38. OUR ENDING

77 4 10
                                    


Tamara terus men swipe file foto demi foto dirinya bersama ilham. Memperhatikan setiap detik yang tertangkap oleh kamara ponselnya. Senyuman, dan jempretan tawa dirinya bersama ilham tersimpan di satu album khusus. Sekarang tamara berterima kasih pada ilham yang selalu menggunakan ponselnya untuk mengambil potret tamara. Karna dengan begitu momennya bersama ilham dapat tetap ia simpan walaupun tak semua.

Rasa rindu kembali menyerbu hati tamara. Merasa seolah-olah ilham masih disana bersama drinya. Seolah-olah ilham hanya pergi sementara dan akan kembali. Dulu tamara pernah marah karna ilham mengganti wallpaper ponselnya dengan foto selfie mereka berdua. Tapi kini tamara malah melakukan hal yang sama. Aneh bukan, setelah ilham pergi apa yang awalnya tak tamara sukai kini malah menjadi segala hal yang ia rindukan.

"Ara udah ujian UN! Besok hari kelulusan,,, dan kalau nilai ara bagus abang bakal traktir ara di caffe coklat sepuasnya...!! Tapi kenapa abang nggak megang janji?" Ucapnya mengusap air matanya. Masih terbayang wajah tampan ilham saat mengatakan hal tersebut pada tamara. Bahkan tamara masih ingat baju yang dikenakan ilham saat itu.

"Ara nggak bakal ke sekolah, ara nggak mau di php in abang karna nggak bakalan traktir ara abis dari sana!! Ara bakalan dirumah aja!!" Ucapnya memasang wajah pura-pura kesal. Namun air matanya tetap mengalir di pipinya.

Jika ada yang diinginkan tamara saat ini, pasti lah ia hanya ingin ilham kembali. Tamara tak menginginkan nilai tinggi atau peringkat pertama di hari kelulusan nanti. Harapannya hanya sederhana namun bermakna. Tapi itu tak akan terwujud karna tamata meminta sesuatu yang tak mungkin dikabulkan oleh tuhan.

🌬🌬🌬

Hari yang ditunggu-tunggu oleh siswa kelas 12 akhirnya datang. Tepat jam sepuluh pagi pengumuman kelulusan dikeluarkan pihak sekolah. Semuanya bersorak saat tak ada satu pun dari mereka yang tidak lulus. Terpancar wajah bahagia dan lega di wajah mereka.

"YA ALLAH AKHIRNYA LULUS JUGAAAA!!" Pekik syanas sambil memeluk yuka.

"Nggak usah lebay ness!!"

"Selamat ya buat kita semuaaa!!"

"Nggak sia-sia gue ikut bimbel di dua tempat sekaligus!!" Ucap dimas mengusap dadanya.

"Pantesan lo jarang ngumpul sama kita dim? Bimbel toh!!" Dimas mengangguki ucapa yuka.

"Yoi!! Kan mau jadi imam yang baik dan pintar buat enes!!" Syanas langsung cemberut.

"Apaan sih lo!! Baru juga lulus udah bahas yang begituaan!!"

"Je peringkat berapa?" Tanya albyan pada jehan.

"Alhamdulillah dua yan!" Ucap kehan sambil tersenyum.

"Berarti tamara tetap megang peringkat pertama dong?!" Tanya aldo dengan wajah takjub.

"Emang ya otak tu cewek encer banget!!" Ucap aldo geleng-geleng kepala.

"Iya, walaupun dalam keadaan pikirannya masih nggak stabil nilai tamara tetap memuaskan!!"

"Anak ipa siapa yang megang?!" Tanya syanas antusias.

"Siapa dim?" Imbuh nadhin

"Naya!! Biasa lah,,"

"Lo perangkat berapa?" Tanya albyan penasaran.

TAMARA (COMPLETE)Where stories live. Discover now