Chapter 7 (Howl)

4.1K 568 12
                                    

Jaehwan terus berlari dalam kegelapan, langkah kakinya bergerak tak beraturan, hampir sempoyongan, seluruh tubuhnya basah karena hujan yang turun menghujam bumi tanpa henti.

'Tidak.' Tanpa disadarinya ia sudah jauh masuk ke dalam hutan. Langkahnya terhenti, pandangannya tak fokus dan nafasnya terengah. "Tidak! Ini tidak boleh terjadi..." Seluruh tubuhnya gemetar, hujaman air hujan yang turun seolah menusuknya sampai ke tulang.

"Jin..." Ia menatap kedua tangannya dengan pandangan horor, pikirannya kalut karena dipenuhi rasa bersalah dan penyesalan yang amat dalam. Kedua kaki Jaehwan terasa lemas saat ia menyadari apa yang telah ia lakukan, ia pun jatuh terduduk, bertumpu pada lututnya.

"Arrgggghhh!" Erangnya pilu, bersahutan dengan suara kilat yang menggelegar. Jaehwan memukul tanah basah itu sekuat tenaga, menimbulkan bunyi debaman keras. Semua yang telah diperjuangkannya hancur malam itu juga, ia selalu menyembunyikan identitas aslinya pada Seokjin, dan di malam mencekam ini, ia gagal, ia telah melukai Seokjin dengan tangannya sendiri.

Jaehwan selalu membenci takdirnya, bahwa ia terlahir sebagai seorang werewolf.

Selama tiga belas tahun lebih Jaehwan menyembunyikan identitasnya, semua karena ia punya alasan, dan itu semua ia lakukan demi orang yang paling ia cintai, Kim Seokjin. Ia hancur, dan menyesal, amarah telah membutakannya dan tanpa sadar telah melukai Seokjin-nya.

"Jin..." Suaranya serak saat ia menyebut nama Seokjin, kesedihan yang dalam menyelimutinya, 'Kenapa kau bisa tahu tempat itu?'

Kesedihannya berganti dengan amarah yang tak terbendung kala ia mengingat penyebab hilangnya kendali diri dan akhirnya melukai Seokjin. 'Bukit wisteria itu...' Emosinya kian meluap, ia teringat kembali bayangan masa lalunya, 'hanya aku dan dia yang tahu tempat itu!' Giginya bergemelatuk, kedua tangannya mengepal erat, kuku jarinya hampir melukai telapak tangannya sendiri.

Jaehwan tak bisa menahan diri, asap putih samar mengelilingi tubuhnya, dan dalam selejap, pakaian yang ia kenakan terkoyak menjadi sobekan kecil dan ia telah berubah, menjadi sosok serigala besar diantara badai dalam kegelapan malam.

Hujan deras bersama kilat mengantar derap langkahnya yang begitu cepat melewati pepohonan besar dan semak belukar di hutan, tak peduli pada seluruh tubuhnya yang basah dan tergores oleh ilalang tajam, Jaehwan terus berlari, namun langkahnya berhenti seketika saat ia menyadari sesuatu yang janggal, ia tidak sendirian.

Sosok serigala Jaehwan menggeram, mata merahnya memincing tajam, memperingati sosok yang perlahan datang mendekatinya dengan tanda bahwa ia siap bertarung dan membunuh mereka, yang telah lancang mengusiknya.

"Ken?" Sudah sangat lama Jaehwan tidak mendengar nama panggilan itu, nama werewolf-nya, dan hanya anggota kelompoknya dan 'dia' yang mengetahui nama aslinya itu.

Tubuh Jaehwan menegang saat akhirnya sosok itu muncul dihadapannya, sinar rembulan yang menyembul dari awan mendung membantunya melihat siapa sebenarnya sosok yang kini hanya berjarak satu setengah meter dari tempatnya berdiri.

'Hakyeon... hyung?' Dibelakang sosok manusia Hakyeon, berdiri satu orang lagi yang menatapnya dengan pandangan dingin yang sangat ia kenali. 'Leo?' Jaehwan sungguh tak menyangka, bahwa pertemuannya kembali dengan keluarga lamanya akan terjadi malam ini, malam yang ingin Jaehwan putar kembali waktunya, dalam benaknya ia berharap ini tidak akan terjadi.

But, I Still Want You [End]Where stories live. Discover now