12.Dream

1.8K 262 28
                                    

Taeyong terbangun dari tidur nyenyaknya. Taeyong melihat ada banyak cahaya yg masuk ke matanya, jadi Taeyong pun mengerjab ngerjabkan matanya hingga dia tersadar. Secara tiba tiba, Taeyong mulai merasakan perih di kepalanya, "ada apa ini??kok rasanya perih banget ya kepalaku??" Batin Taeyong sambil memegang kepalanya yang terasa perih dan pening. Saat Taeyong membuka matanya, Taeyong melihat pemandangan yang sangat familiar.

Tembok putih dengan aroma khas yang sangat menyengat, Taeyong tau benar ini dimana, tetapi dia bingung.

Dia berada di rumah sakit, tapi untuk apa? Kenapa dia disini? Dan apa yang sebenarnya terjadi?

Taeyong mencoba kembali memfokuskan penglihatannya dan berulangkali merasakan pusing juga sakit di kepalanya, karena tak ingin kepalanya semakin sakit, Taeyong pun menoleh kekanan dan kekiri untuk berusaha mencari orang lain selain dirinya, niatnya untuk mencari bantuan ataupun seorang dokter, kalau bisa sih menanyakan ada apa sebenarnya? tetapi naas. Tak ada siapapun disana selain dirinya, sepi sekali, tidak ada suara apapun kecuali suara mesin yang terdengar pelan, ruangan putih ini lama kelamaan menjadi seram juga.

"Oh Taeyong udah bangun ya? Gimana? masih sakit gk kepalanya?" Tanya seseorang tiba tiba membuat Taeyong kaget dan merasakan sakit yang lebih parah di kepalanya.

"Arghh!!!" Teriak Taeyong sambil memegangi kepalanya, karena sadar apa yang telah dilakukannya, Orang itupun meminta maaf.

"Maaf maaf, aku mengagetkanmu ya? Pasti rasanya akan lebih menyakitkan" kata orang itu sambil meraih tangan Taeyong yang mencengkram erat kepalanya.

"Hei, jangan dicengkeram terlalu erat, itu akan membuat kepalamu kembali pendarahan. Berbaringlah lagi dan aku akan memberimu obat pereda nyeri"katanya ramah sambil beranjak menuju meja didekat Taeyong dan mengambil beberapa pil dari almari kecilnya.

Taeyong pun menurut dan mulai berbaring, dia melihat orang itu sibuk di meja dekatnya, "Siapa kau?" Tanya Taeyong pelan, tetapi masih mampu didengar oleh orang itu.

Orang itupun menoleh dan menatap Taeyong sejenak, dia tersenyum manis dan menjawab, "Aku Chanyeol, dokter yang menanganimu saat ini"

Taeyong merasa tidak asing dengan nama itu. Tetapi dia lupa. "Chanyeol? siapa..Aku lupa! Aku merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya..." Katanya sambil berusaha mengingat.

"Kau lupa? Nama dikorea ini banyak sekali yang terasa familiar bukan, kkk mungkin artislah atau apa" katanya sambil mendekat ke Taeyong.

" Udah lupain aja, aku dokter disini! Aku mau bilang kalo kamu lusa habis kecelakaan" kata Chanyeol dengan senyum yang aneh.

Taeyong pun membulatkan matanya, "Kecelakaan??enggak! Jangan bohong please.. Aku tadi ada di kamar Jhonny buat ambil barang!" Kata Taeyong cepat.

Chanyeol menghela nafas kasar melihat Taeyong yang tidak mempercayainya. "kamu koma 2 hari. Kamu udah disini dari lusa. Lihat! Namamu disini udah mulai dua hari lalu"

"Engga, jangan bohong! Aku ga kecelakaan! Aku tadi di kamar!" Kata Taeyong yang tiba tiba membentak Chanyeol

Chanyeol melihat itu memutar bola mata malas. "Mungkin itu mimpimu atau halusinasimu, kamu dari kemarin koma disini"

"Ga mungkin nyeol! dimana Jisung!"

"Ouh, Jisung sedang operasi di ruangan operasi. kamu operasi dulu, jadi sudah selesai lebih dulu" kata Chanyeol dengan mata mengarah ke samping kanan atas.

"Nuril, tapi klo memang mimpi.. tapi kok kayak asli?? Aku ngerasa kalo itu asli nyeol!!"

"Lucid dream Kali" jawab Chanyeol singkat.

Taeyong terdiam, tiba tiba dia meringis kesakitan dan kembali memegang kepalanya erat. Aku yang melihat itupun dengan cepat mengambil tangannya dan melarangnya lagi untuk menyentuh kepalanya erat atau luka operasinya akan kembali terbuka.

"Ah! Sakit banget aish! kenapa kepalaku nyeol?"

Chanyeol sejujurnya kesal dengan Taeyong yang sama sekali tidak mempercayainya. Tetapi dia harus sabar dengan pasien, jadi Chanyeol berusaha tetap tenang. "Kamu kemarin kecelakaan masuk ke jurang, kepalamu kebentur cukup keras ditambah dengan kena pecahan kaca mobil."

"Arghh!! Udahlah! Gapercaya! Pembohong!!" Teriak Taeyong.

"Terserah kamu mau percaya apa engga, tapi kamu memang habis kecelakaan. Selamat tidur, semoga tidurnya nyenyak ya"

Chanyeol pun memasukkan obat tidur kedalam infus Taeyong, dan tak lama Taeyong pun tertidur.

.

.

.

.

suara dering telfon didekat meja membuat Taeyong terpaksa terbangun untuk mengangkatnya. Kepalanya sedikit pusing, apalagi matanya batu saja melihat layar ponsel yang brightness nya lumayan terang.

"Eh? Siapa ya?" Tanya Taeyong dengan suara seraknya.

"Ini Chenle Hyung, gimana kabarnya? maaf hyung aku gk njenguk dua hari ini ... Aku ada di China , kemarin orang tua Chenle minta Chenle buat pulang karena ada urusan. Maaf aku baru bisa ngabarin hari ini, sebagai permintaan maaf, aku sudah membayar biaya pengobatan untuk Hyung dan Ji-Sung, jadi apapun yang Hyung mau di rumah sakit ini nanti aku yang tanggung! Bagaimana kabar Jisung juga?"

Taeyong terkejut melihat Chenle yang membayari semua biaya pengobatannya.

"Aku beneran kecelakaan ya?" Tanya Taeyong

"Iya lah Hyung, Hyung kira habis apa? Kemarin aku tanya Jisung katanya Jisung, Hyung pas nyetir gk konsen gitu"

"Kabar Jisung, Jisung sekarang lagi operasi jadi dia ga disini. Ngomong ngomong.."

"Aku kok gk inget ya tentang kecelakaan itu?.." Kata Taeyong

"Hyung mengalami hilang ingatan sementara karena benturan itu, jadi Hyung lupa gitu. Syukurlah Jisung sudah melakukan operasinya."

"Chen, ini bener kamu yang bayar pengobatannya?" Tanya Taeyong memastikan

Chenle mengangguk diseberang sana, tetapi jelas tidak dilihat oleh Taeyong.

"Iya Hyung, Chenle bayarin semuanya kok"

"Terimakasih Chen, sungguh.. aku tidak tau harus bagaimana jika kau tidak membantuku.."

"Maaf hyung bukannya aku mau ninggalin Hyung, tapi ibuku memanggil ku sebentar, aku duluan ya Hyung? Minum obatnya yang teratur, makan yang banyak juga. Jangan ngeyel sama dokter hihihi, bye!"

"Eh Chen!" Panggil Taeyong tiba tiba sebelum Chenle memutuskan telfonnya.

"Ya Hyung?"

"Um.. gajadi deh, bye!"

"Byee"

Telfon itu kini terputus, Taeyong merasakan sakit di kepalanya, dia berusaha mengingat ingat apa yang terjadi, tetapi selalu gagal dan membuat kepalanya menjadi sangat sakit.

Taeyong benar benar bingung mana yang sebenarnya terjadi? dia kecelakaan? apa dia baru dari kamar Jhonny? Semua sangat nyata!

Apa memang Taeyong hanya bermimpi saat di kamar Jhonny? Atau sekarang lah Taeyong yang bermimpi?

Apa ini hanya halusinasi?

"Eh yg baca!! bantuin gua! Jangan cuma baca doang!! Gak kasian kah kalian kepada cowok tampan nan hansome ini??"tanya Taeyong kepada orang yang membaca ini dengan raut muka kesal.

"Iyaa, tau ini membuat bingung!! Dasar author! Bikin cerita ribet amat!! Mana aku harus tokoh utamanya lagi! Pusing dah!" Kata Taeyong lagi.

Taeyong yang kesal pun akhirnya mencoba untuk menutup mata dan mencoba untuk tidur.



Benarkah ini hanya mimpi??atau Taeyong yg berhalusinasi???


↷ ·˚ ༘  𝓝𝓮𝔀 𝓓𝓸𝓻𝓶  ! ::─────── .°୭̥ ❁ ˎˊ˗
Eyyo-! Jangan lupa votenya-!😉
Tunggu kelanjutannya ya!~

█║▌│█│║▌║││█║▌║▌
©ᴮᵃᵉᵉʸᵒⁿˢ_

 ❝New Dorm -Lee Taeyong❞Where stories live. Discover now