Part 58

16.2K 1.2K 24
                                    

Semenjak Melia di serahkan ke pihak sekolah, cewek itu tidak pernah terlihat lagi di sekolah. Bahkan dia mengundurkan diri dari audisi. Dengar dengar sih dia pindah sekolah.

Saat itu juga dunia Adira yang berwarna pun kembali lagi. Teman teman sekelas nya sudah meminta maaf karena sudah menuduhnya, kakak kelas dan adik kelas kini kembali akrab dan menegurnya lagi jika saling bertemu.

Bahkan hal yang paling membuat Adira bahagia adalah dia yang terpilih jadi penyanyi solo wanita yang akan tampil di acara promnight kelas XII nanti.

"Kita sudah sampai," ucap Febby membuyarkan lamunan Adira. "Masih mau lama lama meluknya?"

Mendengar godaan Febby, membuat Adira segera melepaskan tangannya dari pinggang cowok itu dan turun dari motor dengan wajah yang memerah karena malu.

"Ehhh, itu helm nya jangan di bawa masuk," ucap Febby, membuat Adira semakin salah tingkah. Cowok itu sekarang senang sekali membuat Adira seperti ini.

Cewek itu pun berbalik lalu membuka helm dan menyerahkan pada Febby. "Kalo lagi malu lucu ya."

"Ishh, gak lucu tau!" Adira memanyunkan bibirnya, hal itu membuat Febby terkekeh.

Pulang sekolah ini, cewek itu menemani Febby ke mall. Katanya untuk membeli jas yang akan dia pakai di acara promnight nanti, padahal kan masih lama.

"Yaudah yuk masuk," ucap Adira lalu menarik tangan Febby untuk masuk ke dalam gedung.

Disini Febby sedang memilih milih jas yang akan dia beli. Tapi, saat ini dia dibingungkan oleh dua warna jas yang menarik perhatian nya sejak tadi.

"Kata kamu bagus yang hitam atau dongker?" tanya nya meminta pendapat Adira.

Adira memperhatikan jas yang berada di tangan Febby tersebut sambil berpikir, lalu cewek itu menunjuk jas berwarna hitam.

"Yaudah aku ambil yang ini, apapun yang kamu pilih pasti kelihatan bagus," kata Febby, lalu menyerahkan baju pilihannya ke pegawai yang ada disana. "Mbak, bungkus yang ini ya."

Lalu setelah membayar jas miliknya, Febby mengajak Adira ke toko buku yang berada di dalam mall tersebut. Cowok itu ingin mencari bahan belajar untuk menghadapi ujian.

Tak heran bagi Adira melihat Febby memegang buku buku tebal, apalagi isinya rumus, itu bagaikan hobi untuk cowok itu. Kalo Adira, jangankan untuk mempelajari, baru baca sebentar saja kepalanya sudah pusing tujuh keliling.

Sambil menunggu Febby menemukan bukunya, Adira pun berjalan jalan mengitari rak berisi novel yang berada tak jauh dari tempat Febby berada.

Disaat sedang melihat lihat susunan berbagai macam novel di rak tersebut, tiba tiba ada seorang anak perempuan datang menghampiri nya sambil menarik narik ujung lengan bajunya.

Melihat itu, Adira meletakkan buku yang dia pegang lalu berjongkok untuk menyamai tingginya dengan anak tersebut.

"Halo adek kecil, ada yang bisa kakak bantu?"

"Kakak tolong temuin Mama aku," rengek anak tersebut.

"Lho emang Adek gak bareng sama Mamanya?" tanya Adira bingung.

"Tadi iya, tapi sekarang gak tau."

"Mamanya ada di sekitar sini?" sapa tau kan anak kecil itu terpisah disini oleh ibunya begitu pikir Adira. Tapi jawaban anak tersebut hanya menggeleng.

My Ice Senior [Complete]Where stories live. Discover now