Part 20

23.2K 1.6K 27
                                    

Mendung belum tentu hujan. Begitulah kata yang menggambarkan pagi ini. Adira sedang berjalan dengan cepat menuju kooridor kelas, pagi ini gadis itu menggunakan sweter berwarna abu abu miliknya karena cuaca yang bisa dibilang dingin karena angin yang berembus dengan kencang.

Hari ini tak ada satu murid pun yang berlalu lalang, semuanya berada didalam kelas menurut perintah dari guru BK.

Sesaat dipinggir lapangan, Adira melihat Febby tengah berbincang dengan Pak Rausyan samar samar cewek itu mendengarkan kata SMA Cendana. Dimana salah satu murid SMA itu pernah ada masalah dengan Jio kelas Xll. Ips7 murid SMA Starla.

Pihak sekolah taunya mereka sudah berdamai lama dan tidak pernah ada berita yang tidak mengenakkan lagi. Tapi akhir akhir ini murid SMA Cendana sering nongkrong diujung jalan SMA Starla.

"Heh ngapain berdiri disini, udah sana masuk kelas. Liat cuacanya kayak gini." Adira menoleh dan mendapati Bu Dini yang sudah berdiri disebelahnya. Cewek itu meringis.

"Iya Bu." Adira melirik sebentar kearah dimana Febby berdiri, cowok itu ternyata memperhatikannya. Dengan rasa ingin tau tapi terlanjur malu, Adira berjalan cepat menuju kelas.

Sedangkan Febby yang melihat punggung cewek itu menjauh, kembali fokus ke percakapan antara dirinya dan Pak Rausyan.

"Jadi, tolong kamu kondusif kan agar tidak terjadi tauran atau perkelahian antar sekolah lagi," ujar pak Rausyan "Nanti bapak akan memanggil Jio untuk minta penjelasan."

"Iya pak," kata Febby

"Yaudah kalo gitu kamu masuk ke kelas. Cuaca lagi gak stabil, jam pelajaran juga udah mau mulai." Febby mengangguk lalu pamit dan berjalan menuju kelas.

Disaat Febby sampai di depan kelasnya, dia berpapasan dengan cewek sweter abu abu tadi, yang baru saja keluar dari kelasnya.

"Tunggu," cegah Febby tiba tiba membuat Adira berhenti.

"Iya kak?" Adira menoleh, mendapati Febby yang berdiri pas disampingnya.

"Tali sepatu lo lepas." cewek itu menunduk untuk melihat sepatunya, dan benar saja tali itu terlepas.

Kirain ada apa, gue udah deg degan aja batin Adira

"Emh, makasih kak." Adira tersenyum kikuk lalu jongkok untuk membenarkan tali tersebut.

"Lo gak salah kelas kan?" tanya Febby sambil melihat papan kelas didepan pintu kelasnya untuk memastikan, lalu menatap cewek itu.

Adira sedikit mendongak "Ah... Enggak kok kak, tadi gue ketemu kak Gilang dulu..." ucap Adira mulai grogi "Ketua PMR," lanjutnya.

Febby hanya mengangguk, lalu masuk kedalam kelasnya tanpa bicara lagi, meninggalkan Adira yang masih mengikat tali sepatunya.

Setelah selesai, Adira bangkit, menghirup napas sejenak karena pasokan oksigen saat berada di samping Febby sangat menipis, lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Sesampainya di kelas, Adira dapat melihat teman temannya sedang duduk dimeja masing masing. Cewek itu mendudukkan dirinya di kursi miliknya.

"Dari mana aja lo?" tanya Amira.

"Dari kelas kak Febby," ucap Adira santai.

"Kelas Xll. Ipa1?"

"Ho'oh."

"Sejak kapan lo berani ketemuan sama doi."

"Bukan, abis ketemu kak Gilang. Ngasih kunci UKS," jelas Adira "Nanti jangan lupa latihan PMR, jangan bolos lagi."

"Siap! Tapikan gue bolos latihan ngikutin lo," kata Amira sambil menyengir.

"Gimana sih masa ketemu sama kak Gilang aja, kak Febby nya enggak," celetuk Syabila dari kursi belakang.

My Ice Senior [Complete]Where stories live. Discover now