episode 13 : rasa bersalah dan terkejut

590 182 8
                                    

load number thirteen :
rasa bersalah dan terkejut.

Sebelum bener-bener pergi, dhamar mampir sebentar ke rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Sebenernya, terselip rasa bersalah didalam hati dhamar, tapi dhamar harus bagaimana? Ayahnya sudah terlalu sering mengikuti rasa egoisnya, tanpa pernah memikirkan perasaan anaknya.

Dhamar memandang ayahnya dari jendela, dimana dhamar bisa melihat kalau ayahnya itu tengah tertidur lelap dengan selang infus yg terpasang ditangannya.

"mama denger dari nino kalo kamu mau pergi, bener?"

Dhamar menoleh lantas langsung mendapati ibunya. Tanpa suara dhamar ngangguk. "maafin mama. Maafin papa juga, ya?" ucap mamanya lagi dengan suara bergetar.

dhamar menoleh, menatap mamanya yg kini menangis dihadapannya. "maafin kami yang belum bisa ngerti kalian. Dengan melihat kalian yg satu persatu pergi begini, akhirnya ngebuat mama dan papa belajar kalo selama ini, mama dan papa belum manfaatin waktu yg diberikan ke kita untuk memperbaiki hubungan dengan kalian dengan baik. Anak-anak mama dan papa." ucap mamanya.

Dhamar merasa bersalah, "maa..."

"gapapa. Kalo kamu mau pergi juga seperti kakak kamu, mama ngelepas kamu. Tapi mama mohon, jangan sampai kalian lupa sama rumah kalian, seburuk apapun rumah kalian. Urusan papa, biar mama yg ngajak ngomong." ucap mamanya, seraya mengusak rambut dhamar sebentar, lalu masuk ke kamar rawat ayahnya.

Sebelum benar-benar beranjak, dhamar mengirimkan pesan terlebih dahulu ke lile.

to : kak lile
|kak, aku kabur dari rumah.
|aku mau tinggal sementara di-
rumah kak cila.





💻💻💻

"lile. Ayo pulang bareng saya. Saya sekalian mau jemput ayah saya."

lile menatap orang dibelakangnya itu sengit, "gausah. Saya pulang naik bus aja." tolaknya.

"yaudah saya ikut." ucapnya, otomatis makin bikin lile emosi.

"demi tuhan adrian, kamu tuh kenapa sih hari ini?" tanya lile, kesal. Adrian malah pasang wajah bingung.

"saya? Saya emang kenapa?" tanya adrian, pura-pura bodoh.

Lile menghela nafas, "kita udah sama-sama dewasa adrian. Kita pasti sama-sama tau tujuan dari perhatian semacam ini buat apa?" kesal lile.

Adrian terkekeh, lile yg kesal kini terlihat lucu dihadapannya. "ya terus maunya gimana?"

Lile menghela nafas, "inget anak sama istri kamu adrian." ucap lile pada akhirnya.

Adrian senyum, lalu ngusak rambut lile, "aku emang punya anak, tapi aku udah gapunya istri, istri ku udah ga ada." ucap adrian. "kalo kamu emang ga mau pulang bareng, yaudah, gapapa. Mungkin lain kali. Hati-hati ya?" ucap adrian, yg sukses membuat lile terdiam.

Dalam hati merasa bersalah melihat adrian yg langsung jalan menjauh setelah berkata seperti itu.

drrtt.

Lile merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya. Kemudian, ia terkejut begitu membaca pesan yg masuk dihandphonenya.

"ADRIAN!! TUNGGU!!"


°load number thirteen :
to be continued.

[✔️]all the kids are depressed; LileWhere stories live. Discover now