(28)cinta??

28.6K 918 9
                                    

Zahra pov

Sudah satu bulan lebih sejak kejadian waktu itu, dan aku memilih tinggal bersama kedua orang tua ku di rumah mereka. Aku tidak mau tinggal bersama pak davin, karna aku sudah memutuskan untuk menggugat cerainya tidak lama lagi

Dan selain tinggal bersama kedua orang tua ku, aku juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari rumah sakit junanda, karna aku benar benar ingin menghindari pak davin

Dan di sini lah aku, di sebuah kamar yang bernuansa pink dan putih. Duduk dengan bersandarkan bantal, dan setia memeluk boneka beruang ku

"Zahra" sapa mama membuyarkan lamunanku dari nasib rumah tangga ku kelak

"Iya mah, kenapa. Masuk aja gak di kunci kok" jawabku pelan, aku sungguh tidak mood menjalani setiap hari ku sekarang

"Sayang, di bawah ada davin nak. Dia menunggu kamu, mama mohon temui dia sekali saja, dia kelihatan khawatir sekali dengan kamu" dan ya ucapan mama itu membuatku memutar bola mata jengahku, sungguh aku lelah dengan sikap kekeh pak davin. Entah sudah berapa kali dia mendatangi rumah ku, hanya untuk memaksa ku menemuinya, tapi keputusan ku sudah bulat, aku akan tetap bercerai dengannya

"Gak mah, biarin aja dia disitu" jawabku kesal, tapi mama masih saja membujukku agar tetap menemui pak davin

"Sayang, mama mohon sama kamu. Kamu bicarakan masalah ini baik baik ya sayang, dan jika kamu ingin mengakhiri ini semua, maka kamu harus bilang secara baik baik padanya. Bukan sembunyi dan menghindar seperti ini" ucap mama sambil mengelus kepalaku dengan lembut

"Gak mah zahra gak mau ketemu sama pak davin, jadi lebih baik mama suruh dia pulang" jawabku kekeh, aku sungguh sungguh tidak ingin menemui pak davin, aku tidak mau hati ku terasa sakit ketika melihat wajah nya itu, aku tidak ingin ter ingat kelakuan kelakuan buruk nya pada ku

"Baiklah, mama coba ya sayang" jawab mama lalu beranjak pergi dan meninggalkan ku sendiri di kamar

Dan setelah kepergian mama, aku kembali terdiam dan menatap kosong ke arah jendela kamat ku yang langsung mengarah ke pemandangan jalanan jakarta

10 menit berlalu..

Tok tok tok..

"Zahra" panggil mama lagi, dia kembali mengetuk pintu dan membukanya lalu duduk di tepi ranjang ku dan mengelus rambut ku perlahan

"Ada apa lagi mah, kalau mama menyuruhku turun dan menemui pak davin maka mama akan mendapatkan jawaban yang sama dengan jawaban yang sebelumnya" jawabku tanpa menoleh ke arah mama, aku masih setia melihat ke arah jalanan jakarta itu

"Bukan sayang, mama ke sini bukan untuk itu. Mama ke sini hanya mau memberitahu bahwa ada teman kamu yang datang, tapi mama belum pernah melihat dia sebelumnya" aku menggerutkan dahi karna penjelasan mama tadi, karna setahu ku mama tahu semua teman temanku

"Siapa mah?? Perempuan atau laki laki" jawabku bingung

"Perempuan, cantik putih" jawab mama dan alhasil aku masih belum bisa menebak siapa wanita itu

"Suruh dia masuk ke sini aja mah" ucap ku

"Iya sayang  tunggu ya. Mama panggilin dulu" jawab mama dan langsung berjalan keluar kamar dan tak berselang beberapa lama, muncullah seorang wanita berpakaian dress pendek selutut berwarna merah marun dan wajahnya tidak asing di kepalaku

Dia gita sahabat pak davin, mau apa dia datang kesini. Dan apakah dia kesini bersama davin, dan apakah ini semua hanya jebakan agar aku mau menemui pak davin

"Zahra.." ucap gita sembari, memelukku dengan erat. Dia langsung menangis ketika memelukku

"Gita, loh kamu kok tau rumah aku sih" jawabku dengan perasaan yang masih bingung, aku bingung kenapa gita menangis dengan sebegitu sedihnya

My Cold Doctor [End]Where stories live. Discover now