(38)sesakit ini

20.4K 638 2
                                    

Tanpa aba aba, davin langsung memeluk zahra dan membawanya kedalam dekapannya itu

"Terima kasih zahra" ucap davin

"Sama sama pak, tapi bapak harus tetap melakukan satu hal"

"Satu hal?"

"Iya, satu hal" ucap zahra

"Apa?" tanya davin

"Menikah dengan zella" jawab zahra

Davin sedikit di buat terkejut oleh perkataan zahra, dia langsung melepaskan pelukannya secara perlahan lalu kembali menatap lekat bola mata zahra

"bagaimana pun juga zella sedang mengandung anak bapak, dan zella serta anak itu tanggung jawab bapak sekarang" lanjut zahra

"Tapi zahra, saya.." davin sedikit ragu akan hal ini

"Bapak gak bisa egois, dia tanggung jawab bapak. Sama seperti saya dan anak di dalam kandungan saya ini"ucap zahra lagi, dia mencoba meyakinkan davin untuk bertanggung jawab dan menikahi zella, sejujurnya di dalam hati terdalamnya dia sungguh tak rela membagi suaminya itu dengan wanita lain

Hening.

Davin kini tidak menjawab ucapan zahra itu, dia tertunduk, dia diam seribu bahasa. Sedangkan zahra, kini dia ingin beranjak dari sana dan ingin meninggalkan davin, tapi di saat dia baru melangkahkan kakinya beberapa langkah

"Zahra"

davin memanggilnya

"Apa kamu rela saya menikah dengan zella, dan apa kamu rela membagi suami yang baru kamu nikahi ini" lanjutnya

Zahra pun memberhentikan langkahnya, dia menghapus setetes air mata yang sudah berhasil lolos dari matanya itu lalu kembali membalikkan tubuhnya untuk kembali menghadap ke arah davin dengan senyuman tulusnya itu

Dia menatap davin beberapa detik sebelum dia mengangguk dengan senyumannya itu

Setelah itu dia kembali melanjutkan langkahnya dan meninggalkan davin

.
.
.
.

Taman.

Itulah tempat yang kini zahra datangi, tempat yang berada di belakang rumah mereka, selain tempatnya asri dan sejuk, tempat ini sepi dan jauh dari keberadaan davin tadi

Dia duduk sambil menangis dan meluapkan kesedihannya itu, dia  menggenggam pinggiran kursi yang dia duduki itu sambil menangis

"Ya allah kenapa seberat ini, kenapa sesakit ini" keluhnya dengan isakan tangis

Hikss...

"Jujur,  zahra gak rela berbagi suami dengan wanita lain ya allah"

Hikss...

Hikss...

Di saat zahra sedang menangis, seseorang memegang bahunya dengan perlahan, dengan cepat zahra langsung menghapus air matanya itu dan menghentikan tangisannya

Dan langsung dia menghadap ke arah seseorang yang sedang memegang bahunya itu

"Kak laura" ucap zahra

Ya dia laura, istri dari reza, kakak kedua davin

Dia tersenyum sambil menatap zahra, memang mereka baru bertemu 2 kali, disaat pertama kali zahra bekerja di perusahaan davin dan di lorong rumah sakit. Tapi mereka pernah saling berbicara lewat telfon. Tapi itu saja sudah cukup untuk perkenalan mereka

"Zahra, kamu kenapa?" tanya laura sambil berjalan dan duduk di samping zahra duduk

"Enggak, zahra gak papa kak. Kakak kapan ke sini, mana pak reza" tanya zahra mengalihkan topik pembicaraan

My Cold Doctor [End]Where stories live. Discover now