Chapter 15 (Lost)

4.1K 505 14
                                    

Seokjin lupa. Ia benar-benar lupa. Kim Seokjin sama sekali tidak ingat bagaimana caranya berkedip dan bernafas, ia hanya memandang kosong sosok pemuda dihadapannya, yang balik menatapnya dengan tatapan khawatir, sampai sebuah tangan hangat membelai pipi kirinya 'pun, Seokjin masih tak bergeming.

Seokjin ingat sekarang, disaat kembang api terakhir usai diluncurkan, Namjoon memberi isyarat pada Yoongi dengan sebuah anggukan, setelah itu mereka berpisah, Yoongi dan yang lain kembali bergabung bersama kerumunan di festival itu dengan alasan Taehyung yang masih penasaran dengan awan yang bisa dimakan (begitu 'lah ia menyebut harum manis yang sempat ia lihat disana), sedangkan Namjoon membawanya kembali ke dalam mobil, untuk bicara berdua, mengenai Jaehwan yang juga adalah Ken, seorang werewolf, yang sebenarnya adalah sepupu dari Namjoon.

"Hyung?" Suara husky milik Namjoon berhasil menyadarkannya, ia berkedip sekali, lalu dua kali, kemudian ia menunduk, menatap tangannya yang mulai gemetar.

"Aku.. tak menyangka bahwa," dengan suara yang hampir tercekat, Seokjin mulai bicara, "Jaehwan, maksudku Ken..." Ia menjedanya untuk mengambil nafas dalam kemudian menghembuskannya kembali dalam satu helaan nafas berat, "adalah sepupumu."

Namjoon mengangguk sekali, "Ia kabur dari kawanannya, kurasa, untuk menemuimu. Ken sengaja menghilangkan insting werewolf-nya," dengan perlahan-lahan ia meraih tubuh Seokjin kedalam pelukan hangatnya, "demi dirimu." Seokjin terenyuh untuk sesaat dalam rengkuhan itu, ia dapat merasakan belaian tangan Namjoon pada punggungnya.

"Ia melakukan itu karena ibuku." Ucapan Seokjin membuat pelukan Namjoon melonggar tanpa ia sadari, kedua alisnya bertaut, raut kebingungan terpatri jelas pada wajah tampannya.

"Jaehwan hyung, atau Ken," Seokjin kembali menghela nafasnya, ia mendongak untuk menatap werewolf dihadapannya dengan kedua irisnya yang mulai berair, "ia mengenal ibuku." Raut kebingungan masih belum meninggalkan wajah tampan Namjoon, meskipun begitu, ia tetap setia mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari Seokjin, "Ibuku pernah menolongnya."

Pupil mata Namjoon melebar, ia baru tahu mengenai hal ini, "Ibuku adalah korban dari tragedi tiga belas tahun yang lalu." Namjoon sudah mengetahui hal ini dari Jungkook, namun ia memilih untuk tak membicarakannya dengan Seokjin, hingga hari ini, Namjoon mengerti, dalang dari tragedi itu adalah kawanan Ken sendiri, ia berspekulasi, bahwa Ken, yang memang dari awal sudah membenci kawanannya, merasa marah karena orang yang sudah menolongnya dibunuh oleh mereka.

Dari kecil Ken selalu bercerita padanya, di bukit wisteria, tempat pertemuan rahasia mereka, bahwa ia sangat tidak menyukai cara keluarganya yang selalu memaksanya menjadi seorang monster, mengajarinya membunuh dan bersikap keji dengan siapapun yang menghalangi mereka, Namjoon sempat berpikir kalau Ken sebenarnya tidak cocok berada dalam kawanan itu.

"Ken pergi karena ia kecewa pada 'keluarganya'." Ucap Namjoon dengan spontan, dan diluar ekspektasinya, Seokjin mengangguk mengamini ucapannya.

"Kurasa juga begitu." Disela air matanya yang hampir jatuh Seokjin tertawa pelan, Namjoon yang heran sekaligus khawatir dengan sigap menangkup kedua pipi pucat manusia itu dengan tangan besarnya, "Aku heran, kenapa semua yang kualami belakangan ini selalu berhubungan?" Seokjin tertawa dengan getir, bibirnya melengkung, namun kilatan sendu di matanya menandakan bahwa ia juga sedih, "Sejak aku pindah kesini, banyak kejadian yang mengejutkanku." Namjoon tahu apa yang dimaksud Seokjin, ia semakin yakin bahwa manusia dalam pelukannya ini adalah sosok manusia yang paling kuat dan tegar yang pernah ia temui, kadang hal ini membuatnya khawatir pada Seokjin.

But, I Still Want You [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt