Part 56

15.2K 1.2K 36
                                    

Ps : mulmed diatas untuk kalian yang gak tau boneka danbo.
Kalo aku sih manggilnya boneka danbo, gak tau klo kalian hehehe

Happy Reading!
^_____^

Lagi dan lagi hari ini kertas kertas itu kembali di tempel seseorang di mading sekolah. Hal itu tentunya semakin membuat Febby geram.

Jadi, pulang sekolah ini Febby memulai misi yang telah dia dan yang lainnya rencanakan sebelumnya. Febby mengirimi pesan kepada Adira bahwa mereka tidak bisa pulang bareng dengan alasan dirinya ada tugas kelompok, ini untuk pertama kalianya Febby berbohong dengan gadis itu. Tak apa, ini juga berbohong demi kebaikan. Febby tak mau Adira terlalu memikirkan masalah ini. Biarkan masalah ini dia dan yang lain selesai kan, sedangkan Adira hanya harus fokus ke tujuan audisinya. Tanpa babibu lagi, cowok itu pun langsung menuju ruang cctv sekolah.

Kebetulan sekali disaat dirinya sampai didepan ruangan tempat pak Haris selaku satpam sekolah berjaga, beliau masih ada disana.

"Permisi pak," ucap Febby sambil mengetuk pintu.

"Iya masuk nak Febby, ada apa?" tanya pak Haris ramah.

"Ini pak, barang saya ada ketinggalan di sekolah tapi lupa naro nya di mana dan waktu nya kapan, tapi seingat saya sehari atau dua hari yang lalu deh," jelas Febby. "Boleh saya liat rekaman cctv dua hari hari sama srhari yang lalu pak? Saya pengen liat terakhir kali saya ada dimana dengan barang yang saya bawa?"

"Oh iya nak bisa, sebentar bapak carikan." tanpa curiga pak Haris mulai mengotak ngatik layar komputer yang ada di depan mereka tersebut.

Pak Haris memang sudah dekat sekali dengan Febby sejak cowok itu kelas X. Karena Febby sering membantunya melakukan hal hal kecil seperti membuka kan pintu tiap tiap kelas di SMA ini disaat dia berangkat pagi. Dan terlebih lagi dia pernah jadi ketua Osis disini, orang kepercayaan guru.

Setelah selesai, mereka pun mulai menyaksikan rekaman cctv tersebut. Mulai dari seluruh anak Starla pulang sekolah sampai beberapa menit kedepan memang tidak ada yang janggal. Tapi, tak lama dati itu ada seseorang yang memakai hoodie hitam disertai kupluk dan masker berjalan dati kelas ke kelas. Febby yakin itu lah orang nya, tapi dia masih tidak bisa mengetahui apakah orang itu perempuan atau laki laki.

Disaat pak Haris sedang fokus di layar komputer, Febby yang berdiri dibelakngnya pun segera memvidiokan rekaman cctv tersebut.

"Pak mau tanya, pas hari ini itu kelas kok belum pada di kunci?" ucap Febby setelah selesai menyimpan vidio tersebut di galeri ponsel nya.

"Iya nak, soalnya bapak teh waktu itu masih gantiin bangku yang rusak di kelas X Ips5 ke gudang, jadi belum sempat ngunci nya."

Febby menganggukkan kepalanya. Lalu cowok itu meminta pak Haris untuk kembali mengecek rekaman cctv sehari yang lalu. Hari dimana Febby marah marah di depan mading. Setelah rekaman terbuka, cowok itu mencoba mengamati cctv yang berada di dekat mading.

Dari pagi memang tak ada sesuatu disana. Tapi pas sepuluh menit lagi akan istirahat, seseorang berhodie hitam itu kembali berulah. Dia yang menempelkan kertas tersebut.

"Pak tolong pause disini." disaat layar terhenti, dengan segera Febby pun memfoto seseorang berhodie hitam tersebut yang sedang menepelkan kertas di depan mading. "Oke sip, pak terimakasih ya, barangnya sudah ketemu," ucap Febby.

"Dimana nak?"

"Di halaman depan mading," alibi Febby. Pak Haris hanya mengangguk, lalu Febby pun pamit keluar dari ruangan tersebut.

Sedangkan dilain tempat, sisa dari orang orang yang Febby kumpulkan kemarin membuat tiga kelompok. Yaitu kelompok untuk mencari petunjuk dari tiga tingkatan kelas. Siapa tau ada jejak dati si pelaku.

My Ice Senior [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang