Part 10

3.4K 154 1
                                    

Hay semua...

Jika ada yang udah baca cerita aku,aku mohon pendapatnya ya

Silahkan vote n coment kalo kalian suka..

Terima kasih.

🍁🍁🌸🌸

Shena sedang duduk di pinggir kolam renang sembari menggoyangkan ke dua kakinya yang masukkan kedalam kolam,pikirannya melayang dengan kejadian semalam.Dari pagi dia belum ketemu sama Dave,saat Lisa membangunkannya pun untuk sarapan Shena meminta di anter ke kamar dengan alasan kepalanya pusing.Tapi bukan itu alasannya melainkan ia tengah malu saat harus mengingatkan kejadian semalam sesekali ia mengangkat kakinya kepermukaan melihat bekas terkena air teh semalam yang sudahmembaik karena memang tidaklah terllau parah.

Seakan mengusik fikirannya,Shena sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya seolah tengah terusik dengan fikirannnya karena bagaimana pun tidak pantas memang dia berlaku seperti itu padahal dia bukan siapa-siapa,tapi sungguh ia  masih malu kalau harus bertatapan muka langsung dengan Dave.Entah apa yang akan di pikirankan lelaki itu tentangnya,jujur Shena belum pernah melihat laki-laki dewasa bertelanjang dada secara langsung, ya walaupun ia suka melihat sampul novel bergendre romance dengan tokoh yang seksi,tapi kalo melihat langsung rasanya jadi awkward.

"hah.."Shena menghembuskan nafas lelah,seolah mempunyai beban hidup yang amat-amat sulit walaupun memang seperti itulah kenyataannya.

"Nona..."tegur sebuah suara

"iya..'' reflex Shena menoleh ke arah suara

Ia melihat Lisa sedang berjalan kearahnya,.

"Nona sedang apa.."

"tidak aku hanya melihat-lihat saja sekitar kolam,anda tau kan bu..kalau rumah tuan bule sangat bagus"jelas Shena antusias

Lisa mengangguk mengiyakan bahwa memang tidak bisa dipungkiri kalau rumah tuannya sangatlah bagus dan besar.

"Dulu aku selalu berandai-andai kalau suatu saat aku ingin punya rumah yang bagus.Tapi ternyata hari ini  Tuhan lagi baik banget sama aku,karena sekarang aku merasakan itu di sini.walaupun memang aku disini hanya menumpang"jelas Shena dan  tersenyum pada Lisa.

"Semua orang selalu mempunyai mimpi dalam hidupnya nona,terkadang semua itu justru harus mulai dari mimpi,jangan pernah berkecil hati,karena bisa jadi mimpi anda suatu saat akan menjadi kenyataan "bales Lisa

"iya..terima kasih bu.."bales Shena dengan tulus.

"sama-sama nona...oia nona belum cerita bagaimana anda bisa  bertemu dengan tuan"

"ah...itu hanya kebetulan bu,saat itu tuan Bule menyelamatkan ku.Andai waktu itu dia tidak datang  tepat waktu, entah gimana nasib ku saat ini "Shena langsung menunduk sedih mengingat saat kejadian dia akan dibawa orang asing yang sangat menyeramkan.

Lisa pun duduk disamping Shena dan memeluknya menenangkan,Shena pun langsung membalas pelukan Lisa, entah kenapa bercerita dan memeluk Lisa membuat suasana hatinya menjadi hangat seperti ia sedang memeluk ibunya,tanpa Shena sadari air matanya jatuh ketika ia mengingat ibu nya di Indonesia.

"aku rindu pada mu ibu.." batin Shena.

Kiranya cukup tenang ahirnya Shena melepaskan pelukannya pada Lisa..

"maaf kan aku bu,entah kenapa saat ibu memeluk ku,aku teringat orang tua ku di Indonesia.aku sangat merindukan mereka entah mereka sudah tahu atau belum kalo aku menghilang"suara Shena serak disisa isak tangisnya.

"tidak apa nona,aku mengerti kok"

"oia...aku fikir ibu sudah tahu kenapa aku bisa ikut tuan Bule dan Barry..apa Barry tidak menceritakannya bu ? "

ShenaWhere stories live. Discover now