56

5.2K 743 154
                                    

Hyunjin Pov

Gue terus memperhatikan dua orang di samping gue yg lagi bertengkar. Dimana Jaemin membentak Chani dan Chani yg menunduk karena takut. Beberapa kali gue tersenyum bangga karena alasan mereka bertengkar yaitu kissmark yg gue buat di leher Chani. Entah kenapa saat Jaemin menunjuk kissmark dileher Chani membuat gue merasa bahwa gue ada di atas Jaemin saat ini.

Gue berdecih sinis saat melihat Chani memeluk tubuh Jaemin dengan terus berkata maaf. Apa dia sesayang itu sama Jaemin? Gue menggelengkan kepala gue dengan cepat mencoba menyangkal jawaban yg ada di otak gue.

"Mereka itu ngapain sih? Gak selesai-selesai daritadi" Ucap gue kesal.

Gue memutar bola mata gue malas karena jengah dengan apa yg gue liat saat ini "Udah kayak liat sinetron aja anjir, muter-muter. Berantem mah berantem aja, terus putus biar cepet selesai" Selanjutnya gue terkekeh sendiri karena kalimat yg gue ucapkan.

Gue kembali memfokuskan pandangan gue ke mereka berdua, Jaemin melepaskan pelukan Chani dan beranjak pergi tapi sebelumnya Jaemin mencium pipi Chani.

Gue mendengus dan berdecak malas "Ck, masih aja sok romantis" Cicit gue dengan pelan "Marah ya marah aja gak usah cium-cium" Lanjut gue dengan kesal.

Setelah gue liat Jaemin mulai tak terlihat lagi, gue berjalan mendekati pembatas tembok antara halaman belakang gue sama halaman belakang rumah Chani. Gue melompat dan bersiap menghampiri Chani. Tapi gue menghentikan langkah gue ketika Chani berjongkok dan terisak disana.

Gue menatap keadaan Chani yg saat ini sudah berantakan, rambutnya menjuntai kebawah dan suara isakan semakin terdengar sangat keras.

Sesaat gue mendengar suara Chani yg sangat lirih, disela tangisnya dia terus menggumamkan nama Jaemin.

Gue gak setuli itu, meskipun Chani berucap lirih gue masih bisa mendengarnya.

'Ah ternyata bener, dia sesayang itu sama Jaemin'

Itu yg ada dipikiran gue saat ini, gue meringis dan menggaruk tengkuk gue yg sama sekali tidak gatal. Entah rasanya risih melihat seseorang yg biasanya hanya menatap ke arah gue tetapi sekarang dia berubah haluan saat gue sudah mulai menatapnya.

Akhirnya gue memutuskan untuk berjalan menghampiri Chani, karena gue tau dengan kehadiran gue Chani akan dengan cepat menghentikan tangisnya dan menggantinya dengan kalimat umpatan. Gue gak bisa liat dia nangis terisak seperti itu, apalagi dia sendirian. Gue lebih baik mendengar dia mengumpat kasar yg ditujukan ke gue daripada mendengar suara tangisnya yg terdengar sangat menyakitkan buat gue.

Gue memilih kalimat yg gue yakini akan berhasil membuat tangis Chani terhenti "Gak usah lebay!" Ucap gue membuat Chani mendongakkan wajahnya dan menatap gue dengan matanya yg melebar sembari mengeluarkan beberapa kalimat umpatan tertahan.

Mulutnya komat-kamit sembari menatap gue, gue dengan cepat menghentikan tangisnya dan berganti kalimat umpatan seperti apa yg udah gue perkirakan di awal.

Gue terkekeh melihat ekspresinya yg lucu itu, mungkin dia lupa kalau sejak tadi gue juga ada di tempat yg sama dengan dia. Dilihat dari ekspresinya yg terkejut sepertinya dia memang lupa kalau sejak tadi gue ada disana.

Chani mencebik kesal "Hishh nyebelin" Ucap Chani dan berdiri.

Chani bersiap ninggalin gue tapi dengan sigap gue tahan.

"Lepasin!" Ucap Chani dengan matanya yg menatap gue tajam.

"Gak mau" Ucap gue dengan nada meledek dan menjulurkan lidah gue yg semakin membuat Chani geram.

Mulut Chani menganga tapi tak lama setelahnya giginya bergemelatuk dengan tangannya yg seolah-olah ingin mencakar muka gue dan itu berhasil membuat gue kembali tertawa.

I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔Where stories live. Discover now