(25)mengalah

30.4K 1K 11
                                    

Author pov

Sekarang zahra sedang duduk dibangku yang berada di salah satu lorong rumah sakit, dia sangat terpukul atas semua yang di lakukan davin kepadanya, dia kecewa. Dan sekarang dia hanya bisa berdiam diri dan menatap kosong kearah tembok

"Hai.. ketemu lagi kita" ucap seorang wanita dengan wajah bahagianya, dia menghampiri zahra dan duduk tepat di samping zahra

Dan karna sapaan tersebut, zahra pun langsung menengok ke sumber suara dan setalah melihat ke sumber suara, dia langsung berniat pergi dan meninggalkan wanita itu tanpa niatan untuk menjawab sapaannya

Tapi, niatan nya untuk pergi itu gagal ketika wanita itu menahan pergelangan tangan zahra dan menggenggamnya dengan erat

"Kenapa?? kamu menghindari saya, takut sama saya" ucap wanita itu dengan nada dan wajah yang sangat menjengkelkan

"Maaf saya sedang tidak menghindari anda, dan saya juga tidak takut dengan anda, jadi saya mohon lepaskan tangan saya. Karna saya sedang ingin sendiri dan tidak ingin digangu siapapun" ucap zahra santai, dia tidak ingin terpancing emosi, karna wanita ini memang memancing dan menguras emosi zahra. Yap wanita ini adalah wanita yang sama yang zahra temui di ruangan davin tadi

"Owww benarkah??, atau mungkin kamu sedang cemburu dengan saya?? Karna saya sebentar lagi saya akan menikah dengan davin" ucap wanita itu dengan sombong

"Maaf ibu dokter yang terhormat.
Saya tidak cemburu pada ibu dan pak davin" ucap zahra mulai dengkel

"Tidak cemburu?? Orang bodoh saja tau kalau kamu sedang cemburu. Tapi siapa kamu?? Apa hak kamu untuk cemburu? Bukankah kamu hanya seorang perawat?" ucap wanita itu sambil tertawa

"Ya ibu benar saya memang hanya seorang perawat, dan saya gak berhak untuk cemburu, tapi lagi pula saya memang tidak cemburu" ucap zahra

"Tapi yang saya lihat, kamu memang sedang cemburu. Tapi bagus lah saya senang melihatnya, jadi teruslah seperti ini ya " ucap wanita itu dengan nada gembira

"Terserah pada ibu saja, saya permisi" ucap zahra sambil mencoba melepasakan tangannya dari genggaman tangan wanita itu, dan setelah terlepas zahra langsung pergi dan meninghalkan wanita itu

.
.
.
.
.
.

Sekarang zahra sedang menikmati hidangan makan siang yang dia beli di kantin rumah sakit, dan makannya pun di kantin rumah sakit.

Di saat dia sedang menikmati makan siangnya, dia berusaha tersenyum ramah dan bersikap seperti tidak ada masalah apapun, padahal di dalam hatinya, dia sedang kecewa dan hancur

Dan saat zahra sedang maka seseorang datang dan menghampirinya dengan senyuman bahagia

"Hallo zahra, wah penganten baru nih, apa kabar??" tanya laki laki tampan berjas dokter itu, yap siapa lagi kalau bukan angga, angga sahabat davin (klo lupa baca part sebelum sebelumnya ya)

"Loh angga, udah lama gak liat kamu, kabar aku baik. Kamu sendiri apa kabar??" tanya zahra balik

"Alhamdulillah aku baik. Btw gimana nih rasanya jadi penganten baru, enak gak" tanya angga seraya menggoda zahra

"Apaan sih kamu, nanyanya gak berfaedah, duduk gih jangan berdiri aja" ucap zahra pura pura bahagia

"Iyadeh yang gak mau kasih tau mah, yang masih malu malu kucing" ucap angga sembari duduk dibangku depan zahra

"Udah ah gak usah bahas itu, mendingan kamu pesen makanan" ucap zahra mengalihkan topik pembicaraan

"Iyadah, aku pesen makanan dulu ya" ucap angga lalu berjalan pergi meninggalkan zahra dan memesan makanan

My Cold Doctor [End]Where stories live. Discover now