicara seraya meniup debu di atas kardus di sampingnya, kemudian membukanya.

Taehyung kembali menghela nafas ia membantu Jungkook mengeluarkan tumpukan buku dari sana. "Kau harus berjanji untuk membereskan semua ini dan meletakan buku-buku itu ke tempatnya semula."

Pemuda yang lebih muda itu mengangguk semangat, ia menimpali, "Tentu, asalkan kau mau membantuku." Kedua alis Taehyung bertaut, bibirnya membuat pout kecil, ia ingin protes namun ia tahu kalau itu sia-sia karena yang ada di hadapannya adalah seorang Jungkook.

"Hey, Jungkook-ah, sepertinya percuma saja mencari di dalam kardus ini," Taehyung memutar kardus itu, ia menunjuk sticker note yang tertempel disana, "lihat, disini tertulis kalau semua buku dalam kardus ini adalah buku filosofi." Jungkook menepuk pelan dahinya, ia tidak melihat note kecil yang tertempel disana tadi. "Kau ingat? Seokjin hyung itu orang yang teliti dan teratur." Taehyung segera mengembalikan tumpukan buku yang sempat mereka keluarkan ke dalam kardus itu kembali. "Cari kardus yang dalam note-nya tertulis dongeng atau cerita fiksi." Jungkook mengangguk, ia lekas berdiri, kedua iris gelapnya melihat-lihat seisi ruangan, dari dua kardus yang sudah ia buka, masih ada empat kardus lagi.

"Aku menemukannya!" Seru Jungkook saat ia melihat tumpukan kardus dekat jendela, di tumpukan terakhir, ada kardus dengan warna berbeda dan lebih besar ukurannya, "Disini ditulis cerita fiksi." Ia segera mengangkat kardus diatasnya, dan dengan tergesa membuka kardus itu untuk mengecek satu persatu buku di dalamnya yang kebanyakan adalah novel dan manga.

But, I Still Want You [End]Where stories live. Discover now