(17)berubah:2

35K 1.2K 7
                                    

Zahra pov

Sekarang aku sedang berdiri sambil melihat kearah mobil mobil yang lewat, dengan harapan taksi yang aku pesan secara online datang, tapi bukannya menemukan taksi pesananku, aku malah disuguhkan oleh pemandangan dua orang manusia didalam mobil, mereka tertawa renyah, dan entah kenapa jendela mobilnya tidak ditutup, membuatku emosi saja, siapa lagi mereka kalau bukan pak davin dan  wanita yang entah siapa namanya itu,

Ck!pelakor emosi gua liat muka lo
Batin zahra

Tunggu?emosi??kenapa aku harus emosi, aku tidak mencintai pak davin, jadi seharusnya aku tidak perlu kesal dan marah jika dia dekat dengan wanita lain, ah sudahlah lupakan saja, lebih baik aku menunggu taksi pesannanku saja

"Maaf denagn mbak azzahra ya" ucap seseorang dari dalam mobil, ternyata itu adalah taksi yang kupesan, untung saja taksi ini cepat datang, kalau tidak??mungkin aku akan menghajar wanita itu

Didalam mobil aku hanya memutar kejadian kejadian yang terjadi diduvan tadi, sungguh aku sangat kesal, kenapa mereka berpegangan tangan didepanku, dan kenapa juga mereka pulang bersama, dan ada apa dengan pak davin??kenapa dia berubah drastis, sebelumnya sikapnya lembut dan hangat, kenapa disaat ada wanita tadi, sikapnya menjadi dingin dan kasar, sungguh aku sangat bingung

Tak terasa aku sudah sampai didepan gerbang keluarga junanda, dan setelah aku membayar taksi, aku langsung keluar mobil dan masuk kedalam rumah megah tersebut

"Assalamualaikum" sapaku saat masuk rumah, aku tidak yakin salamku akan terdengar oleh penghuni rumah ini, sebab rumah ini sangat luas, jadi jarak antara ruangan dengan ruangan lain lumayan lebar

"Waalaikumsalam" jawab seorang wanita dan pria dari arah ruang tamu

Ets ada yang menjawab salamku
Batinku sambil menengok kearah sumber suara

"Mama yuli, papa ramzan??" ucapku sambil menyalami keduanya

"Mana davin, kenapa kamu pulang sendirian" ucap Ramzan-papa davin

"Emm anu pah, tadi pak davin ada urusan mendadak, jadi aku naik taksi deh" elakku

"Emangnya urusannya lebih penting dari kamu ya zahra" ucap yulia-mama davin

"Sepertinya begitu mah" ucap ku lagi

"Yaudah mah pah, zahra kekamar dulu ya, capek mau istirahat" ucapku lalu berjalan kearah kamar aku dan pak davin

*~*~*

Author pov

Didalam kamar, zahra berjalan bolak balik tidak jelas sambil memegang handphonenya dan mencoba menelpon seseorang, entah siapa yang dia telpon

Ceklek..

Suara knop pintu berbunyi, menandakan seseorang masuk

"Pak davin, bapak kemana aja sih, kenapa baru pulang" tanya zahra dengan nada cemas

"Kenapa memang kalau saya baru pulang, cemas" ucap davin dingin

"Bapak kenapa sih kok jadi dingin sama saya, apa jangan jangan karna wanita tadi ya, siapa dia pak!" tanya zahra dengan nada sedikit emosi

"Bukan urusuan kamu dia siapa" jawab davin

"Urusan saya lah, saya istri bapak, jadi saya berhak tau dia siapa" jawab zahra

"Kamu memang istri saya, tapi kamu tidak berhak ikut campur atas masalah pribadi saya" ucap davin sambil berjalan mengambil handuk, sepertinya dia ingin mandi

"Dan ya, jangan menelfon saya terus menerus, itu menggangu, mengerti" ucap davin, dan yap orang yang dari tadi zahra telfon adalah pak davin, karna zahra merasa khawatir pada davin, entah sejak kapan zahra mengkhawatirkan davin

My Cold Doctor [End]Where stories live. Discover now