Part 13

3.1K 177 7
                                    

hay semua...Shena kembali...

jangan lupa klik bintang ya..

happy Reading...!!!

🌸🌸🍁🍁

Suara burung yang bercicit dari luar terdengar sayub-sayub masuk melewati celah jendela begitupun dengan matahari pagi menyinari seluruh permukaan bumi seperti menemani setiap makhluk hidup untuk bersiap menyongsong menyambut hari.

Bola mata berwarna pekat itu perlahan semakin membuka lebar,sesekali ia mengerjapkan mata memulihkan kembali kesadarannya.Shena bangun dari tidurnya,matanya memandang sudut ruangan menyenderkan badannya ke kepala Bed,dan sesekali ia mengucek matanya. "perasaan semalam aku masih di mobil..kenapa sekarang udah di kamar ya" gumamnya.

Tak mau berfikir lebih keras Shena pun beranjak dari tempat tidur dan langsung masuk ke kamar mandi.Setelah mandi dan membereskan tempat tidur Shena membuka pintu hendak keluar dan tepat disaat itu Lisa hendak mengetuk pintu..

"Pagi nona,saya baru hendak membangunkan anda.."sapa Lisa.

" Pagi bu " jawab Shena tulus dan memberikan senyum termanisnya.

"Apakah tidur anda nyeyak,karna ada terlihat sangat cantik pagi ini"puji Lisa sembari tersenyum.

Shena membalas senyum Lisa dengan setengah tersipu,
"Apakah aku lupa kalo aku sudah tua dan sempetnya tersipu hanya karna di bilang cantik "Shena membatin malu dengan tingkahnya..

"Mari nona,waktunya untuk sarapan.Tuan juga sudah menunggu di bawah"ucap Lisa.Mereka pun berjalan beriringin menuju lantai satu dan di hiasi obrolan sepanjang jalan turun.

🍁🍁🌸🌸

Shena ke taman belakang duduk di kursi ayunan seolah tengah berfikir keras dan entah apa yang sedang ia fikirkan.ia menunduk memperhatikan setangkai bunga mawar warna merah yang sedang ia genggam ditanggannya

"pulang..enggak..pulang..enggak.." gumamnya sembari mencabut satu persatu setiap kelopak bunga itu.Ia menghitung setia kelopak bunga itu seolah itu adalah mantra yang bisa menentukan nasibnya kedepan.Satu minggu sudah ia tinggal di sini,Ia merasa senang tapi disisi lain ia sangat merindukan kampung halamannya.

"Astaga..kenapa aku bisa lupa "pekik Shena tiba-tiba dan menepuk jidatnya,ia meletakkan sisa bunga yang belum selesai ia cabut ke bangku sampingnya ia beranjak dari duduknya dan segera berlari ke dalam mencari Lisa.Lisa yang memang hendak memanggil Shena pun terkejut ketika ia melihat Shena tengah berlari ke arahnya.

"Ada apa nona,kenapa anda berlari-lari" tanya Lisa.
Shena menarik nafas sambil terengah-engah,sementara Lisa hanya menggelengkan kepalanya.

"Bu maaf...apakah aku bisa pinjam handphone anda..aku ingin menelpon ke teman ku.ternyata aku ingat kontak nomor kantor tempat ku bekerja aku akan menghubungi teman dan manager ku.maaf aku baru ingat " jelas Shena sembari terengah-enggah.

Lisa sempat terkejut sesaat tapi  tak lama ia pun menganggukkan kepalanya.Ia mengambil hand phone dari kantong rok nya dan menyerahkannya pada Shena.Shena langsung mengambil hand phone tersebut dan langusung mendial nomor yang diingatnya,perasaannya campur jadi satu ia mengigit kuku jempol tangannya yang sebelah kiri menandakan ia tengah di landa perasaan was-was menunggu panggilannya tersambut.

"Halo selamat sore dengan klinik permata ada yang bisa di bantu "suara di ujung telepon.

Hati Shena seketika  langsung menghangat mendengar suara di ujung sana yang tak lain adalah suara sahabatnya Dita.tanpa terasa bulir keristal mengalir dari ujung matanya perasaan haru memasuki hatinya.

ShenaWhere stories live. Discover now