Part 35

19.3K 1.4K 78
                                    

Bel pulang sudah berbunyi, Adira berdiri dari kursinya, mengambil tasnya lalu menyampirkan di sebelah bahunya.

Gadis itu berjalan keluar kelas, sesekali dia membuka kamera di ponsel nya untuk sekedar berkaca melihat penampilannya.

Saat ini Dia akan menemui Febby di parkiran, kira kira ada apa ya? Begitulah hal yang menjadi sebuah pertanyaan di kepalanya.

Saat sudah sampai di parkiran, Adira mendadak gugup, jantungnya berdegup cepat. Dia melihat Febby tengah bersandar di motor sport miliknya dengan telinga dipasang earphone. Mau bagaimana pun juga Febby tetep terlihat istimewa dimatanya

Adira menarik napasnya lalu menghembuskan, dia mencoba bersikap biasa saja. Cewek itu melanjutkan langkah kakinya menuju tempat Febby berada.

"Kak Feb..." panggilan Adira, membuat Febby mendongak lalu melepas earphone nya.

"Oh, udah dari tadi?"

"Enggak kok barusan" mendengar itu Febby hanya mengangguk sambil menyimpan kembali ponsel dan earphone nya di dalam tas. "Oh iya kak, ada apa ya nyuruh aku kesini?"

"Pulang bareng, apalagi?"

"Ha?"

"Mulai sekarang sampai seterusnya-" sampai keaadaan membaik lanjut Febby dalam hati. "Lo berangkat dan pulang bareng gue"

"Ba-bareng kakak?"

"Iya"

"Tapi hari ini aku gak bisa"

"Kenapa?"

"Aku udah minta jemput bang Faiz"

"Faiz gak bakal jemput lo. Karena gue udah bilang ke dia"

"Tapi, bang Faiz kan udah janji bakal nganterin ke gramed"

"Yaudah, gue anterin"

"Serius kak?"

"Hmm" gumam Febby, lalu menyerahkan sebuah helm kepada Adira yang dia pinjam dari Farhan. Bukan minjem, lebih tepatnya memalak.

Adira menerima helm tersebut lalu mamakainya. Dirinya bertanya tanya apakah Febby membawakan khusus helm untuk dirinya.

"Perasaan tadi pagi gak ada helm ini deh dimotor kak Febby" gumam Adira

Febby menganggkat sebelah alisnya, gumaman gadis itu terdengar ditelinganya, membuat Febby tersenyum tipis. "Helmnya tadi gue pinjem sama Farhan"

Lha kak Febby denger omongan gue? Tanya Adira dalam hati. Gadis itu merutuki dirinya, dia benar benar malu.

Dengan ragu, Adira mendongakkan kepalanya, matanya bertemu dengan mata tajam Febby ternyata cowok itu sedang memperhatikannya. Saat itu juga jantungnya berpacu dengan cepat, segera mungkin Adira memalingkan wajahnya, dia yakin pipinya sudah bersemu merah. Disaat Adira ingin memakai helmnya, tiba tiba dia ingat sesuatu.

Kalo ini helm diambil dari kak Farhan berarti, Amira-pulang pake helm siapa?.

"Kak, berarti ini helmnya-"

Seakan tau arah pembicaraan Adira, Febby pun memotong cepat ucapan gadis itu. "Tenang aja, itu urusan Farhan"

Adira mengangguk, tapi hatinya merasa tak enak dengan Amira. "Berarti besok aku bawa helm sendiri dari rumah aja kak," ujar Adira sambil memasangkan helm tersebut ke kepalanya.

"Hmm"

Kali ini banyak sepasang mata murid murid SMA Starla yang berlalu lalang, sedang memperhatikan mereka berdua sambil berbisik.

My Ice Senior [Complete]Where stories live. Discover now