21

5.4K 721 7
                                    

Gue dengan lesu menyeret kaki gue buat sampai di kelas, gue masuk udah ngeliat pemandangan yg bikin sepet dimata dan yg pasti bikin gendang telinga gue rasanya berdengung.

Disana Haechan sedang nyanyi atau lebih tepatnya teriak teriak, Jeno yg ikut memukul bangku dengan penghapus papan tulis, Jaemin yg ada di atas bangku sibuk dengan embernya yg dipukul pukul sampai mengeluarkan bunyi dan jangan lupakan Renjun yg menjadi suara dua Haechan.

Keputusan yg buruk untuk buru buru datang ke kelas hanya karena malas dengan celotehan anak alay yg selalu menyangkut pautkan kenapa gue pergi sama Lucas karena Hyunjin sudah membuang gue HAH! Mending gue dibuang yg artinya pernah dimilikin daripada lo semua yg ngemis ngemis minta dipungut tapi yg ada diinjek. Dasar gatau diri!

"Wahhh kanjeng nyai udah datang" saut Haechan menyambut gue yg menatapnya malas. Jaemin langsung turun dari bangku dan menghampiri gue dengan tangannya yg merangkul pundak gue.

Gue menepis tangan Jaemin "Mau ngapain lo?"

"Busett galak banget si kanjeng"

"Ck minggir gak?"

"Cium dulu" Jaemin menunjuk pipinya dan menunjukkan senyum menawannya.

"Najis" gue mendorong bahunya dan duduk di bangku gue disebelah Jaemin.

"Kenapa sih?" Jaemin ikut duduk dibangkunya dan tak lama Haechan, Jeno dan Renjun ikut bergabung tapi yg mereka dapat tatapan sengit dari gue.

"Chan lo cantik, cantik banget malah tapi jangan galak galak lah"

"Njun"

"Hmm? Kenapa? lo mau jadi pacar gue" gue memutar bola mata gue malas mendengar Renjun yg menawarkan diri.

"Ikut gue yuk"

"Kemana chan? Ke toilet? Hayukkkk"

Plakkk

Jaemin memukul kepala Haechan karena menyaut asal "sembarangan lo" saut Jaemin dengan dengusannya.

"Ck otak lo cuci dulu gih Chan" Jeno juga ikut angkat bicara sedangkan Haechan hanya ketawa idiot gak tau diri.

"Lagian Chani ngajak gue bukan lo" Renjun terlihat tidak terima gara gara Haechan gue gak jadi melanjutkan kalimat gue yg tadinya ingin mengajak Renjun pergi.

"Lo mau ngajak Renjun kemana?" Jaemin memandang gue yg diam dengan hp ditangan gue yg terlihat tak acuh dengan keributan yg dibuat mereka.

Gue mengendikkan bahu "Ke Zimbabwe Jaem pengen ninggalin Renjun disana"
"Tadinya cuma Renjun tapi kayaknya Haechan juga harus ikut deh" lanjut gue.

"Ck memang bener lo nenek lampir" Haechan langsung berlari setelah mengucapkan hal itu karena takut gue akan membotaki rambutnya.

Dengan susah payah gue mengusir Jeno dan Renjun karena mereka terlalu berisik dan sekarang tersisa Jaemin yg ada di sebelah gue.

"Jaem"

"Hmm"

"Gurunya gak masuk?"

"Hmm"

"Beneran?"

"Hmm"

Gue mengalihkan pandangan gue dari hp dan melihat Jaemin yg lagi tiduran ke bangku dengan menghadap gue tapi matanya tertutup, karena sebel gue timpuk kepala Jaemin.

"Awww" ringis Jaemin dan mengusap kepalanya karena gue timpuk dengan kotak pensil.
"Kenapa sih Chan" Jaemin protes karena gue timpuk.

Gue mencebik dan mengabaikan pertanyaan Jaemin dengan membuang muka, gue mendengar helaan nafas dari jaemin.
"Gue salah apalagi?" Kali ini suara Jaemin terdengar lebih lembut dari sebelumnya.

"Gue tanya juga dari tadi jawabnya hmm terus" Gue mengerucutkan bibir dan Jaemin cuma ketawa.
"Naksir sama nisa sabyan lo?"

Jaemin mengerutkan dahinya "Apaan?"

"Ck makanya tonton yutub jangan bokep mulu"

"Maksud gue apaan suka sama nisa kan gue sukanya sama lo Chan"

Mata gue melebar sempurna dan mengerjap tak percaya sama apa yg Jaemin utarakan barusan.

"Lo mau gue timpuk lagi? Kali ini gue ambil batu dari hasil bertapa kakek gue"

Jaemin menyengir "Emang kenapa kalo gue suka lo?"

"Gaboleh" gue menyaut dengan cepat.

"Kenapa?" Jaemin ingin tahu lebih kenapa gue dengan cepat menolaknya.

"Karena gue tau gimana rasanya mencintai seseorang yg sedang mencintai orang lain"
"Jadi jangan pernah ngelakuin hal bodoh seperti itu"
"Cukup gue"



•••


Jaemin ditolak yeorobunnn😂

Jangan lupa vomentnya ya, makin banyak yg vote sama comment aku jadi makin semangat lanjutin ff ini

Gomawooo💗

I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang