18.Mąťă mäțā

1.4K 178 5
                                    

"Cepatlah kita akan kehilangan jejaknya bila kita lengah!" Ucapnya tak sabar

"Hei! Bersabarlah, kita akan melakukan kesalahan bila terburu buru"

"Kita akan kehilangan mereka kalau kita tenang bodoh"

"Kau yang bodoh Hyung, kau tidak bisa tenang saat melakukan misi. Dan karena itu kita gagal"

"Yak!!! Jangan membahas masa lalu pabo!"

"Hey..kenapa kalian malah beetengkar aish.. Lihat?? Kalian sudah kehilangan jejak mereka sekarang. Apa yg akan kalian lakukan?"

Salah satu jam tangan dari mereka mengeluarkan suara, ya itu memang teman mereka.

Mereka sedang menjalani misi, mereka tidak seperti menyelesaikan misi, pakaian mereka biasa dan berusaha untuk terlihat biasa.

"Ini semua karena kau bodoh!"

"Kok jadi nyalahin aku sih???"

"Ya gara gara kau aku jadi ga fokus liat mereka"

"Ya kamunya ga tenang!"

"Ya itu gara gara kamu sialan!!"

Salah satu suara di jam tanga mereka pun tampat lebih kencang, "Woy!! Ini salah kalian berdua tau! Seenaknya malah nyalahin temennya, sadar dong! Tuh liat mereka ke restoran coba kalian ikutin."

Kedua orang itupun saling berpandangan dan tersenyum penuh arti.

".....Tapi..."

"Apaan?"

"Bayarin hehehe"

"Kan Hyung baik:)"

"Iya iya..pakai dulu kartu kredit gua! Asalkan kalian berhasil memata matai mereka!"

"Siap!! Asiikkk makan gratis!!!!"

"Kita mah pasti berhasil dong!!"

Mereka berdua pun berjalan di belakang Chenle dan Taeyong, mereka ke restoran korea yg terkenal, dalam hati mereka sekaligus bahagia karena mereka akan makan enak.

Chenle dan Taeyong duduk di pojok kanan untuk dua orang. Mereka berdua memilih tempat duduk di dekatnya di sebrang.

Mereka mendengar kalau Chenle memesan semua makanan terkenal dan terenak, seketika mereka berdua melongo.

"Hei Hyung, bolehkah kita memesan yg terenak?" Tanya salah satu dari mereka berharap

"Terserah kalian asal misi kalian tetap berhasil"

"Yang benar Hyung?, tumben sekali Hyung baik. Makasih Hyung"

Mereka berdua pun memesan menu yg menurut mereka enak dan sangat mahal, tujuan mereka memang untuk memperhatikan Chenle dan Taeyong, tapi sepertinya mereka hampir melupakan misi mereka.

"Le..tau ga tentang sensor sensor itu?"

Mereka berdua pun seketika menoleh ke arah meja Chenle dan Taeyong.

Salah satu dari mereka pun mengeluarkan seperti bola kecil dan menggelindingkan ya ke bawah meja Taeyong dan Chenle.

Lalu mereka pun mengetuk airpods di telinga mereka dan terdengarlah percakapan Taeyong dan Chenle dengan jelas.

"Sensor spectatorist kah?"

"Nah iya itu. Chenle tau sesuatu kah tentang itu?"

"Chenle ga tau banyak sih hyung. Intinya mah sang spectarist itu biasanya disuruh spectar untuk membuat alur untuk menutupi kesalahannya, dan barang bukti atau sensornya dibawa oleh spectahave biasanya spectahave bekerjasama dengan speliets untuk membawa sensor itu agar tidak diketahui orang lain."

Mereka berdua pun mulai tampak was was, takut Chenle memberikan info yg benar. Hanya Chenle satu satunya harapan mereka untuk semua ini

"Spectar?? Spectahave?? Speliets?? Apa lagi tuh?"

"Spectar itu adalah pusat kesalahan, dan dia menyuruh bawahannya yaitu spectarist, spectahave, speliets, dan spectaclear untuk menutupi kesalahannya. Kalo sang spectar mati atau terbunuh, alur yg dijalani akan hilang dan kehidupan akan kembali ke masa awal dimana alur sebelumnya belum dimulai."

"Ohh..jadi kalo terbunuh semua bakal hilang gitu yg berhubungan sama sensornya?"






Salah satu dari mereka berdua mulai memainkan ponselny dan menghubungi seseorang, melaporkan sesuatu yg penting.

"Iya..dan yg bertugas untuk menghapus adalah spectaclear"

"Ohhh...kalo Spectarist tuh bukannya yg buat alur ya? Itu alurnya disuruh apa keinginan sendiri?"

"Ohh kalo spectarist tuh alurnya suruhan, jadi dia disuruh bikin alur gini gini dan gaboleh keluar dari yg disuruh. Kalo ngelanggar bakal dikeluarin atau bisa juga alurnya dirusak dan keluar jalur aman."

"Ya elah...pusing aku mikir ginian.."

"Makanya hyung, anggota specta tuh semua pinter pinter dalam siasat. Penyamaran dan taktik. Emang kenapa sih hyung kok tiba tiba tanya gitu?"

"Ohh itu soalnya.."

Omongan Taeyong terhenti karena Chenle, mereka berdua kesal sendiri karena Chenle yg menghentikan omongan Taeyong, padahal kalau saja Chenle tidak menyelanya mungkin mereka berdua akan tau apa yg membuat Taeyong bertanya.

"Apa Chenle mengetahui penyamaran kita? Kenapa dia tiba tiba menyela? Aku melihat Chenle sempat melirik sedikit ke sini soalnya"

"Entahlah, kita tidak mencurigakan, tetapi kenapa kau berfikir begitu?"

"Kau lupa? Chenle itu jenius bro!"

Salah satu dari mereka pun akhirnya menelfon temannya.

"Hyung, tadi Taeyong sempat akan berkata sesuatu yg penting. Tapi Chenle sepertinya menyela agar Taeyong tidak melanjutkan omongannya. Apa mungkin Chenle tau kita sedang mengintainya?"

"Tidak mungkin, bodoh! Bagaimana dia bisa tau?"

"Aku melihat dia melirik ke arah sini tadi.."

"Kita tuh terlatih klo kaya gini, jadi ya ga mungkin lah!"

"Dasar kalian!"

"Kalian memakai jaket yg aku beri? Atau tidak?"

Mereka berdua terdiam sesaat, mata mereka berdua bertemu. "Ti..tidak hyung.."

"Dasar bodoh...karena itu Chenle tau kalian mengintainya karena tidak memakai jaket itu! Jaket itu memiliki perlindungan dari sensor pelacak tau! Kenapa kalian ceroboh sekali huh?!! Astaga kalian inii..bayar sendiri sana makanannya"

"Lah kok gitu sih Hyung..ayolah sekali ini bayarin kita yaa??"

"Ga usah berharap. Kalian gagal melakukan misi, masih aja minta dibayarin. Bayar sendiri sana kaya gapunya uang aja."

Nasib buruk bagi mereka, sudah terlanjur memilih makanan termahal ternyata tidak jadi dibelikan. Entah apa yg akan mereka lakukan setelah pesanannya datang.

Seketika muka mereka menjadi datar dan melihat Chenle dan Taeyong.

"Kita tidak boleh biarkan Taeyong tau siapa Spectar dan Spectaclear itu..."




 ❝New Dorm -Lee Taeyong❞Onde histórias criam vida. Descubra agora