42

5.8K 674 83
                                    

"Hi Chani" Ucap Yoora dengan kaku dan tersenyum sangat manis.

Jujur ini canggung. Banget!

Sebenernya semenjak kejadian di kolam tempo hari bukan cuma Hyunjin yg ngejauh tapi gue juga mulai ngejaga jarak sama mereka. Dan Yoora yg kena imbasnya, gue juga ngerasa gak nyaman kalo sama Yoora dan ada di deket Yoora gue ngerasa udah gak seperti dulu mungkin karena gue ngeliat Yoora bukan sebagai sahabat gue lagi tapi sebagai perempuan yg dicintai orang yg gue cinta.

Ah gak taulah ribet bahasa gue, intinya gue udah gak deket lagi sama Yoora selama hampir 3 minggu ini.

Akhirnya gue membalas ucapan Yoora dengan senyuman canggung. Lidah gue kelu buat ngejawab sapaannya tadi.

"Chan gue ke somi aja di luar ya" Gue menoleh ke Nancy dan mengangguk mengiyakan dengan terpaksa, gue menatap punggung Nancy yg menjauh dari bangku dan mulai menghilang di balik pintu. Gue mengiyakan Nancy pergi karena gue juga gak mau Nancy tau masalah gue dan juga Hyunjin mungkin Yoora juga. Gue deket sama Nancy maupun Somi tapi gue gak pernah menceritakan semua hal sama mereka termasuk masalah gue sama Hyunjin, makanya mereka tadi meminta penjelasan sama gue kenapa gue sama Hyunjin keliatan ngejauh. Bukan keliatan lagi tapi emang ngejauh sat!

"Aku duduk sini ya?" Lamunan gue buyar setelah Yoora kembali membuka suaranya, gue mengangguk dengan canggung, jujur perasaan gue gak enak.

"Kamu berubah ya chan" Ucap Yoora dengan tiba-tiba membuat gue melihat ke arah Yoora dengan alis yg terangkat sebelah. Apa maksudnya? Lo pikir gue apaan, siluman ular? Atau power rangers?

"Liat, bahkan sekarang kamu gak bicara sepatah kata pun sama aku" Ujar Yoora lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari gue. Tatapannya lembut, memberi ketenangan buat siapa saja yg melihatnya tapi kali ini nggak buat gue. Tatapannya, senyumannya dan semua yg ada di diri Yoora itu yg membuat Hyunjin bertekuk lutut sama dia, mungkin itu yg membuat gue kesal.

Gue mendengus, entah kenapa gue ngerasa mangkel banget sama Yoora padahal dia gak salah apa apa. Yg salah itu bukan Yoora melainkan otak gue yg udah mulai kacau, mencoba melimpahkan semua masalah sama Yoora padahal jelas dia gak tau apa-apa. Mungkin ini yg dimaksud mama jangan sampai persahabatan gue sama Yoora hancur cuma gara gara cinta, dan sekarang gue rasa gue yg bakal ngehancurin sendiri.

"Lo mau bicara apa?" Tanya gue langsung tanpa ingin berlama-lama bicara sama perempuan cantik di depan gue ini. Bukan apa, karena ngeliat wajah Yoora membuat gue ngerasa semakin kecil. Yoora cantik sedangkan gue gak ada apa-apanya di bandingkan dia dan Yoora perempuan yg lembut sedangkan gue cewek barbar yg dilirik dikit aja udah bisa bikin kepala orang lain benjol.

Iya dengan ngeliat Yoora akhir-akhir ini gue selalu gak sadar membandingkan diri gue sama Yoora, seperti membandingkan medusa sama seorang dewi. Perbedaan yg sangat mencolok.

"Sorry, aku gak maksud ngambil Hyunjin dari kamu" Balas Yoora dengan sedikit menunduk dan memainkan jarinya.

"Pardon?" Gue melirik Yoora sinis dengan sebelah alis yg terangkat. Siapa yg gak salah paham sama ucapan Yoora barusan.

"Aku gak mau kita kayak gini chan, ayo balik kayak dulu lagi" Kali ini Yoora mulai mengangkat wajahnya tapi bisa gue liat kalau Yoora sedikit gugup sekarang.

"Emang dulu kita kayak gimana?" Tanya gue dengan sinis, sedangkan Yoora hanya menatap gue dengan matanya yg mulai berkaca-kaca dan meraih tangan gue.

"Maaf chan maaf" Yoora menggenggam tangan gue dan menunduk, bisa gue rasain air matanya yg menetes di punggung tangan gue. Hangat, itu yg gue rasain bukan cuma punggung tangan gue yg kena air matanya tapi hati gue juga ikut ngerasa hangat.

I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔Where stories live. Discover now