14.Jisung?

2K 237 6
                                    

Chenle menoleh ke arah Jisung.

"Sebelumnya maaf Hyung, Hyung mungkin tidak percaya dan Hyung boleh memarahiku atau kecewa padaku. Jujur saja, akulah Spectarist yang asli. Aku adalah pembuat alur dan akulah pemegang sensor yang sebenarnya. Maaf Hyung, aku memberikan alur yang rumit pada Hyung selama ini. Ini semua perintah dan aku jelas tidak bisa mengingkarinya. Mungkin setelah ini hukuman akan menantuku karena membocorkan identitas sebagai anggota Spectar."

Taeyong terdiam. Jujur dia terkejut dengan penuturan Jisung, "Kalo kamu pembuat alurnya, bukankah itu spectarist? Apa kamu spectarist yang asli? Jadi Haechan ma Jhonny?" Tanya Taeyong.

Jisung tersenyum, "Jhonny itu Speliets, dan  Haechan itu Spectahave"

Jujur Taeyong tidak tau apa yang dimaksud dengan Speliets, maupun Spectahave yang dimaksud. Tetapi karena dia pusing, dia memutuskan untuk diam dan meminta sesuatu. "Ohhh, boleh aku minta satu alur?"

"Maaf Hyung, aku tidak bisa seenaknya membuat alur, aku harus memiliki izin dari Spector's untuk membuatnya" kata Jisung lirih.

Taeyong tampak kecewa, tapi dia bisa memahami hal itu. "Baiklah..jadi begini aku ingin bertanya.. sebenarnya dunia lukisan itu ada atau tidak??"

"Dunia lukisan itu sebenarnya ada memang, dunia lukisan itu hanya bisa dimasuki oleh orang yang tersiksa di dunia .." jawab Jisung.

"Sebenarnya kenapa Kim Jaehwan bisa masuk dan siapakah Lee queensha itu??"

"Sebelumnya maaf aku masih tidak bisa jawab pertanyaan itu.." kata Jisung lirih

Taeyong mengangguk pelan, jelas dia kecewa. Dia sudah berharap akan memiliki alur yang jelas dan kalau bisa dia ingin kembali ke masa lalu dan mengulang semuanya dari awal lalu kehidupannya akan baik baik saja.

"Aku tidak menyangka kalian adalah Spectarist" kata Jaemin

Jaemin memang mengetahui tentang sensor itu, dia tertarik dan dia baru tau jika temanya sendirilah seorang Spectarist.

"Sejujurnya aku bisa memberitahu banyak hal lagi kepada Hyung, tetapi aku tidak bisa memberitahukannya karena aturan ... Maaf Hyung, kau boleh kecewa padaku. Maaf.."

Tiba tiba Jisung keluar dari kamar Taeyong dengan kepala tertunduk dan wajah yang murung. Chenle mengikuti. Kini hanya tinggal Jaemin dan Taeyong disana.

"Jaem, kau tau tentang sensor itu kan?" Bisa beritahu aku?" Tanya Taeyong

"Aku hanya mengetahui dasar dasarnya Hyung, seperti yang diberitahu oleh Jisung tadi. Sudah itu saja" kata Jaemin.

"Aku merasa aneh dengan semua ini, kenapa harus aku yang menjadi peran utama dalam alur ini? Memangnya aku pernah salah apa?" Kata Taeyong pelan.

Jaemin yang melihat Taeyong bersedih pun dengan cepat Jaemin merangkul pundak Taeyong dan menenangkannya.

"Hyung istimewa, itu sebabnya Hyung lah yang menjadi peran utama disini. Percayalah Hyung, semua akan baik baik saja, percaya padaku. Kau bisa menghubungiku bila terjadi sesuatu padamu"

Taeyong mengangguk, "Terimakasih Jaem, kau benar benar baik padaku."

"Sebenarnya aku mengetahui sedikit lagi tentang sensor itu Hyung"

"Bukankah sensor itu pecah? Tetapi kau melihatnya lagi kan dalam kondisi utuh, itu yang ilusi Hyung. Jika yang ilusi hancur. Alur ini bisa dikembalikan, dan pemegangnya adalah Jisung, Jhonny dan Haechan memang anggota Spectar, tetapi mereka berperan pada hal lain. mereka memiliki tugasnya sebagai Spectar namun dalam hal yang berbeda."

"Aku tau ada yang aneh semenjak aku masuk dalam Dorm ini Hyung, aku memiliki firasat aneh. Tetapi aku berusaha melupakannya dan mencoba menghiraukannya."

Taeyong pun mengangguk pelan.

"Baiklah, kau boleh kembali ke kamar, aku akan tidur, kepalaku pusing sekali.. entah kenapa rasanya kepalaku berat"

Jaemin mengangguk dan beranjak keluar dari kamar Taeyong, "Aku duluan Hyung"

Setelah Jaemin keluar, Taeyong pun menutup pintu kamarnya dan bergegas untuk ke kamarnya. "Kenapa dengan hidupku? Kenapa terasa rumit sekali?"

Taeyong menitikkan air matanya, entah kenapa dia menangis, dia merasa kenapa hanya dia yang bisa merasakan betapa beratnya semua ini? Dia terjebak dalam kehidupan yang tidak jelas. Taeyong ingin kembali. Taeyong ingin semua kembali ke awal. Jika memang dulu Taeyong pernah melakukan sesuatu dia ingin memperbaikinya dan kehidupannya akan kembali seperti semula.

Taeyong lelah, Taeyong lelah dengan alur aneh ini. Dia tidak kecewa lagi pada Jisung, karena Jisung hanya mengerjakan tugasnya, itu tugasnya sebagai Spectarist. Dan mungkin ketua akan bangga dengan Jisung yang taat pada aturan dan tidak menentang. Aku harap ketua tidak menghukum Jisung karena membocorkan identitas. Semoga saja
.

.

.

.

Setelah Taeyong tertidur beberapa saat, Taeyong pun keluar kamar dan melihat Jisung berjalan menuju suatu tempat.

Jisung sekarang pergi ke kamar Johnny untuk mengambil sesuatu, Taeyong mengikuti dari belakang. satu pertanyaan yang membuat ia bingung adalah..KEMANA SEMUA ORANG?? Padahal tadi jelas sekali banyak orang disini.

pertanyaan itu terus terngiang ngiang di pikirannya dan akhirnya ia memilih bertanya karena otaknya sudah tidak kuat menahan pikiran pertanyaan itu yg membuat pusing bila dipikirkan. Meski akhirnya nanti Jisung tau bila Taeyong mengikutinya.

"Jis...semua orang kemana sih??kok cuma kita berdua??" Tanyanya pada Jisung.

Jisung tak menjawab, Jisung hanya berdiri diam dan menatap depannya kosong.

"Mereka ada di suatu tempat yg mungkin kau belum tau tempatnya dimana"

"Maksudnya apa???" Taeyong bingung

"Mereka ada di suatu tempat yang mungkin kau belum tau tempatnya di mana"

"Jis, maksudnya apa? Kamu gpp??" Tanya Taeyong yang sedikit panik.

"Mereka ada di suatu tempat yang mungkin kau belum tau tempatnya di mana
Mereka ada di suatu tempat yang mungkin kau belum tau tempatnya di mana
Mereka ada di suatu tempat yang mungkin kau belum tau tempatnya di mana" suara Jisung semakin lama memberat. Taeyong semakin panik, dia mundur beberapa langkah untuk menjauhi  Jisung.

Jisung mengulang kata kata itu terus menerus hingga Taeyong sadar bahwa kepala Jisung berputar 360° ke belakang, dengan mulut penuh darah. mata yang berlubang, dan pipi yang banyak sayatan pisau atau cakaran, Jisung. Lebih tepatnya si setan Jisung, terus mengulang kata kata itu hingga Taeyong tak sadarkan diri dan tubuhnya terjatuh ke tangga, karena kebetulan disamping Taeyong adalah tangga, kepalanya membentur pegangan tangga. Kepalanya mengeluarkan banyak sekali darah segar yang membasahi tangga wajah dan pakaian yg ia kenakan.

.

.

.

.

"Kami pulang..." Teriak Jaemin dan Renjun

"Eh kok sepi...Taeyong hyung kemana??" Tanya Jeno

"Tidur kali "kata Chenle yg diangguki oleh yang lainnya

Kini doyoung sedang melangkah kan kakinya ke arah tangga, dia ingin ke kamarnya, jalan jalan tadi benar benar menguras tenaganya. Dia lelah sekali dan ingin sekali dia tidur. Di tangga dimana Taeyong terjatuh, darah mengalir deras dari tangga tengah.

"Ta.. Taeyong Hyungggggggggggggg!!!" Teriak Doyoung kencang.





↷ ·˚ ༘  𝓝𝓮𝔀 𝓓𝓸𝓻𝓶  ! ::─────── .°୭̥ ❁ ˎˊ˗
Eyyo-! Jangan lupa votenya-!😉
Tunggu kelanjutannya ya!~

█║▌│█│║▌║││█║▌║▌
©ᴮᵃᵉᵉʸᵒⁿˢ_

 ❝New Dorm -Lee Taeyong❞Where stories live. Discover now