episode 19 : pamit pulang

548 146 2
                                    

load number nineteen :
pamit pulang

lile tengah mengantri dibank untuk mengambil seluruh uangnya yg selama ini ia kumpulkan. Tujuannya mengambil semua uangnya adalah untuk memberikannya pada nenek tua pemilik kontrakannya.

selepas mengambil uangnya, lile segera naik bus lalu menuju kontrakannya, dimana letaknya bersebelahan dengan rumah sang nenek tua pemilik kontrakannya itu.

Tak berapa lama, lile sampai didepan rumah itu. Dari luar, terlihat kalo lampu rumahnya mati. Besar kemungkinan kalau nenek sedang pergi, tak perlu menunggu waktu lama lagi, lile meletakan tas berisi uang itu diteras rumah, dan langsung kabur dari sana.

Baru berbalik, lile terkejut hingga ia jatuh terduduk begitu melihat sang nenek berdiri didepan pagar rumahnya seraya tersenyum, "jadi selama ini kamu ya?"katanya.

Lile bangun dari posisi jatuhnya, lalu menggaruk tengkuknya kikuk, "duh, ketahuan ya aku?" kata lile canggung, mau ga mau, dia ngambil tas tadi, lalu menghampiri sang nenek.

"nek, didalam tas ini ada uang. Ambil ya nek? Itung-itung, sebagai tanda balas budi atas kebaikan nenek selama ini sama aku." ucap lile, membuat sang nenek terkejut.

"eh? gausah. selama ini udah cukup sama buah-buahan yg kamu kasih. Saya ga mau terima uang ini." ucap nenek itu. Lile menggeleng.

"nek, please. tolong terima. Karna setelah ini, aku ga akan ada disamping nenek lagi." ucap lile. Sang nenek terdiam,

"kamu mau pindah? Kemana?" tanyanya tersirat nada kesedihan didalamnya.

Lile senyum, "aku mau balik ke rumahku yg sebenernya. Jadi, tolong nek. Janji sama aku, selepas aku pergi, nenek gunain uang ini untuk bagusin rumah nenek dan kontrakan nenek. Dan janji sama aku kalo nenek bisa hidup lebih baik, oke?"

💻💻

Sesuai dengan tugasnya, rola sekarang lagi ngajak main zian ditaman bermain rumah sakit. Setelah beberapa saat lalu ngejamu kak cila dan cole yg tadi jenguk ayahnya.

"zian! Jangan loncat-loncat!" marah rola, ia takut banget ngeliat adiknya itu jatuh karna loncat terlalu tinggi diatas trampolin.

"kenapa? Kak lile sama kak nino aja ga pernah marah kalo aku loncat tinggi-tinggi!! katanya aku loncat tinggi itu bagus! Aku jadi bisa ngeraih bintang!" ujar zian polos.

Rola mendengus, kenapa sih zian harus nyebut nama lile ketika bersamanya?

"yaudah. Tunggu sini, jangan kemana-mana! Kakak mau beli minum dulu buat kamu, takutnya kamu aus karna kebanyakan loncat-loncat." kata rola, zian mengangguk patuh.

Rola lalu dengan terburu pergi ke kantin rumah sakit yg tak jauh dari taman. Tapi baru saja rola mau ngambil minuman yg hendak ia beli, tanda alarm kebakaran berbunyi, hingga membuat seisi rumah sakit berlarian keluar dengan panik.

Menubruk rola hingga gadis itu terjatuh. Demi tuhan, dipikirannya kali ini lagi dipenuhi dengan zian dan ayahnya. Setelah bersusah payah menghindar dari kerumunan orang-orang yang panik, rola kembali berlari dengan cepat menuju taman.

Sampai disana, kaki rola langsung lemas.

Karena zian, sudah tak ada lagi ditempatnya.

Zian hilang.

°load number nineteen :
to be continued.

[✔️]all the kids are depressed; LileTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon