15. HANGOUT.

92 9 0
                                    

-HANGOUT.
.
.
.
.

Entah bagaimana cerita dan kronologinya, sore ini saat semua sibuk untuk membersihkan dan merapikan panggung ,pekarangan sekolah dan bersiap untuk pulang, nathan datang menghampiri tamara bersama niswa yang sudah menyandang tasnya yang baru saja selesai latihan pidato. Membuat semua orang di pos panitia menatap dua orang itu aneh. Acara yang berakhir kemarin malam menyisakan sampah dan peralatan yang berserakan. Dan sudah kewajiban panitia membereskan semuanya keesokan harinya.

"Udah siap?!" Tanya nathan sembari tersenyum pada tamara.

"Hampir selesai!!" Ucap tamara seadanya. Entah kenapa tamara terus merasa terganggu dengan kehadiran niswa sampai sekarang.

"Yaudah!! Aku tunggu di mobil ya!!" Ucap nathan tersenyum hangat.

"Gue pulang sama albyan nath. Nggak usah nunggu gue!! Pulang duluan aja bareng niswa." Ujar tamara yang membuat semua orang menatapnya heran. begitu pun dengan albyan yang tak tau menahu soal ini.

"Tapi, Tante nyuruh aku jemput kamu." Jelas nathan diangguki niswa. Tamara langsung menatap niswa tak suka.

Lalu gadis itu mengeluarkan ponselnya. Menekan nomor 1 lama yang tersambung langsung pada mamanya.

"Ma!! Ara harus ngurusin laporan dulu sama teman teman. Ara pulang telat ya"

" Oo yaudah, Bilangin ke niswa pulang aja duluan sama nathan!" Gadis itu sengaja me-loskspeaker panggilannya. Supaya nathan dan niswa juga mendengarkan dan percaya.

"Iyaa!" Tamara langsung tersenyum pada niswa dan nathan. Namun bukan senyum manis,melainkan senyum tanda pengusiran.

"Raa!! Hati hati ya. Bilangin ke jehan juga jangan pulang malam. Kamu juga!! Kamu dianter siapa pulangnya?!"

"Iyan mah!!"

"Yaudah, Oke deh. Salamin buat iyan sekalian ya"

Syanas, yuka, jehan, dimas, deon langsung melirik albyan yang sekarang sedang senyum senyum sendiri. Dimas pun langsung menyenggol bahu albyan. Langsung menggoda albyan yang sudah kepalang bahagia. Pipi laki-laki itu menjadi merah seketika.

"Iya ma. Udah ya, Ara mau beres beres lagi" Tutup tamara. Kemudian tamara menatap dua orang di depannya.

"Udah kan. Hati hati dijalan!!" Ucapnya cuek. Nathan kembali mengangguk.

"Kalau gitu aku pulang duluan. Kamu hati hati!!" Tamara hanya mengangguk. "Gue duluan ya semua!!" Sorak nathan. Albyan dkk mengangguk.

"Hati hati bro!!" Sorak dimas saat nathan sudah dekat dengan gerbang utama.

Tamara kembali pada teman temannya dengan wajah sudah seperti biasa.

"Kok nggak pulang sama nathan?!" Tanya jehan. Tamara mengedikan bahu.

"Males gue. Ngebosenin!" Jawabnya tamara seadanya.

"Terus kenapa bilang iyan yang bakal nganterin lo?!" Tanya syanas. Tamara yang juga tak tau kenapa nama albyan yang ia sebut tadi hanya terdiam sejenak. Memikirkan jawaban yang pas walaupun ia sendiri tak tau alasan pastinya.

TAMARA (COMPLETE)Where stories live. Discover now