(43)pernikahan kedua

27K 693 60
                                    

1 minggu kemudian...

"Zahra, mama tahu kamu sedih. Tapi, mama juga tahu, kalo kamu kuat. Kamu pasti bisa melewati ini semua" ucap lina pada anak perempuannya itu

"Iya mah, makasih ya. Zahra yakin zahra kuat" jawab zahra dengan pandangan tetap ke arah dimana sepasang manusia yang kini sudah siap untuk melaksanakan ijab qobul.

Yap siapa lagi kalau bukan davin dan zella.

Kini mereka sudah di balutkan pakaian senada yang cocok untuk keduanya. Mereka sudah duduk bersebelahan tepat di depan penghulu.

Dan soal keluarga zella, dia hanya membawa paman dan bibinya untuk menjadi saksi sekaligus wali nikahnya. Dikarnakan orang tuanya yang memang kini tinggal di luar negeri

"Bagaimana? Apakah sudah bisa dimulai?" tanya penghulu itu

"Iya pak, kita mulai saja" jawab ramzan, papa davin.

Dan davin.

Dia hanya duduk terdiam sambil melihat ke arah penghulu dengan sesekali melihat ke arah zahra yang duduk tak jauh dari dirinya.

"Baiklah, kita mulai sekarang" ucap penghulu itu lagi

"Bismillahirramnirrahim.. saya nikahkan dan kawinkan engkau davin devano junanda bin ramzan devano junanda dengan zella gianina binti yulio dilangga dengan mas kawin uang sebesar 50 juta dibayar tunai" ucap sang penghulu itu dengan lantang. Tapi, tidak ada jawaban apapun dari davin.

Dia hanya diam tak bersuara.

"Davin!" panggil zella dengan menyenggol lengan davin

Dan karna dia sedang asik dengan lamunannya, dia pun berhasil di buat terkejut oleh senggolan zella tadi.

"Eh, iya mari kita mulai" ucap davin pada sang penghulu, bahkan karna begitu tidak memperhatikan, dia sampai tidak mengetahui kalau ijab qobul sudah di mulai

"Baiklah, saya ulang sekali lagi"

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau davin devano junanda bin ramzan devano junanda dengan zella gianina binti yulio dilangga dengan mas kawin uang sebesar 50 juta dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya azzahra qalista--"

"bukannkah nama pengantin wanitanya zella?" ucap penghulu itu bingung.

"Maaf pak penghulu, mungkin dia tidak konsentrasi" ucap ramzan "davin, kamu kenapa. Konsentrasi!!" lanjut ramzan

"Baiklah, kita ulang sekali lagi" ucap penghulu itu dengan sabar

"Saya nikahkan dan kawinkan engaku davin devano junanda bin ramzan devano junanda dengan zella gianina binti yulio dilangga dengan mas kawin uang sebesar 50 juta dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya..." kini, davin terlihat bingung dengan apa yang akan dia ucapkan

"Davin, kenapa lagi?" tanya ramzan bingung

"Baiklah kalau kamu bingung, kita akan tulis apa yang akan kamu ucapkan" usul penghulu itu dengan sabar, dan setelah itu dia langsung menulis dan memberikan kertas berisi tulisan dengan bacaan ijab qobul itu kepada davin

"Ini sudah kedua kalinya kamu salah, dan jika ini terjadi lagi. Maka pernikahan ini harus di undur" ucap penghulu itu, dan mendapat anggukan dari davin

"Davin, aku gak mau pernikahan ini di undur karna kamu salah" bisik zella

Dan davin, dia hanya menatap zella lalu kembali fokus pada kertas yang di berikan padanya itu

"Baiklah, bisa kita mulai" tanya sang penghulu

Dan davin hanya mengangguk, atas jawabannya.

Dan dengan sabar, penghulu itu pun langsung mengulangnya

"Saya nikahkan dan kawinkan, davin devano junanda bin ramzan devano junanda dengan zella gianina binti yulio dilangga dengan mas kawin uang sebesar 50 juta dibayar tunai"

Dan setelah menghela nafas, davin dengan lantang langsung menjawabnya

"Saya terima nikah dan kawinnya zella gianina binti yulio dilangga dengan mas kawin uang sebesar 50 juta dibayar tunai"

"Bagaimana para saksi 'sah'" tanya penghulu itu

Dan dengan serempak, seisi ruangan itu pun menjawab

"Sah"

Dan tanpa disangka setetes air mata terjatuh dari air mata perempuan yang duduk tak jauh dari sana.

Zahra.

Ya dia adalah zahra, dan dengan cepat dia pun langsung menghapus air mata itu serta beranjak dari duduknya dan melangkah menjauh dari sana

"Zahra, kamu mau kemana nak" tanya lina bingung

"Zahra mau ke kamar mandi mah" jawab zahra sebelum akhirnya melaju pergi dan meninggalkan kerumunan orang itu

.
.
.
.

Taman.

Zahra kini berada di taman bukan di kamat mandi atau tempat lainnya karna taman adalah tempat dimana jika dia sedang ingin menangis dan menyendiri

Hiks..

"Ya allah, sebegitu sakit nya melihat pak davin mengucapkan ijab qobul dengan nama perempuan lain" keluh zahra

"Mengapa sesakit ini yaallah"

"Kuatkan lah zahra, zahra yakin zahra bisa melewati ini semua. Zahra yakin ini yang terbaik untuk zahra dan pak davin"

"Zahra, mama tau kamu kuat. Menagislah, menangis itu hal yang wajar.  Menangislah, keluarkan semua keluh kesah mu, jangan kamu pendam" ucap lina dari arah belakang  dan dengan kasih sayang dia mengelus rambut anaknya itu

"Mama, mama ngapain di sini. Kenapa mama mengikuti zahra" ucap zahra sambil menghapus air matanya

"Memangnya kenapa? Mama hanya khawatir dengan anak mama" ucap lina, dan dia langsung berjalan dan duduk tepat di samping zahra

"Sayang, sini peluk mama dan keluarkam semua keluh kesah kamu" ucap lina

Dan dengan perlahan zahra pun langsung memeluk lina dengan erat dan menangis tepat di pelukannya itu

"Ma, kenapa hati zahra begitu sakit melihat ijab qobul tadi, kenapa zahra seperti tidak rela jika pak davin mengucapkan ijab qobul atas nama wanita lain padahal zahra lah yang meminta mereka untuk menikah" tanya zahra dengan bercampur tangisan

"Zahra, itu artinya kamu mencintai davin" jawab lina

"Mencintai? Enggak mah, zahra gak cinta sama pak davin" elak zahra

" jika kamu tidak mencintai dia. Kenapa kamu sangat sedih seperti ini, seharusnya kalau kamu tidak mencintainya, kamu hanya bersikap biasa dan sedih sewajarnya saja, dan bahkan jika kamu tidak mencintainya kamu tidak akan menangis seperti ini" ucap lina

"Tapi mah, apa mungkin zahra mencintai pak davin?" tanya zahra ragu

"Bukan mungkin, tapi memang. Kamu memang mencintainya" jawab lina

Kini zahra tediam sejenak, lalu kembali menangis.

"Mah, percuma zahra mencintai pak davin, kalau pak davin tidak mencintai zahra. Zahra tau pak davin pasti tidak mencintai zahra" ucap zahra

"Hanya allah yang tau hati manusia, bisa jadi davin juga mencintai kamu" jawab lina

"Sudahlah sayang, hapus air mata kamu. Jangan bersedih seperti ini. Lebih baik kita kembali ke dalam, tidak enak jika nanti ada yang mencari kita" ucap lina sambil menghapus air mata zahra

Dan dengan perlahan, zahra menghapus air matanya lalu melepaskan pelukan mama nya itu dan beranjak untuk kembali ke dalam diamana acara pernikahan davin dan zella

Bersambung.

Yah part nya pendek banget ya.

Okee jangan lupa vote and komen

My Cold Doctor [End]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz