24. EMOTIKON HATI

80 6 0
                                    

-EMOTIKON HATI.
.
.
.
.
.

Setelah dibawa ke rumah sakit saat malam, tepatnya jam setengah delapan tamara sudah sadarkan diri. Yang membuat anna langsung tersenyum bahagia dan menghampiri tamara.

"Ra!! Maafin mama kemarin bentak kamu. Mama nggak akan biarin kamu sendiri lagi. Mama nggak mau kamu kenapa-napa lagi!!" Tangis haru anna pecah saat tamara mengelus tangan anna.

Walaupun tamara sempat kesal dengan sikap mamanya yang malah membela niswa, tapi ia tak bisa memungkiri bahwa ia sangat merindukan anna.

Tamara merasakan sakit di kepalanya. Nyeri dan pusing selalu dirasakannya di kepala bagian belakangnya. Tamara sudah diberi tahu oleh mamanya kalau kaki kanan nya retak dan harus di gips. Dengan berat hati tamara menerima keadaannya saat ini. Ia masih bersyukur karna tuhan masih memberinya kesempatan hidup. Terakhir yang tamara ingat, ia sedang melintas jalan dan tiba-tiba saja mobil sedan hitam menghantam tubuhnya. Dan setelahnya tamara tak tau apa yang terjadi karna di tak sadarka diri.

"Yang bawa ara kesini siapa mah?!" Tanya tamara saat anna tengah mengupaskan buah jeruk disampingnya.

"Dimas yang bawa kamu." Jawab anna. Tamara mengangguk.

Tamara ingat, tadi siang juga ada dimas di sana. Lalu tamara sibuk memainkan ponselnya yang sedari tadi berbunyi. Banyak notifikasi dari grup dan orang-orang yang khawatir padanya. Itu semua berhasil membuat senyum tamara merekah.

Pintu ruangan tamara tiba-tiba dibuka oleh seseorang. Seorang Pria dewasa, satu wanita dewasa dan seorang gadis masuk ke dalam ruangan tamara.

"Selamat malam buk!!" Seru wanita paruh baya itu. Anna menyaut dengan senyum ramahnya.

"Iya, Selamat malam. Ada apa buk?!" Tanya anna ramah.

"Saya farah buk, Orang tua selly. Dan ini sopir saya pak tono" Ucap wanita bernama farah memperkenalkan semua orang yang ia bawa. Anna lagi-lagi mengangguk.

"Sebelumnya saya minta maaf atas nama pak tono buk anna, Karna kelalaian pak tono anak ibu jadi korban tabrakan" Jelas farah. Tamara langsung tersentak.

"Iya bu, Tadi pak tono juga sudah minta maaf pada saya saat tamara di UGD." Jawab anna dengan tenang.

"Makasih buk!! Sekali lagi saya minta maaf buk anna!! Non tamara!!" Pak tono langsung membungkuk kan badan.

"Iya nggak papa pak. Bentar lagi juga sehat." Jawab tamara tersenyum ramah.

Mungkin memang pak tono tidak sengaja. Itu lah yang dipikirkan tamara dan anna. Karna manusia tidak lepas dari kesalahan dan ketidaksengajaan.

"Biaya rumah sakit tamara akan kami tanggung jawab kan buk, Sebagai permintaan maaf kami!!" Farah langsung memberikan sebuah amplop pada anna.

Anna menolak lalu menggeleng. "Nggak papa buk farah, Ini bukan salah bu farah atau pak tono. Ini mungkin tenguran dari tuhan supaya saya lebih menjaga tamara!!" Jelas anna.

"Tapi bu!"

"Saya dokter disini buk,Nggak usah khawatir!!" Farah mengangguk. Anna dan tamarapun tersenyum.

TAMARA (COMPLETE)Where stories live. Discover now