Part 17

2.8K 168 4
                                    

Aku gak tau masih adakah yang nunggu cerita gaje ini hehe..

tapi siapa pun yang mampir ke sini jangan lupa untuk klik bintang ya,,tidak minta target atau apa tapi cuma minta bintangnya aja sebagai apresiasi kalian respek sama cerita amatiran ku..😁😁

terima kasih..

🌸🌸🌹🍁

Shena mengulurkan tangannya diantara tetesan air hujan yang turun,ia menikmati setiap sentuhan-sentuhan air yang jatuh dan mengenai wajah dan tangannya.Ia sekarang tengah berada di balkon kamarnya,Matanya terpejam merasakan setiap tetesan air yang turun,melakukan ini seolah membuat perasaan lebih tenang.bulir-bulir kristal dari sudut matanya pun perlahan mulai mengalir,ia membuka matanya, menyeka setiap buliran air matanya yang terjatuh begitu mengingat kejadian 2 hari yang lalu saat kepulangnya dari pesta kedua oarnga tua Dave,yang sampai sekarang masih membekas dihatinya.

flashback on...

Mobil yang ditumpangi Dave dan Shena memasuki halaman mantion,Dave langsung bergegas turun dari mobil diikuti Shena dibelakangnya.Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan antara keduanya,Shena yang merasakan aura Dave yang berbeda pun tak berani memulai obrolan diatara keduanya.Dave yang menunjukan sikap yang tak biasa seolah tengah menahan amarah membuat Shena hanya terdiam dan ingin menghindar saja,karena sikap Dave yang tiba-tiba membuatnya tak begitu nyaman seolah ia tengah melakukan kesalahan dan Shena pun beusaha mengingat kesalahan apa tapi ia merasa tak melakukan kesalahan dan ahirnya sepanjang acara pesta ia lebih banyak berinterkasi terhadap sepupunya Dave yaitu Chiko.

Saat akan membuka pintu kamarnya Dave memanggil Shena sehingga ia pun mengurungkan niatnya membuka pintu.

"Iya tuan"

"Apa di negera mu kau seorang wanita Bayaran ?berapa biasanya kau dibayar ?" sarkas Dave seketika dan mengikis jarak diatara mereka,Dave melihat mata Shena membola tanda ia terkejut dan tak terima dengan omongannya.Dave merutuk dalam hati karena telah menayakan prihal itu.ia juga bingung kenapa pertanyaan itu bisa keluar dari mulutnya begitu saja saat hatinya mengingat betapa bahagianya Shena saat mengobrol berdua dengan sepupunya ditambah perkataan ibunya yang akan menjodohnya kannya dengan Chiko makin membuat hatinya memanas.

Shena terdiam berusaha mencerna semua ucapan dari Dave,dia merasa tercubit saat tiba-tiba diajukan pertanyaan seperti itu,perlahan ia bisa merasakan matanya mulai berair tapi ia berusaha menahannya dan ia tidak ingin menangis di depan laki-laki bule itu,ia tidak mau terlihat lemah.

"Kenapa anda bisa bicara seperti itu ?"tanya Shena

"Karena memang kau seperti itu mungkin"jawab Dave mantap.

Shena hanya terdiam sesaat,ia benar-benar tidak bisa menahan.Ia tidak ingin menangis di depan laki-laki yang ada di depannya sekarang.Shena berusaha menguatkan hatinya,ia tersenyum pada Dave alih-alih marah  justru sebaliknya Shena hanya tersenyum getir.Terserah laki-laki itu akan menganggapnya apa batinnya menenangkan.

"Maaf tuan,saya permisi"ucap Shena lagi,ia membuka pintu kamar dan tanpa menoleh langsung masuk dan mengunci pintu dari dalam.

Dave langsung terdiam menerima perlakuan Shena,tidak ada nada marah justru sebaliknya ia malah tesenyum dan senyum itu justru makin membuat hatinya juga sakit.Bukan Dave tidak tahu saat ia tak sengaja menatap mata indah itu,gadis itu tengah menahan air matanya tapi ia berusaha menahannya lagi-lagi ia di buat semakin kacau.Dave hanya ingin bilang bahwa ia tidak suka gadis itu dekat dengan laki-laki lain,tersenyum bahkan tertawa bahagia dengan laki-laki lain.ia ingin bilang itu semua tapi ia malu buat mengakuinya dan tanpa sadar justru kata-kata lain yang keluar dari mulutnya.

ShenaWhere stories live. Discover now