part 22

2.3K 137 12
                                    

akhirnyaaaaaa.....ha ha ha....

Siapa yang nunggu Shena dan Dave..???

maaf ya karena lama tak bersua,maklumlah..lagi sibuk cuy wkwkwkwk...alias pura-pura sibuk.he he..

sedikit curcol,aku sebenarnya hampir lupa sama jalan cerita Shena,ya karena kelamaan hiatus jadi ngebleng...wkwkwk,so akhirnya setiap mau nulis harus baca lagi..baca lagi,dan aku bangga karena kalian para readers aku ternyata paham dengan maksud penulis di part akhir.kenapa aku bilang begitu karena begitu banyak typo dan kata-kata yang kurang hehe..Belum kalau nulis tiba-tiba ide ilang.Tapi aku seperti punya utang.sampai ada yang ngancem pengen dihapus dari daftar list bacaan..kan sedih aku tu...

oia aku juga jarang buka aplikasinya..jadi kalau kalian mau ngingetin tapi dengan bahasa yang sopan tentunya boleh DM ke ig aku aja ya namanya meilany_bdwn sekalaian di pollow juga boleh hehe...

Happy Reading...

******

Shena memandang wanita setengah baya yang ada di depannya sekarang,wanita yang masih sangat cantik di usianya yang  terhitung tidaklah muda lagi..Begitu banyak pertanyaan ada di benak Shena,dari bagaimana bisa dengan mudahnya Managernya memberikan izin begitu saja setelah ia menerima telepon entah dari siapa,dan tentang begitu mendadak hormatnya bu Rahma terhadapnya.Apakah sekarang uang keluarga Hilton sudah mulai bekerja ?bolehkah ia berspekulasi tentang itu,siapa yang tau mengingat bagai mana sepak terjang keluarga Hilton selama ini batin Shena.

Dan sekarang ia tengah duduk di salah satu restoran mewah dengan pelayanan yang super wah.Tepatnya di salah satu restoran hotel berbintang 5 yang ada di Jakarta,Shena tidaklah heran cuma lebih tepatnya ia merasa canggung dengan suasana yang tengah ia rasakan,bukan ia tak biasa,mengingat pelayanan ini pernah ia rasakan saat ia masih tinggal di kediaman telioner itu.Tapi situasi ini berbeda,karena ini di Indonesia.Shena seperti merasa sangat tak pantas masuk ketempat ini mengingat pakaian yang tengah ia kenakan saat ini,Shena yang tengah menggunakan seragam kerjanya dan sungguh tidak lah cocok dengan tempat yang ia pijak.Ia merasa risih, belum lagi pandangan beberapa karyawan terhadapnya,sungguh seperti gembel yang tengah kesasar batinnya.

Semua itu tak luput dari perhatian Betty dan ia masih memperhatikan tingkah Shena,ia paham betul bahwa gadis itu tengah gelisah saat ini,Betty bisa merasakan semua itu,bahwa gadis itu sedang tidak nyaman.

"Apa kita pindah saja,dan cari tempat yang lain mungkin"Ujar Betty memecahkan kecangguan diantara mereka.

"eh.."Shena mendongakkan kepalanya memandang Betty dengan wajah bingung

"Mommy tau kamu tidak nyaman saat ini,maafkan mommy kalau tempat ini  membuat mu tak nyaman,tempat ini sudah di pesankan oleh asisten mommy,jadi kalau kamu tidak nyaman kita bisa cari tempat lain saja" ucap Betty kemudian tak lepas dari senyum tulusnya.

Shena seakan tertegun,ia merasakan ketulusan yang teramat dari wanita yang ada didepannya sekarang
"Maaf mi,aku tidak bermaksud seperti itu"ucap Shena tak enak hati

"Hei..tidak apa-apa sayang,jadi....akan kemana kita hari ini.Mommy sangat bersemangat saat ini?" ucap Betty antusias

Shena hanya tersenyum melihat tingkah Betty,sungguh ia akan belajar dari wanita yang ada didepannya sekarang bahwa uang bukan segalanya,lebih tepatnya memperlakukan orang lain seperti keluarga itu sangatlah penting.

Setelah berfikir sejenak akhirnya Shena setuju mengajak ibu dari Dave itu kekawasan Mall yang ada di Jakarta,mencari restoran yang menurut Shena masih pantas untuk Betty masukin karena bagaimana pun Betty adalah orang super kaya yang memang biasa di layani,makanya Shena tidaklah sembarangan membawa wanita berkelas itu.Setelah memesan beberapa menu,Shena dan Betty mulai mengobrol santai di selingi ketawa diantara keduanya.

ShenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang