Kesedihan Adiba

43.1K 4K 204
                                    

Assalamualaikum teman-teman hari ini Adiba update ya

Happy reading.

***

Seisi kelas dibuat kaget dengan kedatangan Abrisam yang tiba-tiba marah dan meluapkan emosinya terhadap benda yang menghalangi jalannya, termasuk kursi yang akhirnya menjadi korba dari kemarahan Abrisam.

"Sialan!" umpat Abrisam.

 Semua orang dikelasnya menatap Abrisam cemas. Masalahnya baru kali ini mereka melihat Abrisam semarah ini di dalam kelas. Ya walaupun Abrisam memang notabennya pentolan sekolah, tapi tetap saja ini pertama kalinya Abrisam meluapkan emosinya di dalam kelas.  

"Lo kenapa sih Sam? Pagi-pagi udah marah nggak jelas gini," ucap seorang siswi yang merupakan teman cewek satu-satunya yang bisa dekat dengan Abrisam. Kabarnya Velya adalah sahabat kecil Abrisam dan Abimanyu. Abimanyu bukan sahabat Abrisam, melainkan sepupunya. Uminya Abimanyu merupakan adik dari ayahnya Abrisam. Velya yang baru datang dan masih di dekat pintu langsung dikagetkan dengan dentuman keras dari hasil tendangan Abrisam. "Dia kenapa?" tanya Velya bingung.

"Kesurupan mungkin," Jawab Abimanyu asal, dan terlihat cuek. Seperti sudah paham saja dengan sifat tempramennya Abrisam.

"Abi! gue serius!" kesal Velya.

"Tanya aja sama orangnya," kata Abimanyu.

Velia memegang pundak Abrisam yang terasa naik turun. Terlihat jelas di mata sahabatnya ini  sedang marah ke seseorang, tapi siapa? "Lo kenapa Sam? Ada yang buat lo marah?" tanya Velya.

"Lo cari tahu siapa ketua osis sekolah ini," ucap Abrisam serius, "gue akan perlihatkan ke cewek itu, bagaimana Abrisam bermain." Abrisam mengeluarkan seringai licik.  Dia sudah salah besar sudah berani datang ke rumahnya dan bertemu bundanya,

Abimanyu dan Velia mengerutkan keningnya, ketua osis? Ada masalah apa Abrisam dengan ketua osis? bukannya ketua osis sekolah ini seorang perempuan?

Abimanyu yang tahu siapa Adiba mulai penasaran dan bertanya kepada Abrisam. "Lo punya masalah apa dengan Adiba?"

"Lo kenal dia?" Abrisam nampak tidak suka ketika Abimanyu menyebut nama Adiba.

"Ya cuma sekedar tahu doang. Lo jangan macam-macam sama dia Sam, dia cewek, kasihan." Abimanyu berusaha supaya Abrisam tidak menjadikan Adiba sebagai targetnya. Yang dia tahu, Adiba adalah siswi beasiswa beprestasi dan dia juga bukan dari keluarga kaya.

"Gue nggak peduli."

***

"Assalamualaikum Adiba," salam seorang siswi beramput sebahu yang diikat seperti ekor kuda. Dia tidak lain adalah sahabat Adiba sejak mereka SD.

"Waalaikumsalam Dila." Nama sahabatnya adalah Nadila kasnanda, kalau boleh diberi saran jangan tertipu dengan kecantikan sahabatnya yang satu ini. Nyatanya Dila merupakan peraih sabuk hitam taekwondo dan karate, jadi jangan pikir sahabat Adiba ini lemah.

"Adiba makin hari makin cantik aja sih." Dila mencubit gemas pipi Adiba, seperti merayu membujuk sesuatu.

Adiba menggeleng kepala, dia sudah paham apa yang dimau oleh sahabatnya ini. "Tidak Dila, aku tidak akan memberikannya," tolak Adiba langsung tanpa Dila mengatakannya terlebih dahulu.

 Seketika bibir Dila langsung mengerucut."Ayolah, kali ini aja ya Adiba."

"Kamu pasti sudah tau apa jawabanku Dila." Percuma saja, mau diberikan rayuan seperti apa, yang namanya Adiba tidak akan bisa luluh begitu saja, bahkan tidak akan luluh kalau urusannya memberikan contekan. "Nanti aku bantu, tapi kamu harus berusaha dulu, kalau ada yang tidak kamu mengerti nanti tanya sama aku. Ayok mumpung tugas fisika jam ketiga, kamu bisa kerjakan," ucap Adiba. 

AdibaWhere stories live. Discover now