46

6.4K 754 113
                                    

Gue berlari ke rumah dan membuka pintu dengan cara yg kasar. Disana gue lihat mama sama papa bicara dengan serius tapi mereka langsung berdiri dan menghampiri gue setelah melihat kondisi gue yg berantakan.

"Chani kamu kenapa?" Papa memegang pundak gue dan membawanya kepelukannya. Mama terlihat bingung dan memeriksa kondisi gue.

"Ada apa sayang? Tadi kamu baik baik aja" Ucap mama dengan panik.

Papa menatap mama tajam dan mama hanya menggeleng "Mama gak tau pa, tadi Chani bilang cuma mau keluar" Jelas mama yg mendapat tatapan tajam dari papa.

"Chani ada yg ganggu kamu?" Tanya papa masih dengan nadanya yg khawatir, alisnya bertautan dan dahinya berkerut.

Gue menjawab papa hanya dengan gelengan.

"Ada yg sakit sayang?" Tanya mama ikut menimpali, tapi karena gue gak kunjung menjawab papa kembali bersuara "Kamu sakit? Mana? Dimana yg sakit? Papa telfon dokter ya" Ucap papa secara bertubi-tubi.

Papa melepaskan pelukan gue dan berniat melangkah mengambil Handphonenya, tapi tangan gue dengan cepat menahan ujung baju papa.

Papa menatap gue sejenak sebelum akhirnya membuang nafasnya dengan kasar.

Papa menatap gue dengan lekat, sedangkan gue masih menunduk dan terisak, papa berucap sembari mengelus dengan lembut surai gue "Chani kalo kamu gak mau pindah iya gapapa, tapi papa minta jangan nangis kayak gini" Ucapnya dengan lembut dan menenangkan.

Gue menggeleng pelan dipelukan papa dan berucap pelan "Bawa Chani pergi dari sini pa" Ucap gue dengan suara yg serak tapi masih bisa dengan jelas untuk di dengar.

Papa sama mama sama-sama terkejut, papa langsung melepas pelukannya dan menatap gue sedangkan mama menatap gue dengan matanya yg membelalak.

Tidak ada yg berucap lagi setelah gue ngucapin satu kalimat tadi, Papa masih menatap gue tak percaya dan mama mulai memijit pelipisnya, beberapa kali mama membasahi bibirnya dan ingin mengucapkan sesuatu tetapi di urungkan.

Mama menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sejenak, sebelum berucap lagi "Chani kamu kenapa? Mama sudah bicara sama papa kalo kamu mau stay disini" Ucap mama memecah keheningan.

Gue yg sedari menunduk akhirnya memberanikan diri menatap mama, mama terkejut melihat mata gue yg memerah. Dan dengan cepat raut wajah mama yg tadi terlihat kesal berubah menjadi sendu, matanya terlihat bergetar.

Mama menyentuh pipi gue, menghapus air mata gue dengan lembut "Sayang, kamu kenapa?" Tanya mama dengan nada yg kelewat hati-hati.

Gue kembali menunduk dan meremas ujung baju gue sebelum merapalkan kalimat-kalimat panjang yg membuat gue sesak.

"Bawa Chani pergi dari sini ma" Ucap gue mengawali semuanya, sebelum dengan cepat berucap dengan suara bergetar mengucapkan kalimat kalimat yg lain.

"Chani gak mau ma, Chani mau pindah" Ucap gue dengan yakin.

"Chani gak mau disini, Chani gak mau ketemu Hyunjin" Tangis gue semakin pecah setelah mengucapkan kalimat itu.

Gue kembali mendongak menatap mama, dan mengucapkan sesuatu yg membuat mama dan papa terkejut.

"Chani benci Yoora"

Mendengar ucapan gue, mama dan papa saling berpandangan dan mengehela nafasnya. Sepertinya mereka berdua tau alasan gue seperti ini sekarang.

"Chani benci kota ini, jadi Chani minta bawa Chani pergi dari sini sekarang pa"

"Chani mohon" Ucap gue masih dengan tangis yg semakin histeris setelah mama sama papa memeluk gue dengan bersamaan.

I'm Fine • Hwang Hyunjin ✔Where stories live. Discover now