14. BISA DAN LAYAK

112 6 0
                                    

-BUSA DAN LAYAK.
.
.
.

Ini sudah hari ke-tiga albyan galau karna ucapan jehan. Tapi, itu tidak bisa disebut galau karna ucapan jehan saja, itu juga karna melihat tamara dan nathan tempo hari.

Hari ini, juga tepat hari terakhir acara tahunan di sekolahnya. Dan hari ini adalah acara puncak yang ditunggu-tunggu semua warga sekolah. Karna sudah acara wajib bahwa setiap hari terakhir akan diadakan promnight sebagai acara pincak sekaligus hiburan bagi semua orang. Suasana sudah riyuh dan berisik dari tadi siang. Saat siang tadi penutupan lomba, bukannya sekolah menjadi sepi tapi malah semakin banyak yang hadir. Termasuk sekolah-sekolah lain.

Tapi seberisik dan seriyuh apapun yang didengar orang orang sekarang tetap saja, bagi albyan ini adalah malam yang sunyi dan membosankan. Itu tergambar jelas dari wajahnya yang ditekuk sambil memandang satu arah yang entah kemana.

"Woi!!" Sorak aldo sambil mencolek dagu albyan.

Tapi, tetap saja albyan yang sekarang adalah albyan mode galau. Aldo menggeleng melihat temannya yang sedang patah hati atau apalah itu.

"Udah kali yan!! Masa cuma karna cewek lo jadi kayak agar agar gini!" Ucap aldo menggeleng. Albyan menatap aldo dengan wajah heran.

"Lo kalau laper mending cari makan deh di stand makanan!! Jangan nganggu gue!!" Ucapnya cuek. Aldo menghembuskan nafas kesal.

"Lo tu yang laper!! Laper belaian!!" Cibir aldo. Albyan lebih memilih memutar mata malas dan tak mengubris aldo.

"Gini deh yan!! Lo boleh galau sama masalah lo!! Tapi lo nggak boleh tenggelam cuma karna cinta sepihak lo. Ingat yan!! Lo punya tanggung jawab di acara ini. Jadi lo harus profesiona." Ujar aldo panjag lebar.

Albyan merasa ucapan aldo benar. Sudah tiga hari ini ia seperti bertindak seperti bukan dirinya. Dan ya, setiap acara berlangsung ia merasa mengabaikan tugasnya.

"Mungkin kemaren kemaren lo boleh galau. Tapi ini acara puncak kita,Lo nggak boleh bikin kecewa banyak orang dengan kelalaian lo yan!" Setelahnya aldo pergi meninggalkan albyan yang masih duduk di pos panitia.
 
"Benar juga sih kata si cendol!! Kalau gue galau galau terus siapa yang bakal ramein acara!!" Albyan bermonolog kemudian menyusul aldo ke lapangan.

🌬🌬🌬

Tamara sedang duduk di pinggir lapangan untuk menonton penampilan bakat teman temannya. Karna tim desain panggung di tempatkan di utara lapangan yang menghadap langsung pada gerbang utama.

Tamara sedang duduk bersama jehan, syanas dan yuka. Sambil menikmati lagu sesekali tamara ikut mengiringi lirik lagu yang ia tau. Dan saat menatap ke arah panggung tak sengaja matanya menangkap sosok albyan yang berjalan ke belakang panggung. Seketika muncul pertanyaan di kepala gadis itu.

"Je!! Albyan sibuk ya akhir-akhir ini?!" Tanya tamara pada jehan yang duduk disampingnya. Syanas dan yuka langsung cengengesan.

"Ciyeee!! Nggak di chat iyan ya? Aduhhh!! Ara galau nihh!!" Ledek yuka.

"Apaan sih kayu!! Gue cuma nanya ya." Elak tamara.

"Jujur ae keles. Nggak dosa kok!!" Timpal syanas. Jehan juga ikut terkekeh.

"Nggak kok!! Biasa aja gue liat" Tamara mengangguk paham.

TAMARA (COMPLETE)Where stories live. Discover now