19.Hïłąňğ

1.5K 187 13
                                    

Setelah dari restoran, Chenle mengajak Taeyong untuk menuju ke toko buku, dia mencari buku pelajaran untuk persiapan ujian juga membeli buku pesanan Jisung juga Jaemin.

Taeyong sebenarnya tidak tertarik, tetapi dia pun mengikuti Chenle, hitung hitung ucapan terimakasih sudah di traktir makanan tadi.

Chenle menuju rak buku pelajaran, sedangkan Taeyong menuju rak buku novel bergenre horor, Taeyong memang suka dengan hal berbau horor, kecuali jika dia mengalami sendiri.

Taeyong tertawa kecil ketika melihat buku dengan judul yang lumayan aneh, seperti "Pengabdi kasur" "Jeka huna Laguna" dan "Aku tau siapa aku"

Ketika Taeyong menuju rak paling ujung, dia mendapati sebuah buku di tempat paling ujung dengan sampul warna hitam. Taeyong pun mengambil buku itu dan memperhatikannya, Buku itu ternyata dibungkus kertas hitam, bukan sampulnya. Kertas itu kasar dan dingin. Taeyong pun memperhatikan buku itu untuk mencari barcode nya. Tetapi Taeyong tak menemukannya.

"Permisi, apa buku ini dijual?" Tanya Taeyong pada salah satu penjaga yang lewat.

Penjaga itu tersenyum dan memperhatikan buku itu saksama, "Maaf, tetapi kami tidak memiliki buku seperti ini, barcode juga tidak ada. Buku ini terbungkus dengan sangat erat. Mungkin milik seseorang yang tertinggal"

Taeyong pun tersenyum, "Jaga bukunya, siapa tau ada yang mengambil buku itu nanti. Terimakasih"

Penjaga itupun membawa buku itu pergi, Taeyong melihat penjaga itu berbincang serius dengan temannya dan memperlihatkan buku itu juga menunjuk nunjuk buku itu dengan cepat. Penjaga itupun berbalik dan menghampiri Taeyong lagi.

"Maaf, ambil saja buku ini. Kami sudah melihat di cctv, tak ada seseorang yang menuju rak dimana anda mendapat buku itu selain anda. Jaga bukunya baik baik ya" kata penjaga itu sambi menyerahkan bukunya dan berlalu pergi.

Taeyong tau mereka hanya berbohong, tetapi tak apalah, Taeyong juga penasaran dengan buku itu. Taeyong pun akhirnya berjalan menuju rak buku pelajaran dan menemui Chenle di rak buku Matematika.

"Hyung, sudah selesai?" tanya Chenle sambil melihat Taeyong yang berjalan menghampirinya.

Taeyong diam, "Ah iya, sudah, kau sendiri?" Tanya Taeyong

"Ah sudah! Hyung tidak beli buku kah? Eh buku apa apa tuh?" Tanya Chenle yg melihat Taeyong membawa kotak hitam seperti buku di tangannya

"Tidak, aku tidak membeli buku. Tapi aku menemukan sesuatu yg menarik, nanti kita lihat" kata Taeyong sambil tersenyum.

Chenle pun segera membayar bukunya dan kembali menghampiri Taeyong.

"Hyung, mau langsung pulang apa main dulu nih?"

"Pulang aja deh, aku punya hal menarik."

Akhirnya Chenle dan Taeyong pun berjalan ke luar dari mall dan bergegas pulang ke dorm. Dorm tampak sepi, tidak ada orang, tetapi mereka berdua merasa biasa saja dan beranggapan bahwa yg lainnya sedang pergi.

Mereka beruda menuju kamar Chenle dan duduk diatas ranjang, "Apa yang mau Hyung tunjukkan?" Tanya Chenle antusias.

Taeyong pun menyerahkan buku hitam itu ke Chenle dan memperlihatkannya, Chenle tampak antusias melihat buku itu, dan dengan segera menyuruh Taeyong membukanya, kertas yg membungkus buku itu sangat rapat dan kuat, hingga Taeyong harus menggunakan cutter untuk membukanya. Setelah 2 menit berusaha membuka itu, akhirnya kertas itupun terbuka dan terlihat cover bukunya berwarna hitam dengan tulisan putih didepan nya.


-Spectator

Taeyong dan Chenle terdiam.
Akhirnya Taeyong pun segera membuka halaman pertama, hanya kosong. Tidak ada tulisan apapun. Hingga sampai ke halaman ke 5.

-Tak ada yang pernah bersalah di dunia asli maupun lukisan. Semua hanya ilusi yang bertujuan menghancurkan-

Dihalaman 7

-Spectar adalah manusia, mereka memiliki hak untuk hidup normal-

Dihalaman 9, mereka menemukan tulisan seperti diary, dengan tanggal dan tahun serta beberapa nama.

12-7-18

Hari ini aku kembali terkena hukuman, apa salahku hingga semua menjadi seperti ini? Aku lelah. Aku ingin mengakhiri semuanya dan aku ingin sekali semua kembali seperti semula.

Aku pengecut, aku benar benar jahat membuat Taeyong Hyung harus menjadi peran utama, aku tidak bermaksud seperti itu...

Kapan drama ini berakhir? Aku lelah, aku ingin semuanya segera hancur dan aku bisa pergi. Aku harus mati atas perbuatanku. Chenle, dia banyak membantuku soal ini, aku tau dia juga anggota kami, tetapi dia memiliki niat baik yang besar hingga Spectar selalu gagal menghukumnya. Aku iri dengannya, Chenle bisa mengontrl dirinya. Aku hanya bisa menghancurkan tanpa aku ketahui dan sadar dalam keadaan lemah. Cahayaku akan menghilang, mungkin ini akan menjadi akhir.

Kuharap Lucas Hyung bisa menjaga benda itu.

Taeyong mendengar Chenle menghela nafas, Taeyong tau Chenle tau sesuatu tentang tulisan itu, terlebih disebutkan bila Chenle adalah anggota Spectar, tetapi bagian apa?

Chenle pun membuka halaman selanjutnya dan matanya membola seketika.

-Semua kembali ke masa lalu dimana awal mula spectator berasal dengan segala kebohongan yg ada-

Taeyong bingung, apa maksudnya? Ketika Chenle akan menutup buku itu, Buku itu mengambang di udara membuat Taeyong dan Chenle terkejut, mereka terjungkal kebelakang dan berjalan mundur. Buku itu tiba tiba mengeluarkan cahaya terang, buku itu terjatuh dan muncul diatasnya sebuah cahaya hitam pekat dengan pinggiran berwarna putih seperti asap.

Taeyong berusaha mengatur nafasnya, "Chen? Apa itu?"

Chenle berdiri, "Hyung, kita harus menjalani ini. Kita yang terpilih, kita harus berhasil menyelesaikan ini semua. Ini lorong Hyung, kita harus masuk agar semua kejadian tak masuk akal ini berakhir"

Taeyong tidak mengerti maksudnya, tetapi dia memilih berdiri dan mengikuti Chenle.

"Hyung, Fighting! Kita pasti bisa melewati ini. Mungkin ini akan menjadi pengalaman terburuk yang pernah ada, tetapi aku yakin kita bisa. Setelah sampai aku akan menjelaskan jika perlu, seperti lorong... Portal ini menuju ke masa dimana semua masih berjalan normal. Hyung akan tau segalanya dalam pandangan yang berbeda, Hyung akan mengetahui kebenarannya."

Taeyong memandang portal itu dan menghela nafas pelan, Chenle pun mulai berjalan menuju portal diikuti dengan Taeyong.

Cahaya hitam itu menyedot Taeyong dan Chenle masuk kedalamnya. Satu rahasia, mereka salah menebak kemana lorong itu akan mengawali perjalanan mereka. Tanpa mereka tahu... Itu lorong ke masa lalu, dimana sensor dibuat, bukan menuju tempat dimana mereka masih baik baik saja.


Petualangan masa lalu akan dimulai, dimana sensor itu masih berjalan normal tanpa ada kebohongan... Dimana semua kerusakan bermulai.

Dan akan diawali pada masa sensor itu tercipta, apa tujuan dari sensor itu? Dan untuk siapa sebenarnya.

Jika semuanya memang harus berakhir ditengah jalan. Harusnya aku yang akan mengorbankan diri.-Taeyong.

 ❝New Dorm -Lee Taeyong❞Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon