52

6.5K 730 260
                                    

Hyunjin Pov


Dengan sengaja gue menarik tangan Chani membuat Chani jatuh terduduk di pangkuan gue.

Gue hanya perlu memastikan sesuatu, Chani masih dengan perasaan yg sama.

Itu yg perlu gue ketahui, karena sejak tadi gue merasakan Chani sudah tidak tersentuh lagi dengan jangkauan gue. Entah itu perasaan gue atau memang benar Chani menjadi perempuan yg lebih dingin.

"Lo-lo ng-ngapain?" Tanya Chani dengan gugup, pipinya memerah seperti kepiting rebus membuat gue terkekeh gemas melihat bagaimana lucunya wajah Chani saat ini.

Dia masih Chani yg gue kenal hanya saja dia mencoba membentengi dirinya dengan sikapnya yg sekarang.

Gue mengendikkan bahu gue sembari melingkarkan tangan gue di pinggangnya, dan menariknya lebih dekat. Tangan Chani menyentuh dada gue mencoba menahan dirinya untuk tidak lebih dekat dengan gue.

"Le-lepas jin, ini gak lucu sama sekali" Ucap Chani terbata-bata dengan tangannya yg mencoba mendorong gue. Tapi gue memilih mendekapnya dan menyembunyikan wajah gue di ceruk lehernya, gue menyibak rambut Chani kebelakang membuat lehernya yg jenjang semakin terlihat jelas.

"Gue kangen sama lo Chan"

"Itu kan yg lo mau? Padahal gue berusaha romantis manggil lo dengan 'aku kamu'" Ucap gue masih membenamkan wajah gue di ceruk lehernya, gue yakin sekarang Chani ngerasa gak nyaman sama posisi ini. Bagaimanapun gue udah lama gak ngelakuin skinship dan dengan tiba tiba gue menarik dia seperti ini.

Chani menggeplak kepala gue pelan sembari memprotes "Geli jin, lo kalo mau ngomong dongak dulu napa? Nafas lo kemana-mana tau gak?!" Ucap Chani dengan dengusan yg membuat gue terkikik bisa mendengar suara Chani lagi, suara Chani yg emosi karena gue.

"Gak mau, gue kangen banget sama lo" Chani mendengus dan mendorong kepala gue untuk lepas tapi gue semakin membenamkan wajah gue dan memeluknya semakin erat.

"Lo tau Chan?" Tanya gue lirih.

"Kagak gue mendoan" Jawabnya tanpa minat tapi gue tetap melanjutkan kalimat gue.

"Lo perempuan paling jahat yg pernah gue kenal" Ucap gue membuat Chani menganga tak percaya.

"Apasih lo" Ucap Chani dengan rolling eyes.

"Gimana bisa lo pergi gitu aja dan cuma ninggalin surat?"

Chani menghela nafasnya, gue menunggu jawaban dia tapi Chani seperti tidak ada niat buat membalas pertanyaan gue.

Gue melanjutkan ucapan gue "Lo gila tau gak, tapi lebih gila lagi gue yg terus nunggu lo di balkon bareng baymax ngarep lo balik lagi kesini" Setelah gue berucap seperti itu gue merasakan tubuh Chani terkesiap tapi detik selanjutnya Chani berdecak malas.

"Ck, Iya lo gila, bisa-bisanya lo meluk gue dengan posisi seperti ini disaat disini juga ada Yoora" Ucap Chani membuat gue mendongakkan kepala gue dan menatapnya bingung.

"Pardon?" Tanya gue dengan bingung dan Chani hanya menatap gue datar.

Chani menarik tangan gue meminta gue melepaskan tangan gue dipinggangnya. Gue mengabaikannya dan kembali membenamkan wajah gue diceruk lehernya.

"Jin lepas kalo Jaemin liat gue bisa mati!" Ucap Chani, gue yg tadinya merasa tenang tiba-tiba saat mendengar Chani berucap seperti itu membuat gue emosi.

Jaemin?

Bisa-bisanya Chani memikirkan Jaemin disaat dia bersama gue.

Entah setan mana yg merasuki gue. Gue hanya merasa harus melakukan ini. Tangan kiri gue memeluk pinggang Chani dengan possesif dan tangan kanan gue berada di belakang leher Chani. Sedangkan bibir gue mulai menggerayangi leher Chani.

I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔Where stories live. Discover now