part 24

2.1K 160 30
                                    

Hay...Hay....im back...😁
Adakah yang rindu dengan Shena...?

Sebelumnya aku mau minta maaf atas lamanya hiatus tak berkabar.. kalian harap maklum ya,disamping aku yang gak sibuk-sibuk bgt 😂..males juga bingung mau lanjutin gmn...idenya pulang pergi..😑 padahal tiap hari buka wattpad tp baca cerita orang...😂😂😂😂...

Stay safe ya semuanya...jaga kesehatan dimassa pandemi ini...jgn bosen untuk tetap drumah aja...doakan juga biar gak males''an lg nulis Shena,karena jujur aku juga pengennya Shena kelar  cm ya itu moodnya nulis sdh mulai berkurang...pling 2 part lgi Shena selesai...

Ok...
Semuaaa.......😇😇 Awas typo...

*****
Flassback on...

"Barry tunggu.." ucap Dave

Barry yang baru saja hendak memutur tuas pintu menghentikan tangannya dan langsung menoleh ke arah tuannya,memandang ke arah Dave " ya tuan.."

"siap kan pesawat,30 menit lagi kita terbang ke negara gadis itu,batalkan semua meeting hari ini dan kosongkan jadwal ku selama beberapa hari" ucap Dave

"tapi kenapa ? maaf bukannya aku lancang..tapi gadis itu sudah baik-baik saja sekarang dan disana ada Steve yang akan melindunginya ."ucap Barry penuh rasa penasaran dengan keputusan  Dave yang mendadak.

"aku tidak tau,entah kenapa perasaan ku mengatakan bahwa gadis itu tengah dalam bahaya.meski sekarang pun mommy masih ada disana,tapi aku harus melihat dan  memastikan sendiri bahwa gadis itu baik-baik saja".

''baiklah " Barry langsung menganggukkan kepala mengerti dan meninggalkan Dave,ia tau bahwa insting dari Dave itu sangat kuat makanya ia juga tidak bertanya lebih dan langsung mengerjakan apa yang tuannya suruh.

Sepeninggal Barry,Dave memandang kembali foto ibunya dan Shena yang tengah makan disebuah restoran dan diselangin canda tawa mereka.Melihat senyum gadis itu perasaan bahagia itu entah kenapa tiba-tiba menjadi sebuah kekhawatiran dan itu membuatnya semakin tak tenang.Seolah merasakan kalau gadis itu dalam bahaya,makanya ia memutuskan untuk pergi ke Indonesia sekarang dan memastikan sendiri dengan kedua bola matanya keadaan gadis itu.

Flassback off..

*****

Dave memandang Shena yang sekarang tengah terbaring diatas tempat tidur rumah sakit.Sudah dua hari gadis itu tidak sadarkan diri,luka-luka lebam yang ada ditubuhnya sebagian sudah mulai memudar tapi bagian pipi kanan gadis itu masih terlihat jelas dan membengkak.Dokter juga menyebutkan bahwa setelah dilakukan pengecekan pada badan Shena ternyata ulu ati dari gadis itu membengkak  yang mengakibatkan kerusakan yang cukup fatal.Untunglah  Shena segera dibawa ke rumah sakit dan langsung dilakukan tindakan operasi oleh pihak rumah sakit,dan Dave tahu bahwa apa yang Shena alami itu akibat dari tendangan yang Shena  terima dari para penjahat yang menculik Shena.

Dave mengatubkan mulutnya menahan amarah jika ia mengingat semua itu,dua orang yang menyiksa Shena sampai sekarang masih dalam pengawasan Barry dan Steve.Dave membiarkan para penjahat itu bernafas tapi tidak dengan siksaan yang mereka terima sepanjang waktu,penyesalan pun tak dapat dielakkan lagi,karena buat mereka sekarang lebih baik memilih mati saja dari pada harus merasakan sakitnya disiksa terus menerus kadang tanpa jeda,bahkan mereka harus merasakan rasanya sakit yang luar biasa karena tak hanya pukulan yang mereka terima,karena mereka juga harus merasakan perih saat dikuliti hidup-hidup dan dikit demi sedikit layaknya hewan kurban.Dan parahnya lagi itu dilakukan dengan mereka yang dalam keadaan sadar bisa terbayangkan sakitnya.Mereka benar-benar diperlakuan dengan tidak  sangat manusiawi,itulah akibat yang harus mereka terima karena sudan berurusan dengan penerus keluarga Hilton yang amat terkenal dengan kekejamannya.Tidak hanya kejam di dunia bisnis kelurga Hilton juga tak segan-segan untuk melenyapkan siapa saja yang sudah mencari masalah dengan keluarga itu.

ShenaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon